Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KURSI KURSI UNTUK BERSANTAI DI SEPANJANG JALAN UTAMA JOGJA

01 Jan 2008 03:19:00

Yogyamu

KURSI-KURSI UNTUK BERSANTAI DI SEPANJANG JALAN UTAMA JOGJA

Jogja yang dikenal sebagai kota wisata itu pada beberapa sudut atau ruang kotanya dihiasi dengan kursi-kursi taman yang didesain khusus agar awet dan nyaman. Beberapa di antaranya dibuat dengan bahan beton, besi, dan kayu atau perpaduan dari unsur itu. Kursi yang dibuat dengan bahan cor beton dapat dilihat di perempatan Kantor Pos Besar, tepatnya di depan Monumen Serangan Oemom 1 Maret dan depan Istana Negara, Gedung Agung. Bentuk kursi beton ini berbeda dengan desain kursi kayu-besi yang diletakkan mulai dari Jalan P. Mangkubumi-Jl. Malioboro-Jl. A.Yani. Kursi beton cenderung berbentuk melingkar dengan “kapling” tempat duduk yang terbagi satu lekukan untuk satu orang. Dalam satu unit kursi beton dapat terdiri atas beberapa kapling pantat.

Sementara itu, kursi yang terbuat dari kayu-besi dengan dengan bentuk lurus-memanjang dan alas terbentuk dari semacam rangkaian bilah kayu, bercat hijau, dengan pegangan/pengikat samping bergambar orang berbelangkon, dibuat tanpa kapling khusus seperti desain kursi beton. Jadi dengan kursi kayu ini orang bisa duduk berimpitan saling adu paha, pantat, maupun pundak.

Kursi-kursi ini dibuat dan diletakkan pada ruang-ruang tertentu dengan tujuan untuk memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi para pejalan kaki di Jogja. Sayangnya, kursi-kursi yang dipajang tersebut tidak bisa memenuhi semua ruang di ruas jalan di Jogja. Contohnya, jelas tidak mungkin memajangkursi-kursi tersebut di seberang atau di sisi barat Jalan Malioboro karena di sisi tersebut ruas Jalan Malioboro sudah penuh sesak dengan deretan pedagang kaki lima yang berbagai trotoar dengan pemilik toko.

Sekalipun demikian, kurs-kursi tersebut mampu memberikan kenikmatan sejenak bagi para pejalan kaki yang kepenatan ketika menyusuri Malioboro-A.Yani-maupun Mangkubumi. Sayangnya pula, tidak semua kursi memiliki peneduh sehingga jika siang hari bolong, kursi-kursi ini cenderung tidak dapat dimanfaatkan karena orang yang akan mendudukinya takut kepanasan dan kegerahan.

Selamat menikmati kemanjaan yang coba disuguhkan Jogja bagi warga dan pengunjungnya.

Teks dan foto: Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta