Memilih Hari
Untuk Minggu Depan
(10 Juni 2012 – 16 Juni 2012)

Kitab Primbon adalah ‘ilmu titen’ niteni kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup Jika kejadiannya baik, maka hari dan pasaran saat terjadinya kejadian tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang baik. Demikian pula sebaliknya, jika kejadian jelek bahkan sangat jelek, maka hari dan pasaran saat terjadinya peristiwa tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang jelek atau sangat jelek. Ada tiga kriteria hari dan pasaran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu: 1. hari dan pasaran yang baik, 2. hari dan pasaran yang kurang baik dan 3. hari dan pasaran yang tidak baik.

Berkaitan dengan niteni hari, menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna ada hari baik, dan hari yang kurang baik, dalam satu minggu ke depan yaitu, mulai hari Minggu 10 Juni 2012 sampai dengan hari Sabtu 16 Juni 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Kliwon, tanggal 20, bulan Rejeb tahun 1945 Wawu sampai dengan Sabtu Legi, tanggal 26, bulan Rejeb tahun 1945, dengan perincian sebagai berikut :

Minggu Kliwon, 10 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 20, bulan Rejeb tahun 1945 Wawu, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Legi, 11 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 21, bulan Rejeb tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Paing, 12 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 22, bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Pon, 13 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 23, bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Wage, 14 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 24, bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Kliwon, 15 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 25, bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Legi, 16 Juni 2012, kalender Jawa tanggal 26, bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara mantu, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik daripada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan tidak baik.

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 10 Juni 2012 sampai dengan Sabtu 16 Juni 2012 atau Minggu Kliwon, tanggal 20, bulan Rejeb sampai dengan Sabtu Legi, tanggal 26 bulan Rejeb, tahun 1945 Wawu, termasuk di dalam Wuku Watugunung wuku nomor 30

Memilih Hari Untuk Minggu Depan

Penggambaran Wuku Watugunung adalah sebagai berikut:
Raden Watugunung (kiri) menghadap Batara Antaboga dan Nagagini.
Gambar Candhi di depan yakni senang semadi, meditasi dengan laku seperti pandhita
Pohonnya adalah pohon Wijayakusuma, bagus parasnya, tetapi tidak senang bergaul dengan orang banyak.
Burungnya adalah burung Gogik, pemalu.

Perwatakan dan sikap Wuku Watugunung adalah sebagai berikut :

  • Kelebihannya : teliti, hati-hati, mempunyai cita-citanya tinggi, romantis, senang mendoakan orang agar mendapat pengampunan.

  • Kelemahannya : pencemburu, sering gelisah, bimbang dan mudah tersinggung

  • Bencananya : karena penganiayaan.

  • Hari naas : tidak jelas.

  • Hari baik : tidak jelas.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka (penganiayaan) perlu mengupayakan slametan, sebagai wujud doa mohon keselamatan.

Slametan berupa: tumpeng, lauknya ikan air tawar dan daging jenis burung, buah-buahan, jadah, macam-macam bubur, sayuran sembilam macam.

Herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta