Agar Terhindar dari Bencana
Orang Wuku Madhangkungan perlu membuat nasi kuning dan bubur merah
(22 Desember - 28 Desember 2013)

Dewa yang menaungi Wuku Medhangkungan adalah Batara Basuki, dewa yang setia dalam menerima takdir. Orang wuku ini pandai bicara, senantiasa bersyukur atas anugerah yang diterima, mantap dalam pendirian, tapi senang mengomentari orang lain.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari. Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini, ada 4 hari baik untuk upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Kliwon, 22 Desember 2013, kalender Jawatanggal 18, bulan Sapar tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Legi, 23 Desember 2013, kalender Jawatanggal 19, bulan Sapar tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00),kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Paing, 24 Desember 2013, kalender Jawatanggal 20, bulan Sapar, tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), tanggal naas,tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Rabu Pon, 25 Desember 2013, kalender Jawatanggal 21, bulan Sapar, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu Sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Wage, 26 Desember 2013, kalender Jawatanggal 22, bulan Sapar, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis Sore pukul 18.00),kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Kliwon, 27 Desember 2013, kalender Jawatanggal 23, bulan Sapar, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin Sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Legi, 28 Desember 2013, kalender Jawatanggal 24, bulan Sapar, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 22 Desember sampai dengan 28 Desember, menurut perhitungan Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, masuk dalam Wuku Madhangkungan, wuku dengan nomor urut 20.

Agar Terhindar dari Bencana Orang Wuku Madhangkungan perlu membuat nasi kuning dan bubur merah (22 Desember - 28 Desember 2013)
Penggambaran Wuku Medhangkungan:
Raden Medhangkungan (kiri) menghadap Batara Basuki, dewa yang hatinya setia dalam menerima takdir.
Pohonnya adalah pohon Plasa, yang hanya tumbuh di desa dan pegunungan.
Burungnya adalah burung Pelung, yang senang bermain di air.
Gedhongnya ada di atas, selalu memikirkan harta-bendanya.

  • Dewa yang menaungi wuku Medhangkungan adalah Batara Basuki.

  • Kelebihannya : pandai bicara, senantiasa bersyukur atas anugerah yang diterima, mantap dalam pendirian, tidak mudah goyah, dan besar rasa kebersamaannya, hemat dan pandai mengatur ekonomi.

  • Kelemahannya : juweh atau suka mengomentari orang lain.

  • Kesenangannya menyepi.

  • Bencananya : karena dicelakai di waktu malam.

  • Hari nahas : tidak jelas.

  • Hari baik : tidak menentu.

Untuk mencegah agar terhindar dari bencana orang wuku Medhangkungan perlu mengadakan slametan pada hari dan pasaran kelahirannya dengan membuat nasi kuning, lauknya daging ayam kuning, dan bubur merah disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari (22 Desember – 28 Desember 2013) yang bersangkutan tidak boleh pergi ke timur, tempat bersemayamnya Batara Kala.

Herjaka HS



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta