Ilustrasi Cerpen Kompas: Jenis Karya Seni Lain yang Mandiri dan Melengkapi
Ilustrasi dalam sebuah cerita atau katakanlah cerpen, sering memiliki daya pukau yang bahkan melebihi daya pukau yang dipaparkan oleh isi dan gaya bahasa cerpen. Bahkan dalam beberapa kasus ilustrasi cerpen mampu menerbangkan imajinasi pembaca cerpen pada dunia antah berantah yang tertuntun oleh komposisi garis dan warna yang dipersembahkan oleh illustrator. Akan tetapi ada banyak kasus bahwa ilustrasi yang dibuat illustrator tidak terselami dan sulit diapreasiasi penikmat cerpen sehingga penikmat cerpen pun abai terhadap kehadiran ilustrasi tersebut.
Dua kasus di atas sesungguhnya menunjukkan betapa meng-ilustrasi sebuah teks karya sastra bukanlah persoalan sederhana. Keduanya bisa “nyambung” dan menyatu jika memang keduanya bisa saling mengerti dan bisa “mengawinkan” dua karya yang pada hakikatnya berbeda tersebut. Penyatuan cerpan dan ilustrasi itu sendiri sekalipun bisa kawin-mawin dan nyambung, namun pada hakikatnya tetap merupakan dua unsur seni yang berbeda dan masing-masingnya adalah otonom, bahkan mutlak berdiri sendiri.
Proses pemberian ilustrasi pada cerpen pun sesungguhnya tidak sederhana. Demikian pula halnya yang terjadi di dapur Harian Kompas yang diakui ataupun tidak telah melahirkan “sastra koran” yang cukup eksis dan bergengsi di Indonesia. Ilustrasi yang ditampilkan dalam cerpen di Kompas pun telah memikat banyak apresian sehingga daripadanya muncul sebuah gagasan dari Kompas-Bentara Budaya untuk menampilkan pameran ilustrasi cerpen. Apa yang diluncurkan Kompas ini ternyata memang mendapatkan tanggapan yang hangat dari khalayak.
Pergelaran pameran ilsutrasi cerpen Kompas pun dilaksanakan pertama kali pada tahun 2003. Kini pada tahun 2012, Kompas melalui Bentara Budaya kembali menggelar Pameran Ilustrasi Cerpen Pilihan Kompas 2011. Pameran itu sendiri untuk menandai 10 tahun pergumulan cerpenis dan ilustrator Kompas yang boleh dikatakan telah melahirkan sastra koran dan ilustrasi cerpen koran sekaligus. Pameran oleh Bentara Budaya Yogyakarta dilaksanakan tanggal 2-10 Oktober 2012, sementara pameran di kota-kota lain seperti Jakarta dan Solo telah dilakukan terlebih dahulu. Sedangkan pameran untuk Bentara Budaya Bali akan dilaksanakan 10 November-10 Desember 2012. Pameran ilustrasi ini setidaknya menampilkan 48 karya ilustrasi dari 48 ilustrator/pelukis.
Apa yang dilakukan Kompas atas cerpen dan ilsutrasi tersebut sesungguhnya merupakan ajang uji kemampuan diri atau katakanlah semacam talent scouting atas berbagai bakat berseni rupa maupun berseni sastra. Pada banyak kasus Kompas sering mengorder pembuatan ilustrasi hanya dalam waktu 3-7 haru sebelum cerpen dimuat. Waktu sesingkat itu mungkin bagi sebagian senirupawan (ilustrator) sangat menyulitkan. Tidak mudah mencerna isi cerpen dan kemudian menuangkannya dalam wujud ilustrasi yang diprediksikan dapat menjadi semacam kesimpulan atau jendela atau bahkan penjelas tambahan bagi isi cerpen. Pada banyak kasus banyak ilustrator yang membuat ilustrasi hanya dengan hanya melihat judul cerpen atau membaca sekilas isi cerpen.
Pada kasus ini ada beberapa ilustrasi yang dibuat dan kemudian tampak seperti tidak ada hubungannya sama sekali dengan isi atau makna dari cerpen tersebut. Pada kasus lain ilustrasi kemudian dibuat sedemikian cepat atau singkat karena target waktu yang diberikan memang singkat (pada beberapa kasus ilustrasi dapat dibuat hanya dalam waktu dua jam). Sementara kebanyakan cerpen dibuat dalam waktu lama, itu pun masih harus menunggu antrean lama untuk proses pemuatannya. Pada sisi ini mungkin kinerja senirupawan dan sastrawan mungkin kelihatan tidak sebanding. Lebih-lebih jika dilihat dari sisi honorarium ilustrasi dan cerpen yang nilai nominalnya sama.
Apa yang telah dilakukan Kompas sesungguhnya juga menunjukkan seberapa jauh Kompas berkomitmen kepada sasatrawan (cerpenis) dan senirupawan (ilustrator). Jika ilustrasi cerpen Kompas telah dapat disuguhkan menjadi karya senirupa yang mandiri dan bahkan boleh jadi menjadi jenis karya sendiri, maka sesungguhnya Kompas telah ikut menelurkan ilustrator–ilustrator di Indonesia. Pun juga menelurkan sastrawan (cerpenis) Indonesia.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- MY IMAGINARIUM DARI ARTIST IN RESIDENCE Tembi(11/08)
- SENI RUPA KENCRUNG(13/09)
- Memilih Hari Untuk Minggu Depan(13/09)
- Istana Presiden Indonesia(05/05)
- Kaya Ngedegake Omah Ing Pawedhen(07/08)
- 19 Februari 2010, Kabar Anyar - ROMANSA 9 SATU DI SANGKRING(19/02)
- PENGHIJAUAN KOTA JOGJA MULAI MENAMPAKKAN HASILNYA(28/04)
- Art Exhibition Inspires ‘Hope Beyond Absurdity’(06/09)
- Silahkan Memilih Menu yang Disukai(01/10)
- MARTABAK MINI 65 MONJALI, CUMA SATU-SATUNYA DI YOGYAKARTA(12/05)