Rumah Beratap Rumbia di Jawa Tahun 1930-an

Ketika semua orang berumahkan demikian pada zamannya, tentu saja hal demikian tidak bisa dipandang sebagai kesederhanaan, keterbelakangan, dan seterusnya. Masing-masing zaman mempunyai masanya sendiri. Memiliki gaya dan produk budayanya sendiri. Mempunyai kemajuan dan parameter kemakmurannya sendiri.

Rumah Beratap Rumbia di Jawa Tahun 1930-an

Berikut ini adalah contoh rumah beratapkan rumbia dan berdinding bambu (gedhek). Rumah dalam foto tersebut merupakan tipologi rumah yang lazim atau umum digunakan di Jawa pada tahun-tahun 1930-an atau sebelumnya dan satu dua dekade sesudahnya. Tampak bahwa rumah model seperti itu demikian sederhana. Lebih-lebih jika kita melihatnya dengan kerangka dan referensi berpikir model sekarang.

Rumah model seperti itu sangat rawan oleh bahaya kebakaran. Selain itu juga rawan terhadap terpaan angin kencang. Sekalipun demikian, rumah semacam itu akan terasa hangat di musim penghujan dan akan sejuk di musim panas. Pada saat itu bahan-bahan untuk pembuatan rumah semacam itu sangat mudah didapatkan. Alam menyediakan kelimpahannya untuk keperluan tersebut.

Sekalipun rumah semacam itu kelihatan demikian sederhana, namun kita bisa menyimak bahwa rumah tersebut tampak terawat. Jalan atau pekarangan di sekitar rumah tersebut juga tampak dalam kondisi bersih. Hal demikian menunjukkan bahwa para penghuni rumah merupakan orang-orang yang rajin dan mencintai rumah serta lingkungannya.

Rumah berdinding bambu dan beratapkan rumbia mungkin memang menjadi rumah yang lazim di Jawa atau di luar Jawa saat itu. Ketika semua orang berumahkan demikian pada zamannya, tentu saja hal demikian tidak bisa dipandang sebagai kesederhanaan, keterbelakangan, dan seterusnya. Masing-masing zaman mempunyai masanya sendiri. Memiliki gaya dan produk budayanya sendiri. Mempunyai kemajuan dan parameter kemakmurannya sendiri.

Mungkin pada zamannya rumah demikian itu bukan rumah sederhana. Artinya, bukan rumah milik kaum miskin dan tertinggal. Mungkin memang merupakan rumah bagi warga pada umumnya. Barangkali juga memang bukan rumah milik bangsawan, juragan, atau orang-orang berpunya.

Selain kebersahajaan, hal yang dapat ditangkap dari foto ini mungkin kesan kedamaian, ketenangan, keramahan, keterbukaan, dan ketenteraman yang terkandung di dalamnya. Barangkali pula rumah-rumah model sekarang memang mewah dan berbahan baku mahal. Namun belum tentu sosok visualisasinya mampu menyiratkan ketenteraman keramahan, atau kedamaian.

Kini rumah dengan model seperti dalam foto mungkin sangat langka. Foto ini mungkin dapat menjadi obat kangen akan kenangan masa lalu atau masa lalu orang tua kita.

A. Sartono

sumber: Sumber: K.T. Satake, 1935, Sumatra, Java, & Bali, Middlesbrough: Great Britain by Hood & Co. Ltd.

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta