Mbuang Tilas
Peribahasa Jawa di atas secara harfiah berarti membuang bekas (telapak kaki, catatan sejarah/jalan hidup pribadi).
Membuang atau menghapus bekas telapak kaki sendiri tentu saja akan membuat orang lain tidak tahu bahwa orang yang bersangkutan baru saja melintas di tempat bekas telapak kaki tersebut. Membuang, menghapus, atau memanipulasi catatan sejarah pribadi juga akan membuat orang lain tidak tahu bahwa orang yang bersangkutan punya catatan sejarah yang begini atau begitu.
Mbuang Tilas sebenarnya ingin menunjukkan perilaku orang yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, khususnya perbuatan salah atau jahatnya. Mbuang tilas mengacu pada pengertian bahwa orang yang bersangkutan (yang berbuat kesalahan itu) pura-pura tidak tahu, tidak mengerti, berlagak bego, berlagak tidak berhubungan dengan kesalahan yang telah dibuatnya itu. Dengan demikian, orang yang tidak mengerti akan punya anggapan (sementara) bahwa orang yang bersangkutan tidak bersalah, tidak berdosa, suci, murni, baik, dan seterusnya. Mbuang tilas sama artinya dengan orang yang tidak mau bertanggung jawab, mungkir, dan munafik.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Ida Lawrence Membaca Desa(17/04)
- Petilasan Gapura Manuk Beri Mergangsan Lor(02/02)
- Kelinci Roby yang Imajinatif(21/05)
- Pameran Video Yang taksa [ambigu](14/04)
- Maca Titi, Basa lan Carita. Jilid IV(20/06)
- Workshop Manajer Festival Memahami Persoalan Menggelar Festival(09/12)
- LOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUM(10/12)
- 12 Oktober 2010, Ensiklopedi - DOLANAN MACANAN(12/10)
- SATE GULE PAK SIS, BANTUL, KENIKMATAN SENSASI RASA GULE SATE YANG BERBEDA(22/03)
- Bijdragen(01/09)