Memilih Hari
Untuk Minggu Depan
(16 September 2012 – 22 September 2012)

Ilmu menghitung, dalam hal ini menghitung hari dan kemudian memilihnya untuk menandai peristiwa penting, salah satunya adalah memilih hari untuk upacara perkawinan, masih relevan sampai saat ini. Hal tersebut berdasarkan atas pemahaman bahwa dengan dihitung saja terkadang juga masih terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi jika hanya asal pilih, tidak dihitung.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan yaitu, mulai hari Minggu 16 September 2012 sampai dengan hari Sabtu 22 September 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Pon, tanggal 29, bulan Sawal tahun 1945 Wawu sampai dengan Sabtu Wage, tanggal 6, bulan Dulkaidah tahun 1945, terdapat hari yang tidak baik, hari yang kurang baik dan hari yang baik, dengan perincian sebagai berikut :

Minggu Pon, 16 September 2012, kalender Jawa tanggal 29, bulan Sawal tahun 1945 Wawu, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Wage, 17 September 2012, kalender Jawa tanggal 1, bulan Dulkaidah tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Kliwon, 18 September 2012, kalender Jawa tanggal 2, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Legi, 19 September 2012, kalender Jawa tanggal 3, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Paing, 20 September 2012, kalender Jawa tanggal 4, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Pon, 21 September 2012, kalender Jawa tanggal 5, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Wage, 22 September 2012, kalender Jawa tanggal 6, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara perkawinan, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik daripada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik atau pun tidak baik.

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 16 September 2012 sampai dengan Sabtu 22 September 2012 atau Minggu Pon, tanggal 29, bulan Sawal sampai dengan Sabtu Wage, tanggal 6, bulan Dulkaidah, tahun 1945 Wawu, termasuk di dalam Wuku Mandasiya, Wuku nomor 14, dengan penggambarannya sebagai berikut:

Wuku Mandasiya mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta yang ke dua belas

Memilih Hari Untuk Minggu Depan

Penggambaran Wuku Mandasiya:

Raden Mandasiya (kiri) menghadap Batara Brahma, Dewa yang menaungi wuku Mandasiya Pohon Asem menggambarkan bahwa orang yang ber-wuku Mandasiya dapat dijadikan tempat untuk berteduh dan berlindung .

Burung Pelatuk Bawang menggambakan watak yang mempunyai pendirian kuat dan tidak sabaran.

Gedhong tertutup yang berada di depan menggambarkan hemat dalam mengelola rejeki yang diperoleh

Kelebihannya: mempunyai pendirian yang teguh dan kuat, dapat menjadi pelindung bagi orang-orang yang sedang susah. Cepat dalam bekerja, dan hati-hati dalam menggunakan hasil dari pekerjaannya. Penderma, terutama kalau dipuji. Keberuntungannya, murah rejekinya. Kekurangannya: cepat marah dan pendendam.

Datangnya bencana: terkena benda tajam atau terkena api

Hari naas: tidak jelas.
Hari baik: Sabtu Wage

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya menanak sega abang (nasi merah) lauknya daging ayam merah dan bayam merah, kembang setaman dan uang receh disertai doa keselamatan.

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta