Pemanasan Festival Geneng Street Art Project #3 di Tembi
14 Aug 2015Geneng Street Art Project (GSAP) adalah perhelatan seni rupa yang pantas disimak. Kegiatan ini dimotori mahasiswa dan alumni jurusan seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Mereka bergabung dalam Komunitas Ruang Kelas SD, nama yang diambil dari gedung sekolah dasar (SD) yang tak terpakai yang menjadi basis kegiatan mereka.
Dunia seni rupa di Yogya terus bergerak dengan gairahnya. Selain pameran-pameran yang ada pada setiap minggu, juga ada sejumlah festival seni rupa. Semuanya membuat denyut seni rupa di Yogya terasa lebih hidup.
Di antara festival yang ada, selain yang sudah mapan seperti Biennale Yogya dan Jogja Art Fair, lebih dua tahun ini muncul festival yang menekankan pada seni mural. Namanya Festival Geneng Street Art Project (GSAP), yang banyak beraktivitas di Dusun Geneng, Sewon, Bantul.
GSAP adalah perhelatan seni rupa yang pantas disimak. Kegiatan ini dimotori mahasiswa dan alumni jurusan seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Mereka bergabung dalam Komunitas Ruang Kelas SD, nama yang diambil dari gedung sekolah dasar (SD) yang tak terpakai yang menjadi basis kegiatan mereka. GSAP terasa unik dan menarik karena melibatkan warga sekitar. Mungkin ini yang disebut seni partisipatif dan seni kontekstual. Kegiatannya dibentuk dalam suatu format pameran seni rupa, pementasan, screening video dokumenter dan ditutup dengan diskusi.
GSAP ke-1 diadakan pada tahun 2013 dengan tema ‘Seni di Antara Kita,’ dan yang ke-2 pada 2014 dengan tema ‘Urip Urupe Tiyang Sewon.’ Jadi upaya untuk konsisten mengadakan festival setiap tahun sudah diupayakan dengan serius. Pada GSAP ke-2, mereka juga mengadakan workshop tour yang mengajarkan aplikasi hardboard cut pada kaos di SMP 2 Sewon, serta Street Art Tour di Merapi.
GSAP ke-3 rencananya diadakan pada Oktober 2015 dengan tema ‘Gemah Ripah Loh Jinawi’. Sebelum pameran ke-3 ini, mereka mengadakan pameran ‘Pra GSAP#3’ yang diselenggarakan di Tembi Rumah Budaya pada 13 – 26 Agustus 2015.
Pameran di Tembi ini dibuka oleh Yustina Neni, Direktur Kedai Kebun Forum, dan juga Ketua Yayasan Biennale Yogyakarta. Pameran ini diikuti oleh 4 komunitas seni yaitu, Ketjil Bergerak, Taring Padi, Kelompok Belajar 345 dan Ruang Kelas SD selaku inisiator kegiatan.
Proyek Pra GSAP#3 ini akan ditutup dengan diskusi bertajuk ‘Bertetangga dengan Karya Seni’ dan screening video dokumenter GSAP #1 dan #2 pada tanggal 26 Agustus di Dusun Jogoripon, Geneng. Acara diskusi akan melibatkan pembicara Samuel Indratma (penggiat seni ruang publik, pentolan Apotik Komik), Rain Rosidi (Kurator GSAP#3, pengajar ISI Yogyakarta), Media Legal (seniman street art partisipan GSAP #1 dan #2), serta aktivis dan pengamat seni Hendra Himawan selaku moderator.
