Tembi

Makanyuk»BEBEK GORENG CHI CHI

09 Aug 2010 11:50:00

Makan yuk ..!

BEBEK GORENG CHI-CHI

Di Yogya, rumah makan yang menjual menu bebek goreng kini mudah ditemui. Namun pada era awal tahun 1990an dan sebelumnya, menu bebek sangatlah sulit didapat. Ada satu warung yang bisa dianggap sebagai ”perintis” menu bebek goreng di Yogya , yakni Bebek Goreng Chi-Chi, yang berdiri pada tahun 1992. Lokasinya di sisi selatan Jalan Mas Suharto, di sebelah timur toko-toko piala.

Menurut penuturan pemiliknya, Ninsi Yusnita (29 tahun), warung ini didirikan oleh ibunya, Siti Sadiyah (kini 54 tahun). Awalnya Bu Siti membuka warung nasi rames di Jalan Mataram, lokasinya masih dekat dengan Jalan Mas Suharto. Suami Bu Siti yang pernah bekerja di Surabaya lantas mengusulkan untuk membuat bebek goreng, menu yang populer di ibu kota Jawa Timur itu. Menu bebek ini ternyata laris-manis. Pembeli yang datang, utamanya untuk menikmati bebek goreng Bu Siti. Walhasil, akhirnya warung ini berbelok menjadi spesialis bebek goreng. Nama Chi-Chi, kata Ninsi, diambil dari namanya. Saat kanak-kanak ia dipanggil dengan nama Cici.

Warung Chi-Chi lantas pindah ke Jalan Mas Suharto, di sisi utara lokasi sekarang, sebelum akhirnya pindah lagi ke lokasi yang ditempati sekarang. Ninsi, bersama suaminya, Agus, diberi kepercayaan ibunya untuk mengelola warung ini. Ia menambah menu khas lain, yakni kremesan, yang lantas menjadi salah satu andalan. Padahal sebelumnya kremesan selalu dibuang. Kremesan ala Chi-Chi ini awalnya adalah kumpulan bumbu yang direndam bersama daging bebek. Atas permintaan pembeli, kremesan ini lalu digoreng dan disajikan bersama daging bebek goreng. Menyantap perpaduan ini rasa gurihnya terasa kental, tanpa rasa manis. Sama sekali tidak amis. Tekstur dagingnya juga empuk.

Gurihnya bebek Chi-Chi, menurut Ninsi, disebabkan proses pembacemannya. Selama 1,5-2 jam daging bebek dibacem bersama bumbu-bumbu, yang kata Ninsi, rahasia. Ia tidak menambahkan gula jawa sebagaimana biasanya baceman di Yogya, cukup dengan garam. Tentang rasa bebeknya yang tidak amis, prosesnya amat sederhana. Setelah dibeseti, daging bebek dicuci dengan gelontoran air yang berasal dari lima tangki standar berukuran besar. Hanya itu, aku Ninsi. Meski ramuan bumbu-bumbu agaknya juga ikut berperan menghilangkan amisnya.

Menu baru lainnya adalah sambal ijo dan sambal bawang, yang mantap rasanya. Biasanya sambal yang disediakan di warung ini sebagai teman bebek adalah sambal terasi matang. Rasa sambalnya manis tapi kurang pedas meski sangat cocok dipadu dengan rasa bebek yang gurih. Sedangkan sambal ijo dan sambal bawangnya selain pedas juga beraroma agak asin, klop pula rasanya dipadu dengan gurihnya bebek.

Setiap hari, menurut Ninsi, warung ini menghabiskan sekitar 20 ekor bebek. Jika sedang ramai Ninsi bisa memerlukan sekitar 35 ekor bebek. Pembelinya, selain turis-turis asing, biasanya adalah para pelanggan sejak era ibunya. Sejumlah selebriti, antara lain Sheila on 7, juga pernah mampir di warung ini. Ada pula pembeli dari Kalimantan, Sumatera, dan Jakarta yang memesan bebek ini melalui paket. Menurut Ninsi, bebeknya bisa awet selama dua hari.

Jika lidah Anda berjodoh dengan rasa gurih, bisa mencoba bebek goreng ala Chi-Chi. Warung ini buka setiap hari dari pukul 12.00 sampai pukul 21.30.

barata




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta