Gelang Balian : Pelengkap Ritual Pengobatan Suku Dayak

Author:editorTembi / Date:05-01-2015 / Gelang balian ini terbuat dari perunggu, bentuknya bulat melingkar dan cukup berat. Gelang ini biasa disebut gelang hiyang ( dewa ) dan apabila dibunyikan dipercaya dapat memanggil roh-roh dewa dan leluhur selama ritual pengobatan berjalan.

RITUAL PENGOBATAN DENGAN AKSESORIS TRADISIONAL SUKU DAYAK, 2014-12-09
Gelang balian

Salah satu jenis aksesoris yang biasa digunakan wanita sebagai pelengkap berbusana sehari-hari yaitu gelang. Dalam tradisi Suku Dayak, gelang selain sebagai aksesoris pemanis bisa juga digunakan sebagai pelengkap ritual pengobatan yang digunakan oleh dukun pengobat yang biasanya disebut balian.

Kerja balian dalam mengobati pasien disebut manatamba atau batutulung. Dalam upacara batutulung orang yang sakit diletakkan membujur, dan selama siang malam sang balian batandik (menari setengah loncat) mengelilingi orang sakit sampai akhirnya orang itu sembuh. Sebutan balian bisa digunakan untuk perempuan ataupun laki-laki.

RITUAL PENGOBATAN DENGAN AKSESORIS TRADISIONAL SUKU DAYAK, 2014-12-09
Pemakaian gelang balian

Gelang balian ini terbuat dari perunggu, bentuknya bulat melingkar dan cukup berat. Gelang ini biasa disebut gelang hiyang ( dewa ) dan apabila dibunyikan dipercaya dapat memanggil roh-roh dewa dan leluhur selama ritual pengobatan berjalan.

RITUAL PENGOBATAN DENGAN AKSESORIS TRADISIONAL SUKU DAYAK, 2014-12-09
Gelang balian kuno

Gelang ini dipasang di pergelangan tangan dengan jumlah genap yang sama atau lebih, sehingga apabila tangan dihentakkan atau digoyang akan terjadi benturan dan menghasilkan suara yang cukup nyaring. Pemakaian jumlah gelang di tangan menunjukkan tingkat kesaktian balian tersebut. Jika dia memakai gelang sebanyak 3 buah berarti tingkat kesaktiannya sudah level tertinggi, yang juga bisa dilihat dari kelihaiannya menari dan membunyikan gelang pada saat bersamaan yang memang tidak mudah untuk dilakukan.

Naskah dan Foto : Beatrix R Imelda

Hugo M Satyapara

Berita budaya

Latest News

  • 13-01-15

    Patung Baru Prajurit

    Patung-patung prajurit itu juga dilengkapi dengan keterangan yang menjelaskan apa atau siapa prajurit tersebut. Melihat keseragaman format patung-... more »
  • 13-01-15

    Aneka Warangka Keris

    Warangka keris yang dikenal oleh masyarakat Jawa, dan juga oleh masyarakat Madura dan Bali, memiliki tiga macam bentuk dasar, yaitu ladrang, gayaman... more »
  • 13-01-15

    ‘Kata Hati’ dari Teg

    Ditemani dua pemain gitar dan seorang penyanyi bernama Yolla Pemela, Bontot Sukandar berselang-seling dengan Yolla antara menyanyi dan membacakan... more »
  • 12-01-15

    Narayana (1)

    Narayana diharuskan untuk berpetualang mengamalkan ilmu yang telah didapat, dengan menolong yang lemah serta membela yang teraniaya. Dalam kisah... more »
  • 12-01-15

    Pasinaon Basa Jawa K

    Ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k = bahasa... more »
  • 12-01-15

    Sumber Kemuning di K

    Sunan Kalijaga yang menjadi salah satu penasihat spiritual Panembahan Senopati akan melakukan sembahyang, namun ia kesulitan untuk mendapatkan air... more »
  • 10-01-15

    Membincang UU ITE di

    Pembicara maupun peserta menginginkan peninjauan ulang UU ITE tersebut. Pasalnya, telah cukup banyak orang terjerat hukum oleh adanya UU ITE ini.... more »
  • 10-01-15

    Denny Sakrie Tinggal

    Sejak duduk di bangku SMP, ia aktif menulis artikel musik. Ia membuktikan konsistensinya karena hingga kepergiannya pada 3 Januari 2015 ia masih... more »
  • 10-01-15

    Ki Sri Mulyono dari

    Tidaklah heran jika Ki Sri Mulyono yang adalah cucu Ki Cermo Supardjan ini dapat memainkan wayang dengan apik. Sebagai trah dalang, pada usia 4 tahun... more »
  • 10-01-15

    Orang Jumat Kliwon R

    Penggabungan antara siklus ‘Saptawara’ tujuh hari yang meliputi Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dengan ‘Pancawara’ lima hari yang... more »