Tembi

Jaringan-museum»LOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUM

10 Dec 2011 08:48:00

LOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUM“Surabaya.. oh Surabaya oh Surabaya, kota kenangan, kota kenangan tak kan kulupa/ di sanalah... di sanalah di Surabaya/ ..../../ Surabaya, di tahun 45, kami berjuang... kami berjuang bertaruh nyawa/....” Alunan lagu perjuangan itu terlantun merdu di pendopo Tembi Rumah Budaya pada suatu pagi di hari Selasa (22/11) lalu. Lagu yang dilantunkan secara grup itu dinyanyikan oleh SMPN 1 Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Usai menyanyikan lagu itu dan 2 lagu perjuangan lainnya, sorak tepuk tangan terdengar riuh dari para penonton dan peserta lainnya.

Itulah salah satu perserta SMP di Kabupaten Bantul, yang pada hari Selasa ituLOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUMmengikuti “Lomba Vokal Grup Lagu-Lagu Perjuangan” yang digelar oleh Museum Benteng Vredeburg kerja bareng dengan Museum Penerangan TMII dan Museum Transportasi DKI Jakarta. Kegiatan Lomba Vokal Grup itu digelar sebagai salah satu bentuk sosialisasi “Sekolah Masuk Museum” kepada generasi muda, termasuk pelajar SMP yang ada di wilayah Kabupaten Bantul. Sehari sebelumnya, penyelenggara yang sama juga mengadakan kegiatan lain berbentuk ceramah, dialog, dan pameran keliling.

Pada lagu “Surabaya” yang dinyanyikan itu begitu menggugah semangat para hadirin dan peserta lomba yang lainnya. Kita seolah-olah dibawa pada masa perjuangan lalu,LOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUMyang dengan penuh heroik para pejuang kita di Surabaya mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Menggugah terus semangat juang kita agar tetap berkobar-kobar hingga sekarang. Selain lagu “Surabaya”, panitia juga menawarkan beberapa lagu lain, baik yang wajib, pilihan, maupun bebas. Lagu-lagu itu adalah “Indonesia Jaya” (lagu wajib); “Halo-Halo Bandung”, “Sapu Tangan”, “Selendang Sutra”, “Sepasang Mata Bola”, “Pahlawanku”, “Jembatan Merah” (lagu pilihan); dan “Pada Pahlawan”, “Merah Putih”, “Laskar Pelangi”, “Pantang Mundur”, dan lain-lain.

Setiap grup vokal mendapat sambutan dan aplus yang luar biasa setelah masing-LOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUMmasing menampilkan 3 lagu perjuangan. Peserta berasal dari SMP negeri maupun swasta yang berada di wilayah Kabupaten Bantul. Ada 10 grup yang tampil. Selain SMPN 1 Piyungan, peserta berasal dari SMPN 2 Jetis, SMPN 2 Bantul, SMPN 1 Pandak, SMPN 2 Kasihan, SMPN 1 Pleret, SMP Kanisius Bambang Lipuro, SMP Pangudi Luhur Sedayu, SMPN 1 Banguntapan, dan SMPN 2 Bambanglipuro.

Menurut Drs. Suryanto, Ketua Pelaksana acara ini mengatakan, bahwa tujuan diadakannya Lomba Vokal Grup ini sebagai salah satu upaya untuk terus mendekatkan generasi muda pada institusi museum. Para pelajar diajak untuk mengingat kembali lagu-lagu perjuangan, mengambil nilai-nilai perjuangannya. Sekaligus, di lain waktu mau berkunjung keLOMBA LAGU PERJUANGAN, AGAR SISWA CINTA MUSEUMmuseum, termasuk museum yang mengandung unsur sejarah perjuangan, seperti Museum Benteng Vredeburg dan museum lainnya.

Lomba vokal grup berlangsung hingga siang hari. Menjelang diumumnya pemenang, para penonton disuguhi hiburan lagu-lagu bebas yang dibawakan oleh para peserta. Sementara itu, yuri lomba ada 3 orang, yang berasal dari Museum Benteng Vredeburg, SMA Jetis, dan SMKN 2 Kasihan. Penilaian yuri berdasarkan pada vokal, penampilan, penjiwaan, dan kekompakan. Sementara alat musik dan aransemen dari masing-masing grup bebas. Hasil keputusan yuri, pemenang I, II, dan III, berturut-turut: SMP Kanisius Bambanglipuro (nilai 2361), SMPN 2 Bantul (nilai 2353), dan SMP Pangudiluhur Sedayu (nilai 2204). Semua pemenang mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, sertifikat, dan tropi. Sementara semua peserta mendapatkan sertifikat.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta