Tembi

Makanyuk»SOP BUNTUT RM PARANGTRITIS

13 Jul 2009 08:48:00

Makan yuk ..!

SOP BUNTUT RM PARANGTRITIS

Ada sop buntut yang menggoda untuk dinikmati berulang kali, yakni sop buntut di rumah makan Parangtritis, jalan Parangtritis Km 9, sebelah utara Taman Gabusan. Rasa lezatnya terekam dalam memori lidah, dan suatu saat seakan mengingatkan untuk menikmatinya kembali.

Sop buntut di rumah makan ini terdiri dari empat macam, yakni sop buntut konvensional, goreng, bakar dan balado. Menurut penilaian Tembi, semua sama enaknya. Perbedaannya hanya soal kadar rasa “halus”nya. Sopbuntut konvensional yang paling “halus”, dan sop buntut balado yang paling “menyengat” dengan sambal yang melekat.

Saat menyantap, tentu seyogyanya kita mengunyah perlahan untuk menikmati. Namun tanpa disadari sebentar saja daging buntut sapi ini meluncur ke perut, saking empuknya. Toh rasa daging sapinya serasa melekat di lidah. Kuahnya yang bening pun mengantar rasa gurih kaldu sapi. Bersamanya ada irisan wortel, tomat, kentang, daun seledri, dan tebaran bawang goreng. Untuk menu sop buntut goreng, bakar dan balado, kuahnya dihidangkan terpisah. Bergantian mengunyah daging dan menyeruput kuah, hmm...mantap.

Menurut pemiliknya, Didit Prapanca, sop buntutnya berasal dari daging sapi berkualitas baik, yang kemudian direbus dalam ramuan garam, bawang merah dan bawang putih selama tiga jam. Air rebusannya kemudian dijadikan kuah sop buntut. Sedangkan dagingnya diolah menurut ragam menunya.

Sop buntut termasuk primadona rumah makan ini, selain ikan gurame bakar. Seharinya sekitar 25-30 kg daging sapitandas. Sedangkan gurame sekitar 1-2 kwintal. Menu lain yang tersedia adalah daging ayam, udang, serta ikan patin, nila dan lele.

Di wilayah Bantul, rumah makan ini tergolong kondang. Para pejabat lokal seperti Bupati dan Kapolres kerap bersantap di sini. Begitu juga sejumlah menteri. Yang terakhir ini, kata Didit, adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Koperasi Bachtiar Chamsyah, dan Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo. Sedangkan para selebritis yang datang, menurut salah seorang karyawan, antara lain Rano Karno, Lidya Kandou, dan The Changcuters.

Rumah makan ini memang berukuran luas, di atas tanah 8.000 m2. Terdapat beberapa ruang makan, baik yang terbuka maupun tertutup, yang memakai kursi maupun lesehan. Ada pula ruang pertemuan dan resepsi. Suasananya asri, berdampingan dengan hamparan sawah. Sebagian bangunannya berkerangka bambu.

Bangunan awal --yang berdinding tembok dalam bentuk sederhana dan konservatif-- masih ada. Menurut salah satu karyawan, bangunan ini masih seperti aslinya, tidak berubah. Ruangan ini, kata Didit, dibangun di atas tanah 500 m2 pada tahun 1986, awal rumah makan ini berdiri. Rumah makan ini kemudian terus berkembang. Jumlah karyawannya membengkak, dari 9 orang menjadi 50 orang. Sekitar 20 orang adalah juru masak.

Harga sop buntutnya tergolong lumrah. Harga seporsi sop buntut konvensional Rp 23.000, sedangkan ketiga ragam sop buntut lainnya masing-masing berharga Rp 25.000.

Anda layak mencoba. Datang saja antara pukul 08.00-21.00. Dan temukan sensasi rasa sop buntut yang ‘ngangeni’.

a. barata




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta