- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Makanyuk»SOTO KUDUS DI DEPAN DE BRITTO
25 May 2009 07:45:00Makan yuk ..!
SOTO KUDUS DI DEPAN DE BRITTO
Orang Jawa mengistilahkannya dengan kata ‘sedep’. Inilah soto kudus di depan SMA Kolese de Britto, di seberang Gedung Wanita. Rasanya memang sedep, gurih dan segar. Warung ini juga tidak pelit dengan suwiran ayamnya.
Selain soto kudus, warung ini menyediakan nasi pindang. Dagingnya bukan kerbau seperti di Kudus tapi daging sapi karena, menurut pegawainya, daging kerbau agak sulit didapat.
Nama resmi warung ini adalah ‘Inna, Soto Kudus dan Nasi Pindang’. Tapi lebih dikenal dengan nama Soto Kudus depan De Britto. Lokasinya memang persis di trotoar depan SMA de Britto, Jl. Adi Sucipto. Tak heran pada pagar warung terdapat sederet simbol sekolah ini, huruf JB (singkatan, Johannes de Britto) dan obor.
Bu Inna adalah pemilik warung ini, bersama suaminya, pak Erwan Ristiadi. Mereka ternyata bukan orang Kudus. Awalnya, pak Erwan belajar membuat makanan khas Kudus ini dari kakaknya, yang juga membuka warung serupa, ‘Kang Doel’, di depan Paku Alaman. Lantas pada tahun 1997 pak Erwan dan istrinya membuka warung tenda ini di lokasinya sekarang. Jadi sampai kini sudah berjalan sekitar 12 tahun.
Saat menyantap soto kudus olahan mereka, Tembi pun mahfum kenapa warung mereka bisa bertahan selama itu. Beberapa kali Tembi datang ke sana, selalu tampak pengunjung datang dan pergi. Porsi soto kudus dan nasi pindang yang lazimnya memang tidak banyak agaknya membuat orang tidak duduk berlama-lama.
Warung ini hanya buka sekitar 6-7 jam, dari jam 5 sore hingga jam 12 malam. Kalau sedang ramai, tutup jam 11. Tapi dalam sehari sekitar 400 mangkuk soto dan 200 piring nasi pindang bisa tandas.
Dua buah panci besar yang masing-masing berisi kuah soto (bercampur kunir) dan kuah pindang (bercampur kluwak) siap digayung. Di dekatnya berderet toples dan piring yang masing-masing berisi tauge, sledri, bawang merah dan bawang putih goreng, suwiran ayam, suwiran daging sapi, dan daun melinjo. Pegawainya sudah menyiapkan mangkuk berisi bahan soto dan piring berisi nasi pindang, tinggal diberi kuah. Jadi pesanan bisa segera datang.
Di meja makan tersedia pula ayam yang siap digoreng, sate telur, sate hati, pergedel, tempe beserta kerupuk dan emping. Harga seporsi soto kudus Rp 6.000, nasi pindang Rp 7.000. Sedangkan satu tusuk sate hati Rp 1500, sate telur Rp 1.500. Pergedel Rp 1.000, tempe Rp 600, air jeruk Rp 2.000, dan es teh Rp 1.500. Harga yang cukup terjangkau.
Soto kudus hangat memang amat nikmat disantap pada malam hari. Terlebih pada musim hujan “salah mangsa” seperti sekarang ini. Apalagi soto kudus yang satu ini.
a. barata
Artikel Lainnya :
- BELAJAR BAHASA KRAMA LEBIH MUDAH DARIPADA BAHASA NGOKO(14/12)
- Kuburan Pitu Kuburan Pengikut Pangeran Diponegoro(12/04)
- 9 Februari 2011, Yogya-mu - KAPAL OTHOK-OTHOK HANYA BISA DITEMUKAN DI SEKATENAN(09/02)
- DARI TITIK NOL KILOMETER, SAUNINE PAMIT NGAMEN(15/09)
- KEMACETAN DI YOGYAKARTA(01/01)
- Tiga Perempuan Mencuci di Kali Gedhe(07/02)
- 23 Juni 2010, Yogya-mu - KUBURAN MASSAL KORBAN GEMPA BANTUL 2006(23/06)
- Konser Ananda Sukarlan Membaca Cerpen Lewat Musik(11/01)
- Diorama Baru dengan Layar Sentuh Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta(21/04)
- PEYEK MBOK TUMPUK(31/08)