Outbond SMKN 6 Yogyakarta: Sulit, Seru, Asyik

Author:editorTembi / Date:30-12-2014 / Selama dua hari beturut-turut pada Senin-Selasa, 15-16 Desember 2014, siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta melaksanakan outbond di Tembi Rumah Budaya. Mereka melakukan refreshing sekaligus belajar melatih keterampilan, kekompakan, kerja sama, ketangkasan, kecerdasan di luar ruang dalam kemasan outbond.

Permainan Kereta Buta, melatih kekompakan, kepekaan, kepercayaan, dan membaca pesan secara tepat dan tepat, difoto: Senin, 15 Desember 2014, foto: a.sartono
Kereta Buta, melatih kekompakan, kepekaan, kepercayaan, 
dan membaca pesan secara tepat dan tepat

Selama dua hari beturut-turut pada Senin-Selasa, 15-16 Desember 2014, siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta melaksanakan outbond di  Tembi Rumah Budaya. Pada kelas pagi mereka mengikuti berbagai pembekalan di ruangan tertutup (indoor). Usai istirahat mereka melakukan refreshing sekaligus belajar melatih keterampilan, kekompakan, kerja sama, ketangkasan, kecerdasan di luar ruang dalam kemasan outbond.

Untuk hari pertama, yakni 15 Desember 2014 kegiatan tersebut melibatkan 150-an siswa-siswi Jurusan Boga. Siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta tersebut mengikuti kegiatan dengan antusias. Mereka betul-betul menikmati belajar di luar kelas. Menikmati pemandangan dan suasana baru. Menikmati permainan yang menyenangkan sekaligus menegangkan yang selama ini tidak pernah mereka temukan dalam pengalaman hidup sehari-hari mereka.

Permainan Tepung Berantai, melatih kerja sama, kehati-hatian, tanggung jawab, dan solidaritas, difoto: Senin, 15 Desember 2014, foto: a.sartono
Permainan Tepung Berantai, melatih kerja sama, kehati-hatian, 
tanggung jawab, dan solidaritas

Dalam outbond tersebut setidaknya ada 4 model permainan yang mereka ikuti, yakni Jembatan Bambu, Jembatan Ban, Kereta Buta, dan Tepung Berantai. Jembatan Bambu yang terdiri hanya dari dua batang bambu panjang yang diikat tali dan keduanya terentang sejajar pada sekitar 80 cm, sangat sulit dilalui. Di samping licin bambu yang diikat tali yang kemudian menggantung bambu di kedua ujungnya memiliki kedudukan yang tidak stabil. Goyangan bambu akibat tekanan beban yang tidak bisa bersamaan mengakibatkan orang yang meniti bergoyangan di atas bambu. Sekalipun kelabilan dan kelicinan bambu ini bisa diakali dengan cara dititi oleh dua orang yang bergandengan tangan, namun tingkat kesulitannya sangat tinggi. Akibatnya banyak dari mereka jatuh di kubangan lumpur sawah.

Sementara untuk permainan Kereta Buta diperlukan kerja sama yang rapi dan kompak. Masing-masing orang harus tanggap dan cekatan membaca pesan dari belakang. Jika tidak, kereta bisa tersesat, jatuh, dan sebagainya. Kereta Buta melatih orang untuk bisa membaca pesan, menerjemahkan, dan melaksanakan dengan tangkas dan tepat. Kereta Buta mengakibatkan banyak orang yang bermain tertawa, tersenyum, bahkan bertertiak karena sering tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Foto bersama dengan ceria siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta dengan pemandu Tembi, difoto: Senin, 15 Desember 2014, foto: a.sartono
Ekspresi ceria siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta bersama pemandu Tembi

Permainan Pindah Tepung atau Tepung Berantai juga diperlukan kekompakan dan kehati-hatian. Tepung diibaratkan sebagai bahan makanan yang harus dipindahkan berantai untuk membantu orang yang terkena bencana alam. Hal ini harus dilakukan dengan cepat dan tidak boleh ada bahan yang tercecer. Keterceceran tepung menandakan kecerobohan, keterburu-buruan, dan ketidakcermatan. Pemindahan tepung hanya boleh dilakukan dengan dua telapak tangan secara berantai ke belakang (melalui atas kepala) pada orang yang ada di belakangnya. Oleh karena tepung dalam dua telapak tangan, maka dapat dipastikan bahwa tepung tersebut akan berceceran dan mengenai anggota tubuh. Nah, tentu mereka akan belepotan tepung.

Permainan Jembatan Ban, dibutuhkan kekompakan dan kehati-hatian ekstra, difoto: Senin, 15 Desember 2014, foto: a.sartono
Permainan Jembatan Ban, dibutuhkan kekompakan dan kehati-hatian ekstra

Jembatan Ban juga bukan permainan yang mudah. Orang dalam rombongan harus berpindah/dipindahkan secara cepat menuju seberang sementara ban yang tersedia hanya dua buah. Medan yang dilalui anggap saja merupakan pasir dan batuan panas bekas muntahan gunung berapi. Siapa jatuh, terbakar. Sementara orang yang tidak bisa dipindahkan dengan cepat sudah terancam “wedhus gembel”. Waktu dibatasi dan memang serba terbatas. Di sinilah keterampilan, kekuatan/stamina, ketangkasan, kerja sama serta empati, dan perhitungan waktu amat sangat diperlukan.

“Tempatnya asyik. Permainannya seru meskipun sulit. Tapi saya suka,” demikian komentar salah satu siswa.

Naskah dan foto: A. Sartono

Kunjungan

Latest News

  • 07-01-15

    Mengenal Museum Soeh

    Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pertengahan tahun 2013 menambah satu obyek wisata sejarah (sejenis museum), yakni Memorial Jenderal Besar HM... more »
  • 07-01-15

    Ini Kamus Bahasa Jaw

    Perpustakaan Tembi selain mengoleksi buku-buku kontemporer juga buku-buku lawas yang tergolong langka. Salah satu buku lawas itu adalah Javaansch-... more »
  • 06-01-15

    Keluarga Besar Budi

    Anggota Keluarga Besar Budi berbondong-bondong ke Tembi untuk berlatih gamelan. Awal mulanya mereka diajak untuk mengenal satu-persatu nama gamelan,... more »
  • 06-01-15

    Pentas Sastra untuk

    Sri Kaswami Rahayu, seorang penulis cerita Jawa, dan aktif di panggung teater sejak tahun 1970-an, dalam menandai usianya yang ke-72 tahun, melakukan... more »
  • 06-01-15

    Menertawakan Diri di

    Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta merekam banyak kejadian unik, lucu, menggelikan, dan bahkan ironi atau paradoks yang memaksa orang untuk... more »
  • 05-01-15

    Orang Jumat Pon dan

    Watak orang Jumat Pon dan Sabtu Wage: bicaranya menyenangkan, hatinya baik, mendambakan kerukunan dan kedamaian keluarga dan saudara, tidak mempunyai... more »
  • 05-01-15

    Gelang Balian : Pele

    Gelang balian ini terbuat dari perunggu, bentuknya bulat melingkar dan cukup berat. Gelang ini biasa disebut gelang hiyang ( dewa ) dan apabila... more »
  • 05-01-15

    Penyair Indonesia 87

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-40, yang akan diselenggarakan pada Senin 5 Januari 2015 pukul 19.30 WIB di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Yogyakarta, akan... more »
  • 05-01-15

    Majalah Kejawen Meng

    Untuk menyamarkan motif Parangrusak tersebut dibuatlah motif Gondosuli yang menghilangkan ornamen atau hiasan mlinjon (seperti pedang dalam motif... more »
  • 30-12-14

    Outbond SMKN 6 Yogya

    Selama dua hari beturut-turut pada Senin-Selasa, 15-16 Desember 2014, siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta melaksanakan outbond di Tembi Rumah Budaya.... more »