Meracik Acara Museum dengan Komedi

Author:editorTembi / Date:14-07-2014 / Banyak mahasiswa hadir dalam seminar “Museumisme” ini karena dimeriahkan komedian yang sekarang baru digandrungi anak muda yaitu Ge Pamungkas, dan juga selingan musik grup “Less Sugar”.

Seminar Museumisme di UAJY Yogyakarta, Sabtu 21 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Penampilan Ge Pamungkas

Seminar museum di kalangan mahasiswa belum terlalu umum diselenggarakan untuk menarik kalangan mahasiswa di Yogyakarta. Apalagi jika acara tersebut dilaksanakan pada malam Minggu, ketika sebagian besar dari mereka memilih untuk acara pribadi, apel misalnya. Namun, mahasiswa Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berani menyelenggarakan seminar museum di malam Minggu dengan tema “Museumisme”.

Ternyata banyak juga mahasiswa yang menghadiri acara tersebut, yang digelar pada Sabtu malam, 21 Juni 2014, meski pun harus membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000. Mereka tidak hanya mahasiswa UAJY, tetapi juga dari beberapa dari universitas lain.

Menurut panitia penyelenggara, Suryo, banyak mahasiswa hadir dalam seminar “Museumisme” ini karena dimeriahkan komedian yang sekarang baru digandrungi anak muda yaitu Ge Pamungkas, dan juga selingan musik grup “Less Sugar”.

Selain itu tentu saja, kegiatan ini bisa terselenggara karena kejelian dari para mahasiswa Fakultas Ekomoni UAJY menangkap peluang yang berkaitan dengan acara museum. Apalagi kegiatan seminar ini sebagai salah tugas yang diberikan dosen Fakultas Ekonomi UAJY kepada mahasiswa agar lebih mengenal museum-museum di Yogyakarta. Harapannya tentu saja agar mahasiswa UAJY bisa menangkap peluang yang ada di museum dari sudut pandang ekonomi.

Seminar Museumisme di UAJY Yogyakarta, Sabtu 21 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Penampilan selingan Less Sugar

Ada sekitar 120 mahasiswa hadir pada acara tersebut. Stan komedi, memang menjadi salah satu acara menarik yang ditempatkan pada akhir acara. Pada acara pertama diisi dengan presentasi 3 kelompok mahasiswa mengenai museum yang menjadi topik pembicaraan, yaitu Museum Gunungapi Merapi, Museum Batik, dan Museum Tembi Rumah Budaya.

Umumnya para peserta seminar tertarik dengan presentasi mereka. Apalagi sebagian besar mahasiswa yang hadir pada acara tersebut belum banyak mengenal museum-museum di DIY yang jumlah mencapai lebih dari 40 buah. Penampilan para presenter mahasiswa yang kurang menarik tidak menjadi soal, karena setidaknya ditutup dengan materi yang menarik, sehingga sebagian besar peserta tertarik menyimak presentasi mereka.

Ketertarikan peserta seminar “Museumisme” semakin tinggi setelah salah satu pengurus Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY juga memaparkan keberadaan museum-museum di DIY kepada para peserta. Apalagi dalam penyampaiannya diselingi dengan guyonan dan doorprize buku Barahmus, sehingga suasana seminar menjadi lebih cair.

Seminar Museumisme di UAJY Yogyakarta, Sabtu 21 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Suasana seminar Museumisme di auditorium UAJY

Puncak acara diisi dengan stan komedi Ge Pamungkas yang berasal dari Jakarta. Temanya memang tentang museum. Namun, kelihatannya Ge Pamungkas kurang menguasai materi, sehingga tidak lebih lima menit awal dia menyinggung soal museum. Selebihnya ia berkomedi umum, fokusnya tentang pergaulan anak muda. Cukup sukses. Banyak yang tertawa terpingkal-pingkal atas penampilannya itu.

Kiat mahasiswa Fakultas Ekonomi UAJY dalam menyosialisasikan museum itu memang pantas diapresiasi.

Ke museum yuk ..!

Naskah dan foto: Suwandi

Jaringan Museum

Latest News

  • 23-08-14

    Rini Widyastuti, San

    Wanita kelahiran Purworejo, 22 Desember 1974 ini seakan mewakili idealisasi kecantikan, keelokan, bahkan keseksian wanita Jawa. Kebaya, kain jarit,... more »
  • 23-08-14

    Hari Keberuntungan O

    Orang Wuku Bala punya watak pemberani, tak ada yang ditakuti, senang berada di tempat yang sepi, tetapi cenderung sombong, senang pamer, senang... more »
  • 23-08-14

    Masdjid dan Makam Do

    Judul : Masdjid dan Makam Doenia Islam  Penulis :  Penerbit : Balai Poestaka, 1932, Batavia-Centrum  Bahasa : Indonesia dan... more »
  • 23-08-14

    Di Museum Sandi Yogy

    Lembaga itu diberi nama Lembaga Sandi Negara (awalnya bernama Dinas Kode). Personil yang diberi tugas untuk mendirikan sekaligus sebagai pemimpin... more »
  • 21-08-14

    Hendrawan Nadesul In

    Selain dikenal sebagai dokter, ia juga penyair. Sejak tahun 1970-an dia sudah menulis puisi. Dalam ‘peta penyair’ di Indonesia, Hendrawan tercatat... more »
  • 21-08-14

    Ukir Perak Kotagede

    Judul : Ukir Perak Kotagede.  Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A., dkk  Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya + Pusat Sudi... more »
  • 21-08-14

    Ayam Goreng Sentolo

    Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada... more »
  • 21-08-14

    Raya Indonesia Menga

    Raya Indonesia merupakan pertunjukan yang mengajak generasi muda untuk bangun dan meninggalkan ketidakpedulian akan bangsa dan Tanah Air-nya yang... more »
  • 21-08-14

    Faces Of Java, Puisi

    Faces of Java merupakan judul antologi puisi dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris karya Iman Budhi Santosa. Ia penyair yang aktif menulis puisi... more »
  • 21-08-14

    Sinta Ilang, Menghar

    Ki Faizal Noor Singgih menyampaikan pesan pada cerita ‘Sinta Ilang’ bahwa Sinta adalah manusia lemah, namun begitu berharga dan bernilai tinggi di... more »