- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
![Tembi](/image.php/tembi-beranda4.jpg?width=1000&quality=10&image=/images/tembi-beranda4-new.jpg)
Berita-budaya»MENGORBANKAN DIRI UNTUK
12 Dec 2011 07:47:00Kata yang barangkali bisa kita ucapkan, terhadap Sondang Hutagalung, yang membakar diri di depan Istana Negara: Prihatin sekaligus kagum. Prihatin karena apa yang dilakukan Sondang tidak dengan segera membuat petinggi di negeri kita terkejut. Di kawasan ring satu, nyawa rakyat sepertinya tidak memiliki harga yang tinggi. Kagum karena, Sondang dengan beraninya mengorbankan dirinya, agaknya, untuk mengatakan bahwa pemerintah kita tidak berhasil mensejahterakan warganya.
Saya rasa, pada Sondang, kita layak kagum. Dan kita berharap, apa yang telah dilakukan menggerakan warga yang lain untuk menyadari, bahwa negeri kita tidak sepi dari korupsi, yang dilakukan oleh orang-orang yang mestinya mengelola negara untuk warganya. Dibalik kekaguman kita pada Sondang, kita dikejutkan oleh berita, anak-anak mudah PNS memiliki rekening gendut, yang tidak sesuai dengan penghasilannya. Sondang, anak muda yang prihatin atas keadaan negerinya, berbalikan sifat dengan anak-anak muda PNS, yang memiliki kekayaan mencurigakan jika dilihat dari golongannya, yang tidak lebih tinggi dari Gayus.
Hampir tiap hari, kita seperti tidak lepas dari berita korupsi. Dari pusat sampai daerah-daerah, aparat dan politisi melakukan hal yang sama: korupsi. Para koruptor ini seperti tidak memiliki rasa bersalah pada warga masyarakat, yang hidup kesehariaanya apa adanya. Bahkan, banyak yang tidak memegang uang tiap harinya. Di tengah kemiskinan warganya, masih ada orang yang memiliki kebanggaan atas hasil korupsinya.
Lebih menyedihkan lagi, koruptor lari ke luar negeri, dengan alasan klasik: berobat. Namun akhirnya tidak kembali, malah berjalan-jelan ke sejumlah negara untuk menghindari pemeriksaan. Perilaku korup di negeri kita sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Profesi-profesi yang lain, seperti tidak bisa jauh dari korupsi dengan bermacam modusnya. Kita hanya bisa heran, melihat koruptor yang tidak memiliki rasa malu menjalani hidupnya di tengah masyarakat.
Kasus-kasus yang menggunakan uang negara, dan tidak tuntas malah mungkin dilupakan, seperti kasus bank Century, sesungguhnya menyakitkan bagi warga masyarakat, tetapi para pemimpin kita seolah seperti ‘sepakat’ untuk tidak membuka ke mana uang trilyunan itu mengalir.
Kita juga bisa melihat, anak muda dalam 10 tahun ini, telah berubah kehidupannya, bukan lantaran memiliki pekerjaan yang memang bergaji tinggi, atau mempunyai usaha yang menguntungkan, melainkan hidupnya disekitar kekuasaan, yang entah pekerjaannya apa. Kita layak heran, ketika melihat anak-anak muda yang sebelumnya anti kekuasaan dan mengkritik kekuasaan yang korup, setelah ada di sekitar kekuasaan tidak memberi kontribusi melakukan perubahan signifikan. Celakanya, malah ikut arus dan membiarkan korupsi terus dilakukan.
Terhadap Sondang, kita melihat, bahwa dirinya telah mengorbankan dirinya untuk perbaikan Indonesia. Namun tidak kelihatan tidak ada respon yang menggembirakan dari pihak-pihak yang dituju. Nyawa Sondang, seolah tidak dilihat sebagai sesuatu yang berharga dan apa yang dilakukan Sondang telah menohok jantung kekuasaan. Apalagi dilakukan di depan Istana Negara.
Kita bisa bayangkan, bagaimana dengan nyawa warga yang jauh dari Istana Negara, seperti nyawa-nyawa TKW yang dihukum mati, dan seperti ‘dibiarkan’ seolah memang tidak memiliki harga. Yang di depan mata saja dibiarkan, apalagi yang jauh.
Sondang, engkau telah mengajarkan keberanian pada kita. Pada warga Indonesia. Karena itu, rasa kagum layak kamu terima.
Kita tidak tahu, apakah para pengelola negara. Para elit politik yang sehari-harinya dipercaya mengurus negara untuk mensejahterakan warganya, terinspirasi dengan keberanian Sondang dan dengan segera, bersama penegak humum, memberantas korupsi dan kejahatan yang ada.
Rasanya, KPK perlu tegas dan berani, seperti halnya Sondang yang penuh keberanian, menangkapi koruptor. Kalau ini bisa dilakukan KPK, artinya warga masyarakat layak kagum padanya.
Ons Untoro
Foto-foto download dari google
Artikel Lainnya :
- Wong Kleyang Kabur Kanginan(18/12)
- Pada Suatu Saat di Banjar Sangging(05/10)
- BURUNG DARA SBTB(30/03)
- Membaca Puisi di Tembi Rumah Budaya Bersama Sapardi Djoko Damono(15/12)
- DI CANDI BOROBUDUR BERBAHAGIA (MENJELANG) TAHUN BARU(02/01)
- Gultik Blok M Masih Eksis dan Enak(10/02)
- POLISI TIDUR DI KOTA YOGYAKARTA(01/01)
- Penyair Empat Generasi Baca 40 Karya di Yogyakarta(31/01)
- BIJDRAGEN(04/08)
- DARI TITIK NOL KILOMETER, SAUNINE PAMIT NGAMEN(15/09)
![Bale Inap](https://tembi.net/assets/box-baleinap.jpg)
![Bale Dokumentasi](https://tembi.net/assets/box-baledokumentasi.jpg)
![Bale Karya](https://tembi.net/assets/box-balekarya.jpg)
![Bale Rupa](https://tembi.net/assets/box-balerupa.jpg)
![Yogyakarta](https://tembi.net/assets/yogyakarta.jpg)