Tembi

Berita-budaya»PERTIGAAN Tembi DAN BANJIR

15 Apr 2011 07:16:00

PERTIGAAN Tembi DAN BANJIRPerilaku buang sampah sembarangan tampaknya menjadi penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Hal demikian dapat diamati dari setiap ruas jalan yang ada di sekitar kita. Baik jalan kampung, jalan kabupaten, propinsi, atau antarpropinsi. Ruang-ruang yang menyudut, yang dianggap luput dari perhatian orang, sungai, saluran air, tanah kosong, jembatan, dan lain-lain tidak luput dari sasaran pembuangan sampah. Ketika sampah berjibun dan menimbulkan bau serta pemandangan tidak sedap barulah orang mulai ribut. Ketika sampah menyumbat saluran air atau saluran pengatusan serta menimbulkan banjir orang pun berebut untuk saling menyalahkan.

Bantul sebagai kabupaten dengan keletakan pada sisi paling selatan sekaligus paling hilir mau tidak mau menerima limPERTIGAAN Tembi DAN BANJIRpahan air dari daerah hulu (Kota Yogyakarta, Sleman, bahkan juga Gunung Kidul dan Kulon Progo melalui Sungai Opak-Oya dan Sungai Progo). Saluran irigasi (yang biasanya merangkap saluran pengatusan) di Bantul juga menyangga limpahan air sekaligus limbah dari atas (hulu). Demikian pula hanyutan sampah. Ditambah lagi perilaku membuang sampah sembarangan dari warga Bantul sendiri turut menambah keparahan kondisi saluran irigasi/pengatusan.

Salah satu kasus yang sering mengundang rasa jengkel adalah mampetnya saluran pengatusan di Pertigaan Tembi. Tepatnya pertigaan Jalan Parangtritis pada kilometer 8,4. Di tempat itu ada 2 pertigaan. Satu pertigaan di sisi utara menghubungkan Jalan Parangtritis dengan Dusun Cepit (Jalan BantPERTIGAAN Tembi DAN BANJIRul). Satu pertigaan lain di sisi selatan menghubungan Jalan Parangtritis dengan Dusun Tembi-Jalan Imogiri Barat-Imogiri Timur-Stadion Pacar-Jejeran-Pleret. Pada dua pertigaan itu terdapat saluran irigasi/pengatusan yang kondisinya tidak kondusif. Selain dangkal, saluran tersebut juga sering penuh sampah. Bahkan di pertigaan Jalan Parangtritis-Tembi-Jejeran mampet total sehingga air selalu melimpah dan menggenangi sebagian besar ruas jalan di sisi selatan SD Negeri I Timbulharjo. Hal ini jelas sangat mengganggu aktivitas anak-anak sekolah dan aktivitas warga sekitar.

Tampaknya saluran irigasi di bawah jalan pertigaan arah Tembi itu perlu dibuatkan gorong-gorong yang representatif sehingga air bisa langsung mengalir ke arah selatan sesuai dengan bangunan saluran irigasi/pengatusan sisi selatan yang selama ini tampaknya memang mangkrak, mampet, dan tidak terperhatikan. SaluranPERTIGAAN Tembi DAN BANJIR irigasi/pengatusan di kanan kiri Jalan Parangtritis mulai Poslantas Druwo ke selatan hingga SMP 1 Sewon mungkin sudah dapat dikatakan sebagai bagus. Demikian pula yang terdapat di depan ISI. Namun mulai Kantor Pos Sewon ke selatan tampaknya masih kurang representatif. Bahkan yang terparah adalah di sisi timur pertigaan Tembi.

Hujan yang tidak begitu deras pun dapat menimbulkan banjir di pertigaan-pertigaan tersebut. Akibat dari semua itu kecuali perjalanan para pengendara kendaraan terganggu, juga ikut merusakkan kondisi jalan. Jalan mudah keropos dan berlubang. Bantalan atau pondasi jalan pun menjadi melembek sehingga tanahnya mudah amblas jika dilalui kendaraan dengan tonase yang berat.

Sampah, ketidakpedulian, serta tidak tuntasnya pembangunan saluran irigasi/pengatusan barangkali menjadi pemicu bagi semuanya itu. Kesadaran semua pihak untuk kenyamanan bersama selalu harus ditingkatkan. Jika hal demikian tidak segera ditangani, maka orang-orang yang melintas di pertigaan Tembi sebaiknya juga siap-siap berkendara sambil berenang (di air kotor).

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta