Istana Bogor Punya 360 Patung
Kebanyakan patung yang terlihat hampir di semua sudut ruangan Istana adalah patung perempuan. Ada patung wanita tanpa busana yang menggambarkan kemolekan lekuk tubuh wanita. Ketika ada kunjungan dari seorang kepala negara Arab, semua patung wanita itu ditutupi kain.
Istana Bogor Nan Megah
Melakukan perjalanan ke Bogor tak lengkap rasanya jika tak mampir ke Istana Bogor. Salah satu tempat pariwisata di kota hujan tersebut memiliki jadwal rutin kunjungan dan didampingi oleh seorang pemandu (tour guide). Sewaktu berkunjung saya didampingi oleh Cecep Koswara, petugas pada Subbag Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor.
Cecep sangat mengenal detail tiap bagian dari salah satu dari enam istana presiden Republik Indonesia ini. Selain memiliki keunikan dari aspek historis, dan kebudayaan, Istana Bogor punya rusa yang didatangkan langsung dari Nepal, yang tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
Keberadaan Istana Bogor konon berawal dari keinginan orang-orang Belanda yang bekerja di Batavia (Jakarta) untuk mencari tempat peristirahatan. Karena Batavia dianggap terlalu ramai dan panas, mereka kemudian mencari lokasi berhawa sejuk.
GW Baron van Imhoff, Gubernur Jendral Belanda ikut melakukan pencarian tempat yang baik dan strategis. Pada tahun 1745 didirikanlah bangunan bernama Buitenzorg (bebas masalah) yang saat ini kita kenal sebagai Istana Bogor.
Singkat cerita, menurut Cecep, Istana Bogor ditempati oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950. Istana dibagi menjadi 3 bagian: bangunan utama untuk acara resmi kenegaraan, sayap kiri digunakan untuk menjamu tamu dari negara asing yang memiliki enam kamar, dan sayap kanan dengan empat kamar tidur digunakan untuk kepala negara yang berkunjung. Ada juga bangunan khusus dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya. Bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah.
Penampakan Cermin 1000
Ketika memasuki halaman Istana, ada banyak pepohonan, antara lain pohon beringin yang kabarnya dibawa langsung dari Brazil. Pohon ini unik karena tulang daunnya ada di bagian depan, tidak seperti daun pada umumnya.
Ada juga pohon buah Kepel, atau nama latinnya Stelechorpus Burahol. Pohon ini juga terbilang unik karena buahnya menempel pada batang. Pohon ini memiliki filosofi sebagai lambang kesatuan, juga keutuhan mental dan fisik. Pada zaman Belanda, kata Cecep, pohon ini dilarang ditanam oleh sembarangan orang apalagi di makan buahnya, karena hanya orang-orang dari kalangan Keraton yang boleh memakan buah ini. buah Kepel bahkan sempat dibawa ke Belanda dan menghasilkan pengharum.
Memasuki ruangan utama, ada banyak piring hadiah dari pemerintah China di zaman Mao Tse Tung. Ada ruangan khusus yang tidak bisa dimasuki sembarangan orang, yang menurut Cecep, di dalamnya tersimpan banyak lukisan, baik karya pelukis lokal maupun mancanegara. Namun, katanya, 80 persen koleksinya lukisan perempuan karya Basuki Abdullah. Pada waktu pemerintahan Megawati, dia pernah mengundang kurator dari Rusia untuk merestorasi lukisan-lukisan itu.
Menurut Cecep, ia pernah mendengar bahwa menurut estimasi balai lelang di Eropa, seluruh lukisan ini ditaksir senlai Rp 75 miliar, tapi ini 20 tahun yang lalu. Untuk saat ini mungkin harganya sudah triliunan rupiah.
Ruang Pertemuan
Terhitung ada 360 patung yang menjadi koleksi Istana Bogor, tapi kebanyakan yang terlihat hampir di semua sudut ruangan Istana adalah patung perempuan. Ada patung wanita tanpa busana yang menggambarkan kemolekan lekuk tubuh wanita. Ada banyak cerita lucu soal patung itu. Salah satunya, kata Cecep, adalah ketika ada kunjungan dari seorang kepala negara Arab, semua patung wanita ditutupi kain.
Ada patung ‘Si Denok’. Kabarnya patung yang dibuat tahun 1958 oleh seniman Trubus ini terinspirasi dari 5 orang model. Dari leher ke atas, modelnya remaja putri anak pegawai istana yang bernama Ara. Sementara leher ke bawah diambil dari 4 model lain.
Selain keindahan tiap-tiap ruangan mulai dari lantai sampai langit-langit, yang menarik dari Istana Bogor ini adalah dua kaca besar yang terdapat di lorong menuju ruangan lain. Posisi kedua kaca yang saling berhadapan membuat kita saat berkaca seperti ada seribu bayangan lain. Itulah kenapa disebut kaca seribu. Ada 5 buah kaca yang sama di Istana ini, namun kaca berukuran 1,5 m x 2,5 m ini hanya ada di lorong tersebut.
Satu lagi, jika kita berdiri tepat diantara kedua cermin yang dibingkai dengan kayu ukiran bersepuh warna emas ini, konon tempat kita berdiri adalah titik koordinat atau titik nol Istana Bogor. Dan rumornya, jika kita menarik garis lurus dari titik ini, maka akan mengarah pada Tugu Monumen Nasional (Monas) yang letaknya tidak jauh dari Istana Kepresidenan Jakarta. Namun benar atau tidak belum pernah ada yang mencoba.
Lukisan Presiden Soeharto
Natalia S.
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Raden Ayu Kencanasari dan Berdirinya Masjid Pucanganom (1)(20/12)
- MASJID KAUMAN PIJENAN (3)(13/12)
- MASJID KAUMAN PIJENAN (2)(06/12)
- MASJID KAUMAN PIJENAN(29/11)
- DUA YONI DUSUN KRAJAN, KRETEK, BANTUL(22/11)
- Pajimatan Imogiri: Makam Raja-raja Mataram(13/11)
- Pajimatan Imogiri, Makam Raja-raja Mataram 2(08/11)
- Pajimatan Imogiri, Makam Raja-raja Mataram(25/10)
- Sendang Ngajaran dan Terjadinya Dusun Ngajaran(18/10)
- Sendang Ciren atau Sendang Luk Sinangka, Lokasi Kelahiran Untung Surapati(11/10)