Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KURSI KURSI DI DEPAN BENTENG VREDEBURG DAN GEDUNG AGUNG

01 Jan 2008 03:13:00

Yogyamu

KURSI-KURSI DI DEPAN BENTENG VREDEBURG DAN GEDUNG AGUNG

Munculnya kursi-kursi beton dan kayu di depan Benteng Vredeburg dan Gedung Agung Yogyakarta pada sekitar tahun 2006-2007 tampaknya memang menjadi sesuatu yang dibutuhkan dan memiliki nilai guna bagi masyarakat. Hal itu terbukti dengan hampir selalu penuhnya kursi itu dalam setiap harinya, khususnya di waktu sore-malam hari. Waktu sore-malam hari merupakan hari yang dianggap luang bagi sebagian besar masyarakat Yogyakarta sehingga pada waktu-waktu tersebut sebagian dari mereka pergi berjalan-jalan untuk menghibur diri. Malioboro dapat dikatakan merupakan salah satu ruas jalan terfavorit sebagai objek bagi kegiatan jalan-jalan mereka.

Ketika kepenatan atau kebosanan mulai menyergap mereka, mereka umumnya mencari tempat untuk beristirahat. Ujung selatan jalan Malioboro-A.Yani yang berada persis di depan Gedung Agung dan Benteng Vredeburg sering menjadi tujuan bagi tempat peristirahatan sejenak. Di depan kedua gedung inilah kursi-kursi beton dan kayu siap menampung mereka yang kepenatan atau sekadar iseng ingin menikmati suasana di sekitar tempat itu sambil duduk-duduk.

Taman, bangunan, hamparan rumput di depan Gedung Agung, serta pepohonan yang ada di tempat itu memberikan pemandangan yang cukup menikmatkan mata. Panas dari matahari pada siang hari pun sedikit terhalangi oleh kerimbunan pohon beringin dan oleh pepohonan lain.

Waktu sore dan malam hari memang menjadi waktu yang banyak dipilih orang untuk duduk-duduk di tempat itu karena di samping suasananya tidak lagi panas, kebanyakan orang juga sudah lepas kerja dan sekolah di waktu seperti itu. Bersantai atau berleha-leha di tempat itu mungkin memang memberikan penghiburan tersendiri bagi mereka.

Pembangunan sebuah kota hendaknya memang dibuat sedemikian rupa sehingga penghuni di dalamnya bisa merasa betah, nyaman, dan aman. Kecuali itu pembangunan sebuah kota juga mesti memikirkan pula dampak psikologis bagi orang yang menghuninya. Sebuah kota atau hunian yang tidak tertata dengan baik secara langsung atau pun tidak akan memberikan dampak psikologis yang kurang baik pula bagi penghuninya. Mereka akan cenderung tidak peduli, berlaku jorok, dan kurang bertanggung jawab atas lingkungan huniannya.

Penataan taman kota Yogyakarta beserta kursi-kursinya tampaknya memang berhasil menciptakan kenyamanan sesuai dengan motto kotanya: Yogyakarta Berhati Nyaman. Akan tetapi kenyamanan tata kota yang bersifat lebih fisikal itu sebaiknya diikuti juga dengan kenyamanan di bidang lain seperti keamanan, ketertiban, kesehatan, dan sebagainya.

Bagi Anda yang sedang atau telah berada di Yogyakarta bisa mencicipi kenikmatan duduk-duduk di depan Benteng Vredeburg atau Gedung Agung. Siapa tahu dari sini Anda akan bertambah teman, dapat inspirasi, mendapatkan kelegaan hati dan otot atau jangan-jangan Anda malah mendapatkan semburan asap knalpot kendaraan yang melintas di hadapan Anda.

sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta