Wastra Borneo. The Beauty of Diversity

Author:editorTembi / Date:21-06-2014 /

Judul : Wastra Borneo. The Beauty of Diversity 
Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha 
Penerbit : Museum Tekstil, 2013, Jakarta 
Bahasa : Indonesia dan Inggris 
Jumlah halaman : 52

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui berbagai jenis wastra di Kalimantan, mulai dari bahan yang digunakan, teknik pembuatan, fungsinya sampai perkembangannya saat ini.

Wastra Borneo. The Beauty of Diversity

Ada tiga negara yang memiliki wilayah di Pulau Kalimantan atau Borneo, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Tidak mengherankan apabila penduduk tiga negara tersebut memiliki hubungan yang erat. Daerah pedalaman Kalimantan didiami oleh berbagai masyarakat Dayak, sedangkan daerah pesisir lebih beragam karena adanya pendatang.

Kelompok terbesar adalah masyarakat Iban yang tersebar di Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia. Beberapa kelompok masyarakat Iban memproduksi kain tenun dengan berbagai teknik dan bahan, sedangkan kelompok lain memproduksi kain dari potongan perca, aplikasi dan menyulam kain buatan pabrik.

Masyarakat Ngaju yang menetap di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah hingga saat ini masih membuat kain dari kulit kayu. Masyarakat Kayan, Kenyah di bagian timur Kalimantan dulu juga membuat kain dari kulit kayu.

Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang lebih majemuk. Tradisi tekstil mereka antara lain tenun songket, jumputan, sulaman sutra dan beludru, tenun ikat lungsi, ikat pakan, tenun sederhana dan garis-garis. Semua itu tergantung masyarakat yang tinggal di sana.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui berbagai jenis wastra di Kalimantan, mulai dari bahan yang digunakan, teknik pembuatan, fungsinya sampai perkembangannya saat ini.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 26-06-14

    Vandalisme di Yogyak

    Upaya pembersihan dan pembenahan yang dilakukan pemerintah, pelajar, kelompok-kelompok tertentu, dan warga biasa sering terasa sia-sia karena begitu... more »
  • 26-06-14

    Didik Nini Thowok: L

    Kekhasan Didik adalah tari cross gender, artinya tarian yang dibawakan oleh penari yang jenis kelaminnya berlawanan. Tarian putri dibawakan oleh... more »
  • 26-06-14

    Teka Katon Raine Lun

    Pepatah ini secara lebih luas mengajarkan bahwa hendaknya orang bersikap ksatria, jujur, terbuka, sportif, dan bertanggung jawab. Atau tidak ada yang... more »
  • 25-06-14

    Gule Rakyat yang Ser

    Benar-benar harga rakyat karena untuk seporsi nasi gule hanya dibanderol Rp 4.000 dan secangkir teh Rp 1.000. Jadi untuk sekali makan dan minum di... more »
  • 25-06-14

    Sejarah Perkembangan

    Judul : Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten. Suatu Kajian Arsitektural Kota Lama Banten Menjelang Abad XVI sampai dengan Abad XX... more »
  • 25-06-14

    Jose Immanuel Bingun

    Malam itu ada banyak wisatawan asing dan wisatawan Nusantara yang secara khusus menyaksikan pergelaran wayang golek di Tembi. Sebagian dari wisatawan... more »
  • 24-06-14

    Olga Lydia Senang Be

    Artis bedarah oriental Olga Lydia mengaku sangat senang berkunjung ke museum. Tidak hanya museum di dalam negeri, jika ada kesempatan ke luar negeri... more »
  • 24-06-14

    Nisan Panglima Jogod

    Panglima Jogodolok menurut sumber setempat adalah keturunan Majapahit yang mengembara sampai di Cepor dan kemudian tinggal di tempat ini.... more »
  • 24-06-14

    Aroma Of Heaven, Seb

    Film ini menceritakan asal mula kopi yang berkembang di Desa Doro yang terletak di Pekalongan, Jawa Tengah, sampai mengulas tradisi mengunyah biji... more »
  • 23-06-14

    Jembawan Menjadi Ker

    Ramawijaya mengetahui hal ini dan berniat menjatuhkan hukuman kepada adiknya karena telah melakukan perbuatan yang tidak pantas. Namun sebelum orang... more »