Tembi

Berita-budaya»SING SABAR SAREH BAKAL PIKOLEH

26 Apr 2011 06:51:00

SING SABAR SAREH BAKAL PIKOLEHPepatah Jawa di atas secara harfiah dapat diartikan yang sabar arif akan memperoleh.

Umumnya manusia berkecenderungan tidak sabar. Bahkan juga tidak arif. Sifat dan sikap sabar serta arif bahkan sering dianggap sebagai sikap yang lemah, kalah, dan lamban. Tidak aneh jika dalam usaha untuk memperoleh segala sesuatunya orang kemudian melakukan jalan pintas. Semuanya dilakukan serba instan.

Untuk memperoleh nilai yang baik dalam ujian pun kemudian dilakukan penyontekan dengan berbagai cara. Untuk memperoleh kekayaan dilakukan tipu daya untuk korupsi, manipulasi, mark up, ngutil, mencuri, dan sebagainya. Bahkan ada pula yang menjalaninya dengan laku gaib semacam memelihara tuyul atau berbagai macam pesugihan.

Pepatah Jawa di atas sebenarnya mengajarkan untuk menghargai proses. Untuk menekuni sebuah tindakan/pekerjaan. Untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan ketekunan, ketelatenan, kecintaan, dan kesetiaan (konsistensi). Seorang seniman atau pencipta tidak akan pernah dengan begitu saja menemukan sebuah master karya. Untuk meraih semua itu diperlukan prosesing yang ”berdarah-darah”.

Untuk meraih gelar sarjana orang perlu belajar beberapa tahun dengan ketekunan. Bukan dengan nyontek atau sogok sana sogok sini. Bukan dengan menjilat dosen ini atau dosen itu. Kesabaran dan kearifan yang ditekuni akan membuahkan sesuatu yang baik, yang manis di kemudian hari.

Pepatah ini pada intinya ingin mengajarkan tentang pentingnya pengendalian diri, emosi, keserakahan, dan ketekunan dalam ketenangan.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta