“Jagongan Wagen Goes To Jakarta” Presentasi Kreatif Seniman Muda PSBK

16 Sep 2015

Setelah menjalani program selama kurang lebih enam bulan di Bantul Yogyakarta, delapan dari sepuluh seniman terpilih penerima beasiswa Program Seniman Pasca Terampil PSBK (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja) berbagi pengalaman mereka dalam pementasan “Jagongan Wagen Goes To Jakarta”. Program yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Kamis, 10 September 2015.

Jagongan Wagen (JW) merupakan salah satu wujud program presentasi seni PSBK yang digulirkan untuk membawa masyarakat seni dan nonseni, berpartisipasi dalam mengembangkan imajinasi dan kapasitas belajar kreatif melalui praktek pertunjukan di PSBK. Sebagai ruang eksplorasi, ekspresi dan belajar, Jagongan Wagen mengaktualisasikan secara nyata bentuk dan isi dari kekuatan kesenian, melalui penciptaan dan pementasan pertunjukan seni.

Program Seniman Pasca Terampil merupakan wadah pendidikan alternatif bagi seniman di PSBK, yang ditujukan untuk membangun kesadaran terhadap potensi dan kemungkinan peran seni serta pengembangan hidup manusia. Lewat program ini diharapkan seniman lebih mampu mengembangkan berbagai keterampilan diri secara mandiri dan lebih mendalam.

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang didirikan oleh almarhum Bagong Kussudiardja di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta pada tahun 1978 ini merupakan tempat kesenian yang mempunyai nilai monumental sebagai tempat belajar seninya kesenian. PSBK merintis pendekatan seni pendidikan yang unik dan mendalam bagi seniman dan masyarakat Indonesia. PSBK memupuk dan mengembangkan cara belajar aktif melalui, dengan, dan dari seni yang melibatkan seniman dan masyarakat umum.

“Para penerima beasiswa Program Seniman Pasca Terampil (PSPT) telah melewati proses pengembangan keterampilan diri dalam berkesenian melalui ruang belajar dan ruang berkarya Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Sesuai dengan misi kami yaitu mendukung potensi seniman muda Indonesia untuk semakin produktif dan bersemangat dalam menghasilkan karya kreatif, sehingga mampu menjadi penggerak dalam memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, “ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Dalam pertunjukan berkonsep teatrikal berdurasi kurang lebih satu jam tersebut, 8 seniman ini cukup berhasil menyampaikan makna dari presentasi karya kreatif mereka dengan interaktif kepada penonton. Walau dengan dasar kemampuan seni yang berbeda-beda mereka berhasil mempresentasikan kekreatifan kolaborasi seni lewat gerak, bahasa tubuh, bahkan kombinasi suara yang dihadirkan lewat alat-alat rumah tangga sederhana dan mimik muka yang menjiwai memberi angin segar secara seni pertunjukan kepada publik.

Beatrix Imelda