Wong Kleyang Kabur Kanginan
Pepatah wong kleyang kabur kanginan secara luas sebenarnya ingin menggambarkan tentang kondisi seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal, hidup dan berjalan tidak tentu arah, serta tidak tahu akan tujuan hidupnya sendiri.
Pepatah Jawa di atas secara harafiah berarti orang (yang) (seperti) terbang/melayang tertiup angin.
Kata atau istilah kleyang sebenarnya mengacu pada pengertian benda (umumnya berbentuk lembaran/helai) yang jatuh dari atas, kemudian jatuhnya membentuk gerakan bergoyang ke kiri dan ke kanan atau gerakan tidak beraturan. Bukan seperti jatuhnya batu yang langsung melesat ke bawah. Contoh dari benda yang demikian misalnya daun kering, kertas, dan sebagainya.
Istilah kabur mengacu pada pengertian lepas diterbangkan/tertiup angin. Contoh dari kasus ini misalnya diterbanglepaskannya benda-benda ringan (kertas, daun kering, plastik, dan sebagainya) oleh tiupan angin yang keras.
Pepatah wong kleyang kabur kanginan secara luas sebenarnya ingin menggambarkan tentang kondisi seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal, hidup dan berjalan tidak tentu arah, serta tidak tahu akan tujuan hidupnya sendiri. Hal seperti ini bisa dilihat atau diamati di tengah-tengah masyarakat dengan adanya gelandangan atau tuna wisma yang umumnya juga tuna karya.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- 29 Juni 2010, Bothekan - YUYU RUMPUNG MBARONG RONGE(29/06)
- Perayaan Setyoko Di Tembi Rumah Budaya(14/02)
- Konser Orkestra SaUnine, Hangat, Bersahaja, Dipadati Penonton(11/02)
- TIGA JADI-2 (DOLANAN ANAK TRADISIONAL-19)(03/11)
- Matswapati(07/09)
- 12 Oktober 2010, Djogdja Tempo Doeloe - PASAR KLITHIKAN BERINGHARJO TAHUN 1940-AN(12/10)
- 17 Desember 2010, Figur Wayang - Rangkuman Ketokohan Pandhawa(17/12)
- CANDI PRAMBANAN DULU DAN KINI(12/08)
- Aswatama(24/02)
- WANAGAMA, LAHAN KRITIS YANG MENJADI IJO ROYO-ROYO(27/05)