Jejak Laut Buatan Segarayasa di Pleret Bantul
07 Oct 2015Segarayasa diduga dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645) dan kemudian diteruskan oleh putranya, Sunan Amangkurat Agung (1645-1677).
Sisa tanggul atau dinding laut buatan yang disebut Segarayasa yang sampai sekarang masih dapat disaksikan berada di Dusun Karet, Kelurahan Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, sebenarnya juga dapat ditemukan di dusun-dusun lain di seputaran Dusun Karet.
Lokasi yang dimaksud dapat dicapai melalui Pojok Beteng Wetan ke selatan, masuk ke Jl. Parangtritis hingga sampai di pertigaan Tembi (utara Pasar Gabusan) pada KM 8,4. Pada pertigaan Tembi ini pengunjung dapat mengarahkan kendaraannya ke kiri (timur) hingga mentok (Pertigaan Kantor Pos Pleret). Dari pertigaan Kantor Pos Pleret ini pengunjung dapat mengarahkan kendaraannya ke kanan (selatan) hingga pertigaan Dusun Pungkuran. Pada pertigaan Dusun Pungkuran ambil arah ke kanan (barat) hingga masuk Dusun Karet.
Tanggul Segarayasa untuk saat ini boleh dikata telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebagian besar tanah tanggul atau tambak ini telah ditambang untuk keperluan pembuatan batu bata dan juga untuk keperluan urug. Sebagian lain digunakan sebagai jalan penghubung antardusun. Dengan demikian struktur keseluruhan dari tambak atau tanggul Segarayasa ini relatif sulit dikenali lagi. Lebih-lebih karena bahan baku untuk membuat tanggul tersebut hanyalah berupa tanah yang ditimbun hingga ketinggian tertentu.
Tanggul Segarayasa tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan Segarayasa itu sendiri. Segarayasa secara harafiah dapat diartikan sebagai laut yang dibuat. Segara berarti laut dan yasa berarti membuat atau mengadakan.
Segarayasa diduga dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645) dan kemudian diteruskan oleh putranya, Sunan Amangkurat Agung (1645-1677). Segarayasa ini dibuat di belakang Keraton Mataram Pleret. Diduga Segarayasa dibuat untuk taman air, tempat latihan perang laut (angkatan laut Mataram) dan sekaligus untuk mengelola pengairan di wilayah sekitarnya. Segarayasa ini sekarang telah menjadi perkampungan, yang sebagian merupakan daerah cekungan. Daerah cekungan ini bisa diamati terutama di sepanjang tepian Sungai Opak.
Berita tentang adanya danau buatan itu pernah pula disinggung dalam Babad Momana yang menyatakan bahwa pada tahun 1652 M bendungan di Segarayasa sudah selesai dikerjakan. Di samping itu, Babad ing Sengkala pun pernah memuat berita mengenai bendungan ini.
Berita-berita Belanda pun banyak menceritakan tentang Segarayasa dan bangunan-bangunan air yang lain. Pada Daghregister 7 Juli 1659 diberitakan bahwa Susuhunan (Sunan Amangkurat I) bersama permaisuri pergi dengan kereta ke kolam yang baru digali, yang empat hari kemudian dinamai Segarayasa. Daghregister 1 Oktober 1663 memberitakan bahwa empat tahun kemudian penggalian Segarayasa dimulai kembali dan diselesaikan.
Naskah dan foto: a. sartono
EDUKASIBaca Juga
- 17-11-15
Aturan Sewa Menyewa Tanah di Negeri Surakarta
Buku mengenai aturan sewa menyewa tanah di Kerajaan Surakarta ini memang terlihat sudah lawas. Maklum, buku berbahasa Belanda ini terbitan Yogyakarta... more » - 16-11-15
Sawitri (2): Meninggalkan Kemewahan
Sawitri sangat kagum kepada pola pikir serta sikap hidup Setiawan dalam menghadapi tragedi kehidupan. Oleh karenanya dalam hati Sawitri berani... more » - 16-11-15
Entek Alas Entek Omah
Peribahasa ini bermaksud menggambarkan keadaan atau situasi tentang orang yang sudah kehabisan kekayaan atau harta sehingga ia tidak punya apa-apa... more » - 14-11-15
Karyawan PT Frisian Flag Indonesia Bermain Gamelan
Mereka sangat antusias belajar gamelan. Apalagi masing-masing kelompok, tidak hanya bermain gamelan, tetapi juga mencoba menembangkan syairnya, yaitu... more » - 13-11-15
Buku Yang Menyingkap Banyak Aspek Banyumas
Buku ini membicarakan tentang sejarah, peranan (sumbangsih) dan eksistensi Banyumas, juga bahasa sebagai ciri khas pembeda dengan daerah lain. Tidak... more » - 10-11-15
Budaya Nonbendawi Yogyakarta yang Diakui UNESCO
Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more » - 10-11-15
Menyimak Sejarah Kota-kota di Indonesia
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more » - 09-11-15
Italia Beri Bintang Jasa Kepada Sunan Pakubuwana X
Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more » - 09-11-15
Sawitri (1): Kesetiaannya Sangat Panjang
Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more » - 09-11-15
Rumah Joglo RB Sutrisno Pernah Menjadi Kantor Kademangan
Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
Artikel Terbaru
- 17-11-15
Jakarta Biennale 201
Gelaran seni rupa dua tahunan Jakarta Biennale kembali hadir, mengusung tema Maju Kena Mundur Kena : Bertindak Sekarang. Jakarta Biennale 2015 ingin... more » - 17-11-15
Aturan Sewa Menyewa
Buku mengenai aturan sewa menyewa tanah di Kerajaan Surakarta ini memang terlihat sudah lawas. Maklum, buku berbahasa Belanda ini terbitan Yogyakarta... more » - 16-11-15
Godlob Dipentaskan D
Cerpen ini menarasikan dan menampilkan tokoh-tokoh yang berkubang dalam tragedi kemanusiaan berupa perang. Setting tempatnya adalah medan pertempuran... more » - 16-11-15
Sawitri (2): Meningg
Sawitri sangat kagum kepada pola pikir serta sikap hidup Setiawan dalam menghadapi tragedi kehidupan. Oleh karenanya dalam hati Sawitri berani... more » - 16-11-15
Peresmian Patung Sap
Untuk mengenang jasa Sapto Hoedojo, tepat pada hari pahlawan, 10 November 2015, di pelataran Giri Sapto, diresmikan patung Sapto Hoedojo. Patung ini... more » - 16-11-15
Entek Alas Entek Oma
Peribahasa ini bermaksud menggambarkan keadaan atau situasi tentang orang yang sudah kehabisan kekayaan atau harta sehingga ia tidak punya apa-apa... more » - 14-11-15
Tapa Ngali Sebagai A
Sebagai awalan dari rencana “merti sungai” oleh warga Dusun Glondong, Kelurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang akan... more » - 14-11-15
Selasa Kliwon Hari B
Selasa Kliwon, 17 November 2015, kalender Jawa tanggal 4, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun tidak baik... more » - 14-11-15
Karyawan PT Frisian
Mereka sangat antusias belajar gamelan. Apalagi masing-masing kelompok, tidak hanya bermain gamelan, tetapi juga mencoba menembangkan syairnya, yaitu... more » - 14-11-15
Museum Sonobudoyo Ul
Bertepatan dengan hari jadi yang ke-80 tahun di bulan November 2015, Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta mengadakan program kunjungan gratis sehari... more »