Mengenang Karya Affandi dan
Senam Barahmus di Museum Affandi
Tampilan Museum Affandi di tahun ini bertambah bagus jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kala memasuki pintu gerbang, tampilan sudah mulai berbeda. Begitu pula jika nanti para pengunjung memasuki ruang-ruang pameran, akan semakin jelas melihat perbedaannya. Museum Affandi Yogyakarta sekarang tampil lebih bagus. Ruang pamer begitu terang di semua koleksi, penataan koleksi yang bagus, dinding yang bersih, dan lainnya. Itulah kesan pertama yang tentu akan disampaikan oleh para pengelola museum yang bergabung dalam organisasi museum Barahmus, di kala mengikuti Senam Barahmus pada Jumat (27/4) lalu di Museum Affandi, Jl. Solo Yogyakarta.
Tahun lalu, Museum Affandi Yogyakarta termasuk salah satu museum di Yogyakarta yang memperoleh program Revitalisasi Museum dari Direktorat Museum Pusat, bersama Museum Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo, dan Museum Kekayon. Harapannya dengan revitalisasi museum ini, pengelolaan museum semakin baik sehingga semakin banyak mendatangkan pengunjung ke museum. Museum menjadi menarik bagi pengunjung, sebagai ajang belajar, rekreasi, dan menimba ilmu.
Pagi itu, lebih dari 100 peserta senam yang berasal dari berbagai museum anggota Barahmus yang sudah berdatangan ke Museum Affandi. Banyak yang pangling dengan kondisi museum. Berbeda jauh dengan lima tahun lalu. Sebelum pukul 08.00 pagi, mereka berbincang-bincang di halaman museum, sebelum melaksanakan senam bersama. Setelah banyak peserta yang datang, senam segera dimulai.
Sambutan selamat datang disampaikan oleh Juki Affandi, putra pelukis kondang Affandi. Ia berharap dengan senam bersama ini semakin mempererat persatuan dan kesatuan, terutama di antara warga museum di Yogyakarta. Kemudian sambutan kedua berasal dari KRT. Thomas Haryonagoro, Ketua Umum Barahmus DIY. Ia mencoba mengingatkan bahwa berkunjung ke Museum Affandi adalah untuk mengenang karya-karya seni beliau yang monumental, bukan hanya terkenal di Indonesia tetapi juga sampai ke luar negeri. Kegigihan Affandi dalam berkarya seni patut ditiru oleh insan permuseuman.
Tidak lama kemudian, dilanjutkan dengan pemanasan, senam aerobik, dan senam pelemasan diiringi musik. Setengah jam lebih, peserta senam non-stop menggerakkan seluruh tubuh mengikuti iringan musik dan gerak instruktur yang dipimpin oleh Mbak Evi. Gerakan yang sungguh menyegarkan badan di pagi itu.
Usai senam, semua peserta senam menikmati hidangan makanan dan minuman yang sudah disediakan oleh tuan rumah, seperti nasi soto, makanan kecil, teh, air mineral. Mereka menikmati sarapan pagi sambil berbincang-bincang seputar pengelolaan museum. Sebagian lagi peserta yang sudah selesai menikmati sajian, segera melihat-lihat koleksi lukisan karya Affandi. Di ruang pamer satu, mereka mengagumi karya-karya asli potret diri dan istrinya yang dipajang sangat rapi. Koleksi lain yang dikagumi anggota Barahmus adalah mobil peninggalan Affandi. Ada juga koleksi foto, sepeda, dan lainnya. Sebagian lagi melihat-lihat koleksi di ruang II dan ruang III. Di ruang II, mereka melihat film Affandi semasa hidupnya saat melukis. Tentu saja di ruangan ini juga banyak dipajang koleksi-koleksi keluarga Affandi.
Usai berkeliling, mereka berpamitan pulang dan berharap di bulan depan bisa ikut senam bersama lagi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, yang rencananya akan digelar pada Jumat, 25 Mei.
Suwandi
Artikel Lainnya :
- KERUSAKAN JEMBATAN DAN GORONG-GORONG KARENA BANJIR DI JOGJA(04/01)
- THE SAWAH, BUKAN RESTORAN TAPI TEMPAT MAKAN(17/04)
- MAY DAY DI YOGYA(02/05)
- ENTING-ENTING GEPUK CAP MACAN LEOPARD, CAMILAN SPESIFIK YOGYAKARTA, DIBUAT DENGAN CARA DIGEPUK(15/09)
- 1 Juli 2010, Primbon - Mengenali Watak Dasar Si Bayi(01/07)
- Watak Bayi(21/04)
- Dicuri Upin dan Ipin(21/08)
- PURNA TUGAS JEMBATAN MADUKISMO LAMA(01/01)
- 15 Maret 2011, Kabar Anyar - MASYARAKAT INDONESIA TEMBAK LANGSUNG(15/03)
- Bisma (2) Ibu, di dalam Cerita(08/01)