Uang Kertas Baru Jadi Hiasan Cantik, Karya Orang Ketandan Wetan Yogyakarta

Di samping berjual beli uang kuno dan bahkan uang baru, Sugiarto juga melakukan kegiatan membuat uang untuk mahar yang dikreasikan sedemikan rupa sehingga menjadi hiasan yang cantik.

Kerajinan uang untuk mahar berbentuk masjid karya B. Sugiarto, difoto: Minggu malam 24 Februari 2013, foto: a. sartono
Mahar berupa kerajinan dari uang berbentuk masjid

Hobi apa pun bila ditekuni dan diseriusi bisa menjadi hoki. Itulah yang dilakukan B Sugiarto, seorang kolektor dan jual beli uang kuno, yang tinggal di Ketandan Wetan Yogyakarta.

Di samping berjual beli uang kuno dan bahkan uang baru, Sugiarto juga melakukan kegiatan membuat uang untuk mahar yang dikreasikan sedemikan rupa sehingga menjadi hiasan yang cantik.

Tentu tidak mudah membuat hiasan dari uang kertas sehingga membentuk tampilan seperti gambar atau lukisan nan cantik. Butuh waktu lama untuk mengerjakan hal itu. Untuk pola-pola gambar sederhana bisa membutuhkan waktu hingga dua minggu. Sementara untuk pola-pola yang lebih rumit bisa memakan waktu hingga tiga bulan.

Sugiarto mematok tarif sebesar Rp 500.000 untuk satu hiasan dari uang kertas dengan pola sederhana. Sementara untuk yang lebih rumit bisa mencapai satu hingga dua juta rupiah. Hiasan-hiasan itu umumnya dikemas dalam bentuk pigura dengan ukuran sekitar 30 cm x 50 cm.

Sementara untuk hiasan yang dikemas dalam bentuk akuarium akan dikenai ongkos atau tarif yang lebih mahal. Hiasan dalam bentuk akuarium ini, menurut Sugiarto, memerlukan waktu sekitar 2-3 bulan untuk membuatnya.

Untuk pembuatan hiasan dari uang (yang umumnya digunakan untuk mahar atau “pasok tukon”) dapat dilakukan dengan bahan berupa uang kuno maupun uang baru. Secara teknis pembuatan hiasan dari uang ini dilakukan dengan melipat uang kertas secara membujur maupun melintang. Semua disesuaikan dengan desain gambar (outline) yang telah dibuat menjadi semacam polanya.

B. Sugiarto di tengah karyanya kerajinannya, mahar yang terbuat dari uang uang kertas, difoto: Minggu malam, 24 Februari 2013, foto: a.sartono
B. Sugiarto, sang pengrajin mahar dari uang

Uang kertas yang dilipat menjadi empat, enam, atau delapan lipatan ini kemudian disusun sedemikian rupa sehingga membentuk garis yang sambung-menyambung sehingga pada akhirnya membentuk gambar seperti yang telah dipolakan.

Gambar atau lukisan pada uang kertas itu sendiri sesungguhnya telah membentuk tampilan lukisan yang indah. Ketika uang kertas ini kemudan dilipat menjadi beberapa bagian, maka sisi tepinya juga akan membentuk pola-pola warna dan garis yang tidak beraturan namun jika dirangkai akan membentuk deretan semacam garis warna-warni yang indah dan unik.

Pembuatan mahar dengan bahan uang kertas ini memang merupakan pekerjaan yang langka. Di dalamnya dibutuhkan ketelatenan, ketekunan, keseriusan, dan daya kreativitas yang tinggi.

Ke Yogya yuk ..!

A. Sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta