Arsip seniman, Sudah Saatnya Ada

Author:editorTembi / Date:27-06-2014 / Sastrawan Iman Budi Santosa menganjurkan agar seniman, sebagai langkah pertama, mengumpulkan arsip dari dirinya sendiri. Langkah berikutnya adalah mengarsip lingkungan terdekatnya. Minimal bisa dimulai dengan menyebarkan formulir biodata atau riwayat hidup.

Rakor Arsip Senin, Sastra dan Budaya, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, 18 Juni 2014, foto: Barata
Moderator dari BPAD DIY, Burhanuddin Dwi Rohmatun, 
Direktur Akuisisi ANRI Kandar, dan seniman tari Didik Nini Thowok

Sudah saatnya seniman mengumpulkan arsip-arsip pribadinya sehingga dapat menjadi catatan penting dalam perkembangan kesenian di Yogyakarta. Ajakan itu dilontarkan sastrawan Iman Budi Santosa dalam rapat koordinasi ‘Penelusuran dan Akuisisi (Penyelamatan) Arsip Seni, Sastra dan Budaya’ yang diselenggarakan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu, 18 Juni 2014 di Ros In Hotel, Yogya.

Iman mengakui seniman generasinya merasa bersalah karena tidak melakukan pengumpulan arsip seni pada zamannya. Ia mencontohkan pentingnya Malioboro pada dekade 1970-an dalam dunia kesenian. Peristiwa dan seniman penting lahir di Malioboro, ada Umbu Landu Paranggi, Ragil Suwarna Pragolapati, Emha Ainun Nadjib, dan sebagainya. “Hampir semua seniman dari Malioboro,” katanya.

Rakor Arsip Senin, Sastra dan Budaya, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, 18 Juni 2014, foto: Barata
Sastrawan Iman Budhi Santosa menyampaikan 
pentingnya pengumpulan arsip 
seni, sastra dan budaya

Iman juga menyampaikan berbagai hal yang sempat berkembang pada masa lalu, seperti festival musik puisi, koperasi seniman, arisan teater 1980, pentas wayang orang fenomenalnya Fred Wibowo, tulisan pertama Motinggo Busye yang dimuat di koran Minggu Pagi. Termasuk kebiasaan para seniman menggadaikan barangnya agar bisa pentas. “Yogya tidak ada apa-apanya tanpa seniman,” tandas Iman. Karena itu, menurutnya, seniman perlu di-“uwongke” dengan cara membuat catatan dan mengumpulkan arsip mereka.

Sastrawan penerima anugerah budaya dari Dinas Kebudayaan 2013 ini menganjurkan agar seniman, sebagai langkah pertama, mengumpulkan arsip dari dirinya sendiri. Langkah berikutnya adalah mengarsip lingkungan terdekatnya. Minimal bisa dimulai dengan menyebarkan formulir biodata atau riwayat hidup.

Langkah yang baru saja dilakukan, kata Iman, adalah memindahkan arsip-arsip Ragil Suwarna Pragolapati --sastrawan yang hilang di pantai selatan-- dari rumahnya di Sentolo ke Rumah Budaya EAN, milik Emha Ainun Najib, untuk disimpan dan dirawat.

Rakor Arsip Senin, Sastra dan Budaya, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, 18 Juni 2014, foto: Barata
Direktur Akuisisi ANRI Kandar menerangkan fungsi dan mekanisme kearsipan

Pembicara lain, seniman tari Didik Nini Thowok mengaku telah lama mengumpulkan arsip-arsip pribadi sehubungan dengan perjalanan kariernya. Dengan telaten ia mengumpulkan berbagai media promosinya, baik brosur, kartu pos, poster, hingga kalender. Ia juga menyimpan dokumentasi karyanya, dari audio seperti kaset dan CD hingga media audio-visual seperti VCD, DVD dan MDV. Tidak ketinggalan kliping dan foto, termasuk foto-foto dengan para gurunya.

Pada kesempatan itu, Didik sempat menayangkan video saat ia masih muda sedang berlatih menari dua muka, tari yang kemudian terkenal itu. Video bersejarah ini didapatkan belakangan dari temannya asal mancanegara.

Beberapa peserta yang hadir menyampaikan sulitnya seniman meniru langkah yang telah dilakukan Didik. Mereka meminta agar BPAD mulai mengumpulkan arsip berdasarkan komunitas seniman, seperti komunitas wayang, ketoprak, dan lainnya.

Direktur Akuisisi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kandar mengakui bahwa dari semua arsip yang disimpan di ANRI, arsip yang paling sedikit adalah arsip seni budaya. Karena itu Kandar meminta agar para seniman mulai mengumpulkan arsipnya, dan jika bersedia, dapat diserahkan ke ANRI. Pemilik arsip tetap berhak mengakses koleksinya.

Saat ini ANRI sedang mengumpulkan arsip-arsip pelukis Henk Ngantung, bekerja sama dengan keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Termasuk mengumpulkan sketsa-sketsa bersejarahnya yang kini tersebar di berbagai tempat.

Rakor Arsip Senin, Sastra dan Budaya, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, 18 Juni 2014, foto: Barata
Salah satu ruang penyimpanan dokumentasi audio visual Didik Nini Thowok

Lebih jauh, Kandar menguraikan teknis dan prosedur pengumpulan arsip. Antara lain, perlu dilengkapi profil tokoh, jenis arsip yang dimiliki, serta penelusuran melalui wawancara sejarah lisan dan perekaman secara langsung.

Kandar juga mencontohkan bagaimana membuat struktur arsip. Misalnya arsip Didik Nini Thowok atau Didik Hadiprayitno, yang bisa dibagi dalam sub-fonds penari, koreografer, penyanyi, komedian, pantomim, dan pengajar. Sub-fond penari lantas dibagi dalam seri alusan dan gagahan, yang kemudian dibagi lagi dalam sub-seri klasik dan kreasi. Dari sub-seri klasik bisa diturunkan file Tari Manipuri, yang dibagi dalam item pola gerak, busana, iringan, dan lainnya.

Menjelang akhir uraiannya, lulusan program S2 Lembaga Administrasi Negara ini mengutip tulisan pakar arsip Liv Mykland pada tahun 1992, “Dunia tanpa arsip akan menjadi dunia tanpa ingatan, tanpa kebudayaan, tanpa hak-hak yang sah, tanpa pengertian akan akar sejarah dan ilmu, serta tanpa identitas kolektif.”

Naskah dan foto: Barata

Berita budaya

Latest News

  • 01-07-14

    Kapi Kingkin, Seekor

    Yuyu Kingkin merupakan ‘anak pujan’ dari Batara Rekatatama dan dititipkan kepada Sugriwa, raja kera kerajaan Goa Kiskenda. Sebelumnya ia tidak... more »
  • 01-07-14

    Sastra Ambyar dalam

    Suara saling saut terdengar mengomentari pembacaan puisi, bahkan pembaca bisa ikut komentar menimpali. Kisah sastra ambyar ini menjadi terasa unik,... more »
  • 01-07-14

    Pameran Teks dan Fot

    Pameran itu dilaksanakan untuk memperingati kemerdekaan RI yang ke-69. Materi pameran diambil dari beberapa penerbitan seperti Harian Merdeka yang... more »
  • 30-06-14

    Batik Kontemporer. T

    Judul : Batik Kontemporer. Teknik Batik sebagai Media Transformasi Budaya  Penulis : Lucky Wijayanti, Benny Gratha  Penerbit :... more »
  • 30-06-14

    Sekolah Gajahwong, S

    Orangtua siswa sebagian besar berprofesi pemulung dan buruh. Menurut koordinator pendidikan Sekolah Gajahwong, Faiz Fakhrudin, sekolah ini didirikan... more »
  • 30-06-14

    Rekaman Video Tsunam

    Selain koleksi film tsunami Aceh, Museum Penerangan Jakarta juga memamerkan koleksi unik, berupa mesin ketik manual beraksara Jawa. Mesin ketik ini... more »
  • 30-06-14

    Denmas Bekel 30 Juni

    more »
  • 28-06-14

    Hari Keberuntungan O

    Dewa yang menaungi Wuku Kuruwelut adalah Batara Wisnu yang menggambarkan terang pandangannya serta berwawasan luas dan bijaksana. Orang Kuruwelut... more »
  • 28-06-14

    Sajian Spesial Menu

    Paket menu ketiga dinamakan Takjil Kurma Ramadan, yang punya variasi isi lebih banyak. Paket ini berisi satu mangkuk jenang monte, dua butir kurma,... more »
  • 28-06-14

    Mas Cebolang Kaget I

    Setelah mengenal lebih dekat dengan para wanita yang ditinggal para lelakinya, Mas Cebolang ingin mengetahui seperti apa kehidupan para lelaki yang... more »