- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Makanyuk»RUMAH MAKAN SEPOER, MENCIPTAKAN SUASANA MAKAN SEPERTI DI STASIUN ATAU DALAM GERBONG KERETA API
25 Aug 2008 09:37:00Makan yuk ..!
RUMAH MAKAN SEPOER:
MENCIPTAKAN SUASANA MAKAN SEPERTI
DI STASIUN ATAU DALAM GERBONG KERETA API
Perjalanan kuliner Tembi kali ini sampai di Jl. Kaliurang KM 9,5. Tepatnya di sisi selatan Kantor Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Di tempat ini Tembi mampir pada sebuah rumah makan yang diberi nama Rumah Makan Sepoer. Nah, rumah makannya memang dibuat atau ditampilkan dalam wujud sepur alias kereta api. Jika kita masuk ke rumah makan ini maka imajinasi kita akan masuk ke dunia perkeretapaian. Di situ kita akan mendapatkan ruangan yang dibuat benar-benar mirip gerbong kereta api. Mirip dalam bentuk, ukuran, cat, bahkan juga sampai pada bagian roda-rodanya. Di depan gerbong alias ruang makan itu kita juga akan mendapati lokomotif. Dengan demikian gerbong ruang makan itu seolah-olah memang ditarik oleh sebuah lokomotif.
Imajinasi dunia kereta api kita akan semakin lengkap jika kita melangkah ke ruangan yang lain di sisi ruang makan gerbong. Ruangan yang ukurannya lebih luas ini sangat mirip dengan ruangan sebuah stasiun. Di tempat ini juga ada ruang-ruang yang dibuat mirip dengan ruang-ruang di dalam sebuah stasiun. Ada ruang untuk kepala stasiun, ruang alat-alat, tongkat rambu yang biasa digunakan untuk memberi aba-aba kepada masinis, dan sebagainya.
Jika kita amati dari luar, maka kompleks Rumah Makan Sepoer ini mempunyai kemiripan dengan tampilan bagian depan Stasiun Tugu Yogyakarta lengkap dengan tampilan gerbong (ruang makan) dan lokomotif beserta rambu-rambu yang lazim digunakan di dunia perkeretaapian.
Rumah Makan Sepoer berdiri kira-kira pada dua tahun yang lalu. Demikian tutur Riangga (50) yang akrab pula disapa Yongki. Gagasan mendirikan rumah makan dengan tampilan stasiun dan gerbong ini memang untuk menarik minat pengunjung atau konsumen, utamanya justru konsumen anak-anak dan remaja. Bentuk rumah makan yang unik semacam ini dalam gagasan Yongki akan mampu menarik minat anak-anak dan remaja. Jika anak-anak dan remaja mengajak ke tempat ini, orang tua pun hanya akan bisa setuju dan kemungkinan besar akan ikut menikmati dan membayar.
Yongki sendiri telah puluhan tahun bergelut di dunia kuliner. Sejak usia 13 tahun ia telah berkutat dengan urusan dapur karena orang tuanya memang berprofesi sebagai pengusaha rumah makan (Chinese food). Tidak mengherankan jika ia banyak menemukan pengalaman dari dunia ini. Pengalaman ini menginspirasinya untukmenciptakan 30-an menu di Rumah Makan Sepoer-nya. Dari sekian puluh menu itu menu Ayap Asap dan Kamarel Soda menjadi menu andalannya. Tembi pun tertarik untuk mencoba dua menu itu plus Sambal Udang.
Ketika menu terhidang, Tembi mencoba menikmati hidangan tersebut sambil membayangkan diri tengah berada di atas gerbong kereta api. Kebetulan juga Tembi cuma sendirian di tempat itu. Ayam Asap itu ketika dipegang oleh Tembi terasa kesat dagingnya. Mendekati kekesatan daging ayam kampung. Padahal yang dihidangkan oleh RM Sepoer adalah daging ayam potong (broiler). Inilah sisi kelebihan yang diunggulkan Yongki. Menurutnya dirinya telah melakukan eksperimen tentang daging ayam broiler ini selama 2 tahunan. Obsesinya adalah bagaimana meminimalisasi lemak dan cairan yang terdapat pada daging ayam potong. Sebab selama ini banyak orang tidak suka pada daging ayam jenis ini karena kandungan lemak dan cairannya yang relatif lebih banyak dibanding ayam kampung.
Di tangan Yongki daging ayam potong menjadi terminimalisasi kandungan lemaknya. Sehingga tidak aneh jika daging ayam potong olahannya terasa lebih kesat, padat, namun tetap empuk. Bumbunya pun terasa meresap sampai jauh ke serat daging paling dalam karena menurut Yongki daging ayam tersebut sebelum diasap direndam terlebih dulu dengan bumbu-bumbu selama hampir 1 hari.
Ketika Ayam Asap itu disuwir Tembi kemudian dicocolkan ke Sambal Udang, wah … rasanya memangsensasional. Paduan rasa gurih, asin, pedas begitu menindas lidah. Bagi Anda yang tidak tahan pedas, dapat dipastikan pasti akan megap-megap setelah menyantap Sambal Udang ini. Tidak terkesan ada unsur manis dalam Ayam Asap dan Sambal Udang ini. Ini memang disengaja oleh RM Sepoer karena juru masaknya memang lebih akrab dengan sentuhan lidah Pantura. RM Sepoer tampaknya ingin memasukkan citarasa ini ke wilayah Yogyakarta yang akrab dengan nuansa rasa manis.
Rasa daging Ayam Asap memang khas. Aroma sangit, kulit ayam yang mongering, lemak yang minimalis, daging panas yang empuk dengan bumbu yang meresap tajam dipadu nasi putih yang hangat menjadi penggoda selera yang tidak tertahankan. Lalapan berupa slada, irisan tomat, kol, dan mentimun menjadi rangkaian keindahan yang menyatu dengan tampilan keseluruhan makanannya di samping menjadi penyegar dan penyejuk dari rasa pedas yangmenghentak-hentak.
Karamel Soda juga menjadi minuman yang cukup memberikan keterkejutan lidah. Aroma karamel (gula yang dilelehkan) yang tidak sepenuh berasal dari gula pasir demikian khas. Ada aroma yang terasa gurih-gurih seperti aroma gula kelapa. Rasa manis karamel yang berbaur dengan air soda seperti perpaduan rasa yang akrab (gula) dengan rasa yang asing (soda). Manis lembut karamel yang melewati lidah Tembi seperti dipadu rasa gelitikan yang nakal oleh semriwing dan clekit-clekit soda.
Sambil menikmati dua hidangan itu Tembi menebar pandangan. Di dalam gerbong yang dipenuhi jajaran kursi yang ditatat rapi itu juga tergantung banyak foto repro tentang dunia masa lalu. Entah itu berasal dari grup band yang ngetop tahun 70-an, mobil kuno, iklan kuno, artis zaman baheula, dan seterusnya. Hal seperti ini mengingatkan Tembi pada kenangan masa lalu. Sekejap menimbulkan rasa sendu dan rindu pada sesuatu yang telah berlalu.
Bagi Anda yang punya hobi wisata kuliner tidak ada jeleknya Anda mencicipi apa yang disajikan oleh Rumah Makan Sepoer yang juga diidentikkan dengan Rumah Makan Sedap Dapoer ini terutama untuk menu Ayam Asap-nya sambil membayangkan diri berada nun jauh di sana, di dalam perjalanan dengan sebuah kereta api.
foto dan teks: sartono
Artikel Lainnya :
- Memilih Hari Untuk Minggu Depan(25/10)
- Brongkos Banyak di Pulosegaran Tembi(11/06)
- Tetandhingan Macapat Kado Istimewa untuk Pak Lurah(15/10)
- MENU VEGETARIAN SOMA YOGA(21/12)
- BETHET THING-THONG-2 (DOLANAN ANAK TRADISIONAL-16)(08/09)
- Stand-up Comedian Di Tembi Rumah Budaya(09/04)
- KEMUNING-KEMUNING DI MALIOBORO(09/09)
- 1 Juni 2010, Kabar Anyar - HARI MUSEUM INDONESIA, DISEPAKATI DI YOGYAKARTA(01/06)
- Indonesie(10/11)
- TAK SEKADAR MARKISA(13/04)