Kreativitas Membuat Asesori Wayang Orang Ala Fun Game PT HM Sampoerna
Asesori yang dibuat oleh setiap kelompok berbeda-beda, disesuaikan dengan gambar tokoh wayang yang diberikan kepada masing-masing kelompok. Dari gambar itu, kemudian setiap kelompok membuat kreasi sendiri dengan bahan-bahan di sekitar mereka yang mudah diperoleh, seperti daun nangka dan kertas koran.
Berlomba mengkreasi asesori wayang orang dari daun nangka
Tokoh wayang kulit bagi sebagian peserta Fun Game PT HM Sampoerna Surabaya mungkin masih asing di telinga mereka. Akibatnya, mereka merasa kesulitan membedakan tokoh-tokoh wayang Mahabharata baik Pandawa dan Kurawa, maupun tokoh-tokoh wayang dalam cerita Ramayana. Apalagi mereka harus membuat asesori yang dikenakan para tokoh wayang itu. Tetapi hal itu harus mereka lakukan dalam permainan game di Tembi Rumah Budaya pada Kamis, 21 November 2013. Salah satu sesi permainan adalah membuat kreasi asesori wayang orang dari daun nangka.
Setiap kelompok berusaha membuat asesori tokoh wayang kulit yang diterapkan pada wayang orang. Asesori itu baik berupa hiasan kepala (model gelung, topong, maupun mahkota), kelat bahu untuk hiasan tangan, binggel untuk hiasan kaki, kalung, dan sebagainya. Asesori yang dibuat oleh setiap kelompok berbeda-beda, disesuaikan dengan gambar tokoh wayang yang diberikan kepada masing-masing kelompok. Dari gambar itu, kemudian setiap kelompok membuat kreasi sendiri dengan bahan-bahan di sekitar mereka yang mudah diperoleh, seperti daun nangka dan kertas koran. Sementara untuk penyambung menggunakan sapu lidi atau steples.
Gaya seorang peserta berkostum asesori wayang orang dari daun nangka
Bagi kelompok yang telah mengenal wayang, mereka pasti akan cepat selesai membuat tugasnya. Hasilnya pun akan bagus. Tetapi bagi kelompok yang kurang inovatif dan kurang pengalaman, tentu akan sulit membuatnya. Bagus tidaknya hasil akan menentukan penilaian. Bagi yang telah selesai, mereka akan bersorak riang gembira dan segera boleh melanjutkan pada game berikutnya. Sebelum melanjutkan pada game berikutnya, peserta yang “dirias” ala wayang orang berfoto bersama dengan anggota kelompoknya.
Berlomba memasak kreasi sendiri
Game selanjutnya yang tidak kalah seru adalah belanja sehemat mungkin di pasar tradisional di Kepek Bantul. Berbekal uang Rp 10.000 dari panitia, setiap anggota harus pandai-pandai membelanjakan uangnya untuk membeli bahan-bahan yang nantinya akan dimasak. Mereka harus pandai menawar barang yang hendak dibeli. Karena bagi kelompok yang paling hemat juga akan mendapatkan nilai tertinggi.
Kedua permainan itu paling membekas pada para peserta fun game kali ini. Usai permainan di lapangan, yang tidak kalah serunya adalah permainan “bom air”, dan bersepeda keliling desa. Itulah beberapa game yang dilakukan oleh para karyawan PT HM Sampoerna saat bertandang ke Tembi Rumah Budaya Yogyakarta.
Sepeda gembira, menjelajah satu lokasi game ke lokasi game berikutnya
Suwandi
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (1), Ruang Berkreasi bagi Para Komponis Muda di Malaysia(09/12)
- Siswa-siswi IPEKA International School Berwisata Budaya di Tembi(09/12)
- Menjelang 100 Tahun Ismail Marzuki, Gelar karya Monumental Sang Komponis(09/12)
- Bima Dimasak Jadi Bothok(06/12)
- Pameran Seni Grafis Etiket Batik dan Tenun 1930-1990 di Bentara Budaya Yogyakarta(06/12)
- Sri Kresna Marah Karena Dilecehkan Kurawa(04/12)
- Siswa-siswi SDN I Terong Dlingo Menjajal Gamelan Nada Pelog(03/12)
- Pemerintah Banyumas Lakukan Studi Banding di Tembi(02/12)
- Perpisahan Itu(02/12)
- Psychodiva Tari Tradisi ala Aming(02/12)
Radio Kombi [ ON AIR ] Sign Up| Lost Password
What is Kombi?