Masangin di Jogja, Apa Pula Itu ?

Di Jogja ada satu atraksi wisata yang cukup unik yang dinamakan Masangin (bukan masuk angina). Atraksi ini digelar setiap hari di Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta yang populer juga disebut sebagai Alkid. Perangkat untuk melakukan atraksi ini tidaklah rumit. Benda yang dibutuhkan hanyalah selembar kain berwarna gelap seukuran 2-3 sapu tangan biasa. Bagi siapa pun yang ingin mengikuti atraksi ini tidak perlu membawa kain sendiri dari rumah. Di tempat itu ada beberapa orang yang selalu siap menyewakan kain bagi pelaku Masangin. Tarif untuk sekali sewa rata-rata Rp 5.000,-. Jika sewanya berombongan bisa lebih murah dari harga tersebut.

Masangin adalah sebuah atraksi yang dilakukan untuk melalui jalan atau ruang di antara dua pohon beringin kurung di Alkid. Ada pun cara melaluinya dengan mata tertutup kain berwarna gelap seperti yang telah di sebutkan di atas. Sedangkan jarak yang ditempuh sekitar 200-an meter. Start dimulai di depan Sasana Hinggil Dwi Abad dengan menempuh rute lurus ke selatan menuju ruang atau sela-sela dua buah pohon beringin di Alkid.

Banyak orang penasaran untuk mencoba berjalan dengan mata tertutup menuju jalan atau ruang di antara dua pohon beringin kembar tersebut. Tidak urung mereka pun dengan senang hati merogoh kocek untuk menyewa kain penutup mata. Dengan mata telanjang tentu tidak menjadi persoalan untuk dapat menembus ruang di antara dua pohon beringin yang berjarak sekitar 20 meter tersebut. Akan tetapi jika dengan mata tertutup dan diawali dari jarak sekitar 200 meter jauhnya hal ini menjadi persoalan tersendiri.

Orang yang berjalan dengan mata tertutup secara otomatis orientasi navigasinya terganggu atau bahkan hilang. Bahkan kesimbangan dirinya pun terganggu. Hal demikian menyulitkan kepekaan navigasi sehingga jarak yang dekat pun bisa terasa demikian jauh dan membingungkan atau menyesatkan. Oleh karena itu sangat banyak orang yang gagal melakukan Masangin.

Tidak diketahui dengan pasti kapan Masangin di Alkid ini mulai ada atau marak. Sumber setempat yakni Bapak Wanteo (70) yang menyewakan kain penutup kelapa menjelaskan bahwa Masangin sudah ada sejak zaman Sultan Hamengku Buwana I (1755-1792). Jika informasi ini benar maka atraksi atau katakanlah olahraga Masangin ini sudah ada sejak 300-an tahun yang lampau.

Bapak Wanteo sendiri merupakan salah satu anggota kelompok orang yang menyewakan penutup mata untuk Masangin di Alkid. Di Alkid sendiri ada beberapa kelompok orang yang menyewakan kain penutup mata. Masing-masing kelompok bekerja sesuai dengan waktu gilir yang telah disepakati bersama. Masing-masing kelompok juga memiliki unit-unit. Unit-unit ini umumunya terdiri atas 3-4 orang. Masing-masing unit bekerja sesuai dengan shift yang telah diatur bersama.

Istilah Masangin menurut sumber setempat kemungkinan besar berasal dari ”ngepaske angin” ’mengepaskan (diri) pada angin’ atau ”masang angin” ’memasangkan diri pada angin’. Hal demikian terjadi dengan alasan bahwa orang yang melakukan Masangin biasanya akan merasakan arus angin yang lebih kuat ketika berada di antara dua pohon beringin dibandingkan ketika berada di tempat lain di seputaran Alkid.

Masangin menurut sumber setempat semula dilakukan untuk melatih para prajurit Kasultanan Yogyakarta. Mereka dilatih berjalan dalam gelap dan menembus jalan yang relatif sempit di antara dua pohon beringin. Hal demikian dilakukan untuk melatih kepekaan para prajurit jika harus diterjunkan ke medan perang dalam suasana gelap atau malam hari.

Jika Anda sendang berada atau berkunjung di Jogja tidak ada jeleknya Anda mencoba Masangin ini. Siapa tahu Anda mampu melakukannya atau setidaknya Anda bisa menguji diri seberapa peka daya navigasi pribadi Anda dalam kondisi mata tertutup. Di samping untuk menguji daya navigasi, dalam Masangin pun berkembang mitos bahwa siapa pun yang dapat melakukan Masangin dengan sukses dalam sekali tempuh, maka cita-citanya akan terkabul. Nggak percaya ? Anda boleh mengujinya di Alkid Jogja.

a.sartono

Masangin di Jogja, Apa Pula Itu ? Masangin di Jogja, Apa Pula Itu ?

Masangin di Jogja, Apa Pula Itu ? Masangin di Jogja, Apa Pula Itu ?




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta