Membaca Sastra di Bulan Purnama
Sastra Bulan Purnama edisi ke-28 malam ini akan menghadirkan seorang cerpenis perempuan, Endah Raharjo, dan tiga penyair: Itadz (Yogya), dan Yonas Suharyanto (Cilacap) dan Munawar (Banyuwangi).
Poster SBP
Sastra Bulan Purnama edisi ke-28 yang akan diselenggarakan Kamis, 19 Desember 2013 pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, akan menghadirkan seorang cerpenis perempuan, Endah Raharjo, dan tiga penyair: Itadz (Yogya), dan Yonas Suharyanto (Cilacap) dan Munawar (Banyuwangi).
Karena yang dibacakan bukan hanya puisi, tapi juga cerpen, maka tema yang diambil adalah ‘Membaca Sastra di Bulan Purnama’. Sastra Bulan Purnama memang bukan hanya untuk puisi.
Satu cerpen karya Endah Raharjo yang berjudul ‘One Litle Monkey’ akan dibacakan oleh Ida Fitri, seorang penyiar radio di Yogya, dan Endah Raharjo akan membacakan judul cerpen lainnya berkolaborasi dengan Kusen Alipahadi.
“Cerepen yang akan dibacakan tidak panjang, sehingga tidak akan menyita waktu,” kata Endah Raharjo.
Endah Raharjo adalah seorang aristek yang rajin menulis karya sastra. Novel pertamanya berjudul ‘Senja di Chao Phraya’. Dia menulis sejumlah cerpen dan juga cerita bersambung. Dia sedang ‘bertekad’ menyelesaikan novel keduanya.
Itads akan membacakan beberapa puisi karyanya dari 10 puisi yang dikirim untuk Sastra Bulan Purnama, diantaranya berjudul ‘Balada Cinta Nyai Dasima’. ‘Sajak Pinggiran Kali’, dan ‘Cintaku Pada Yogya’.
Yonas Suharyanto, yang tinggal di Cilacap, akan membacakan beberapa puisinya diantaranya berjudul ‘Tahajud’, ‘Bulan Kesiangan’, ‘Simbok”, dan ‘Langgam Teluk Penyu’.
Penyair dari Banyuwangi, Munawar, akan menampilkan beberpa puisi karyanya diantaranya berjudul ‘Wajah Santri Blok Agung’, ‘Anina’, ‘Gunung Gumitir’, dan Suasana Desaku’.
Pentas malam ini juga akan diisi tarian Gandrung Banyuwangi oleh Ida Rahmawati dari Banyuwangi dan seni tradisi Pop Using.
Sastra Bulan Purnama yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, tidak hanya menampilkan penyair atau sastrawan dari Yogya, tetapi juga menampilkan penyair yang tinggal di kota-kota lain, bahkan termasuk kota kecil, seperti dari Tulungagung, Ponorogo dan lainnya.
Beberapa penyair dari luar Yogya yang pernah membacakan karya di Sastra Bulan Purnama diantaranya (alm) Veven Sp Wardhana (Jakarta), Eko Tunas (Semarang), Dharmadi (Jakarta), Wanto Tirto (Purwokerto), dan Andtrik Puwasito (Solo).
Ons Untoro
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Deru Ugo Untoro di Taman Budaya Yogya(14/12)
- Kreativitas Membuat Asesori Wayang Orang Ala Fun Game PT HM Sampoerna(14/12)
- Dicari! Musik Tradisi Baru 2014(13/12)
- Membentuk Tata Ruang Kota Yogyakarta nan Humanis(13/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (1), Menyimak Komposisi Musik dari Berbagai Penjuru Dunia(11/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (2), Menyimak Karya Para Komponis Muda Malaysia(10/12)
- Diskusi Musikalisasi Sastra di Taman Budaya Yogya(10/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (1), Ruang Berkreasi bagi Para Komponis Muda di Malaysia(09/12)
- Siswa-siswi IPEKA International School Berwisata Budaya di Tembi(09/12)
- Menjelang 100 Tahun Ismail Marzuki, Gelar karya Monumental Sang Komponis(09/12)
Radio Kombi [ ON AIR ] Sign Up| Lost Password
What is Kombi?