Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten. Suatu Kajian Arsitektural Kota Lama Banten Menjelang Abad XVI sampai dengan Abad XX

Author:editorTembi / Date:25-06-2014 /

Judul : Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten. Suatu Kajian Arsitektural Kota Lama Banten Menjelang Abad XVI sampai dengan Abad XX 
Penulis : Drs. Halwany Michrob, M.Sc 
Penerbit : Yayasan Baluwarti, 1993, Jakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : ix + 119

Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui dinamika Kota Banten sejak zaman pra-Islam, awal Islamisasi dan kejayaan kesultanan Banten, masa kekuasaan Belanda sampai dengan hancurnya kerajaan Islam Banten.

Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten. Suatu Kajian Arsitektural Kota Lama Banten Menjelang Abad XVI sampai dengan Abad XX

Pada pertengahan abad XVI sampai awal abad XIX, Banten merupakan pusat kerajaan yang bercorak Islam. Selain itu juga merupakan pusat perdagangan yang penting di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai kota pantai sekaligus kota perdagangan dan kota kerajaaan yang bersifat dinamis, arsitekturnya diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan fungsional keruangan, dengan tetap memperhatikan segi-segi estetika, kosmologi, religi dan lain-lain. Kota Banten memiliki rancang bangun atau desain arsitektural untuk memenuhi kebutuhan sebagai pelabuhan, keraton, pusat keagamaan (masjid), pelayanan masyarakat (pasar, jalan, irigasi dll), kawasan industri dan sebagainya.

Setelah masuknya bangsa Eropa, di Banten tumbuh/muncul arsitektur bergaya Eropa. Misalnya dalam bentuk bangunan, benteng pertahanan, sungai atau kanal sebagai sarana transportasi, pemukiman dan lain-lain.

Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui dinamika Kota Banten sejak zaman pra-Islam, awal Islamisasi dan kejayaan kesultanan Banten, masa kekuasaan Belanda sampai dengan hancurnya kerajaan Islam Banten. Semuanya diterangkan dengan jelas disertai denah dan peta.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 27-06-14

    Siswa Sekolah Kriste

    Anak-anak yang terlihat dalam foto tersebut merupakan muri sekolah di Kaliceret, Salatiga. Waktu itu sekolah yang dibuka oleh para misionaris ini... more »
  • 27-06-14

    Arsip seniman, Sudah

    Sastrawan Iman Budi Santosa menganjurkan agar seniman, sebagai langkah pertama, mengumpulkan arsip dari dirinya sendiri. Langkah berikutnya adalah... more »
  • 27-06-14

    Rumah Gempa di Sangk

    Melalui tajuk ‘Melankolia’ lima perupa dari Malang, Jawa Timur, masing-masing Antoe Budiono, Gatot Pujianto, Iwan Yusuf, Joni Ramlan dan Keo Budi... more »
  • 26-06-14

    Vandalisme di Yogyak

    Upaya pembersihan dan pembenahan yang dilakukan pemerintah, pelajar, kelompok-kelompok tertentu, dan warga biasa sering terasa sia-sia karena begitu... more »
  • 26-06-14

    Didik Nini Thowok: L

    Kekhasan Didik adalah tari cross gender, artinya tarian yang dibawakan oleh penari yang jenis kelaminnya berlawanan. Tarian putri dibawakan oleh... more »
  • 26-06-14

    Teka Katon Raine Lun

    Pepatah ini secara lebih luas mengajarkan bahwa hendaknya orang bersikap ksatria, jujur, terbuka, sportif, dan bertanggung jawab. Atau tidak ada yang... more »
  • 25-06-14

    Gule Rakyat yang Ser

    Benar-benar harga rakyat karena untuk seporsi nasi gule hanya dibanderol Rp 4.000 dan secangkir teh Rp 1.000. Jadi untuk sekali makan dan minum di... more »
  • 25-06-14

    Sejarah Perkembangan

    Judul : Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten. Suatu Kajian Arsitektural Kota Lama Banten Menjelang Abad XVI sampai dengan Abad XX... more »
  • 25-06-14

    Jose Immanuel Bingun

    Malam itu ada banyak wisatawan asing dan wisatawan Nusantara yang secara khusus menyaksikan pergelaran wayang golek di Tembi. Sebagian dari wisatawan... more »
  • 24-06-14

    Olga Lydia Senang Be

    Artis bedarah oriental Olga Lydia mengaku sangat senang berkunjung ke museum. Tidak hanya museum di dalam negeri, jika ada kesempatan ke luar negeri... more »