Situs-Situs
DALEM AGENG PESANGGRAHAN AMBARUKMA
(2)
Selain Pendapa Agung di kompleks Pesanggrahan Amabarukma juga terdapat bangunan yang dinamakan Dalem Ageng. Dalem Ageng terletak di belakang Pendapa Agung. Dalem Ageng dapat dikatakan sebagai induk dari keseluruhan bangunan di kompleks Pesanggrahan Ambarukma. Menurut buku Monografi Pesanggrahan-pesanggrahan Kraton Yogyakarta (BP3 Yogyakarta, 2008) bentuk atap bangunan Dalem Ageng adalah limasan trajumas lawakan. Limasan trajumas lawakan merupakan perkembangan bentuklimasan trajumas dengan penambahan pada emper keliling.
Bangunan Dalem Ageng terbagi atas ruang tamu dan 4 kamar tidur. Ruang tengah merupakan ruang yang tembus sampai ke bagian bangunan lain yang disebut sebagai gadri (ruang belakang). Pada kanan kiri ruang tengah ini terdapat kamar-kamar yang lebih lazim disebut sebagai senthong kiwa maupun senthong tengen.
Bangunan lain yang merupakan bagian penting dari bangunan Dalem Ageng adalah Pringgitan dan Gadri. Pringgitan adalah teras bagian depan yang terbuka. Sedangkan Gadri adalah merupakan teras bagian belakang yang terbuka dan menghadap ke Taman serta Bale Kambang. Konstruksi bangunan Pringgitan maupun Gadri adalah sama. Jika Pringgitan tidak diberi pagar pembatas, lain halnya dengan Gadri yang diberi pagar pembatas.
Konstruksi atap pada Pringgitan dan Gadri ditopang oleh tiang-tiang yang disebut sebagai tiang penanggap dan tiang penitih. Jumlah tiang penanggap ada 4 buah sedangkan jumlah tiang penitih ada 16 buah. Ornamen pada tiang penyangga tersebut berupa ukiran sulur-suluran serta stilisasi bunga yang tergenggam oleh dua tangan manusia. Warna ornamen ukiran yaitu warna prada emas dengan warna dasar merah. Perpaduan warna hijau, merah, prada emas dan latar langit-langit warna putih memberikan tampilan atau visualisasi yang anggun.
Saka (tiang utama) pada bangunan Dalem Ageng dibuat polos tanpa ornamen. Tiang atau saka iki berdiri di atas umpak (alas tiang) batu hitam (andesit) dan berdiri di atas lanta teraso.
bersambung
a. sartono
Sumber: BP3 Yogyakarta, 2008, Monografi Pesanggrahan-pesanggrahan Kraton Yogyakarta