Barata
SENI RUPABaca Juga
- 07-08-15
Sebuah Refleksi Di Balik Kelambu
Bentara Budaya Yogyakarta menyelenggarakan pameran dengan tema Di Balik Kelambu. Pameran berlangsung dari Senin malam, 3 Agustus hingga 11 Agustus... more » - 04-08-15
Pameran Seni Rupa “Matja” Menyambut Muktamar NU Ke-33 di Jombang
Ada 50 pelukis yang mengikuti pameran tersebut, di antaranya adalah nama-nama pelukis yang sudah dikenal masyarakat, seperti: KH D Zawawi Imron, KH... more » - 07-07-15
I am Waluyo Not Picasso di Halaman Rumah Djoko Pekik
Semua karya dipajang menyebar di ruang terbuka di antara pepohonan, sehingga halaman rumah Djoko Pekik yang terbiasa untuk parkir dipenuhi Terracotta... more » - 29-06-15
Go Green di Tembi Rumah Budaya
Pameran karya C Roadyn Choerodin yang berlangsung dari 12 Juni sampai 12 Juli 2015 ini menghadirkan tajuk ‘The Circle’. Karya yang berjudul ‘Go Green... more » - 29-06-15
Kaligrafi dan Lukisan China yang Sarat Makna
Ketika masuk ke dalam Benteng Museum Heritage, suasana budaya China sangat kental terasa. Pengunjung pun langsung disuguhi karya-karya Edy Widiyanta... more » - 16-06-15
Kering Karena Ego
“Ini tentang hilangnya Hak Mudah. Negeri ini subur dan kita hidup di atas air. Namun, untuk mendapatkan air bersih kita harus membayar. Air yang... more » - 21-05-15
Aji Prasetyo Kembali Mengomel lewat “Teroris Visual”
“Ketika orang membeli karya saya, itu bukan membeli gambarnya. Mereka membeli opini saya. Mereka ternyata suka dengan opini saya walaupun juga banyak... more » - 13-03-15
PNS Jawa Timur ini Melukis di Baju
Perupa dari Surabaya itu, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, mengambil pilihan lain dari... more » - 11-03-15
Pameran Karya Hendrik Dibuka dengan Pembacaan Puisi
Pembukaan pameran seni rupa karya Hendrik ini dimeriahkan pembacaan puisi oleh beberapa penyair Yogya, diantaranya Daru Maheldaswara, selain penyair... more » - 06-03-15
Hendrik Menggelar Karya Lukis Kemeja
Perupa dari Surabaya, Hendrik akan menggelar pameran seni rupa yang menggunakan media kemeja atau yang dikenal dengan istilah hem. Selain itu, dia... more »
Artikel Terbaru
- 15-08-15
Ki Catur Benyek Meng
Di dalam dunia pewayangan, tercatat ada 4 perang besar yang melibatkan negara-negara besar serta memakan banyak korban. Yang pertama adalah perang... more » - 15-08-15
Magenta Orkestra Tri
Rangkaian pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, menyuguhkan berbagai hiburan, salah satunya konser Magenta... more » - 15-08-15
Hari Baik dan Hari B
Orang yang lahir pada Sabtu Pon, usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘HA’ Hajar, tidak baik. Usia 24 s/d 36... more » - 15-08-15
Penguburan Jenazah d
Keterangan foto ini menyebutkan bahwa perarakan tersebut dilakukan secara sederhana dan tidak melibatkan begitu banyak orang. Semua orang yang... more » - 14-08-15
Pemanasan Festival G
Geneng Street Art Project (GSAP) adalah perhelatan seni rupa yang pantas disimak. Kegiatan ini dimotori mahasiswa dan alumni jurusan seni rupa... more » - 14-08-15
Pameran Foto ‘Alkisa
Menghidupkan kembali cerita rakyat Indonesia melalui seni fotografi, menjadi tujuan awal pembuatan karya foto ‘Alkisah’ oleh fotografer yang dikenal... more » - 13-08-15
Mengupas Perjalanan
Dalam membicarakan dramatari, buku ini dibagi menjadi empat bab. Pertama, dramatari bertopeng yang berkembang di Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur,... more » - 13-08-15
Rafi dan Ria Girang
Setidaknya ada 26 siswa-siswi yang merasa senang, karena menjadi juara dan nominator lomba macapat yang diselenggarakan oleh BPNB Yogyakarta tahun... more » - 12-08-15
Gerakan Swadesi Luri
Pada majalah itu dijelaskan bahwa gerakan itu semata-mata dilakukan oleh bangsa pribumi (khususnya orang Mataram: Yogyakarta dan Surakarta) untuk... more » - 12-08-15
Indische Koffie Bert
Suasana kafe bertabur puisi, baik yang dibacakan, dilagukan maupun ditembangkan. Ada pembaca puisi yang mengenakan pakaian Jawa, membacakan puisi... more »