Tembi

Bale-dokumentasi-aneka-rupa»PERKEMBANGAN BATIK BATIK (6)

13 Jan 2009 10:44:00

Ensiklopedi

PERKEMBANGAN BATIK
BATIK (6)

Batik yang tumbuh kembang di masyarakat Jawa saat ini telah menjadi salah satu budaya nasional yang begitu dikagumi oleh semua orang. Batik telah tumbuh beberapa abad lalu dan terus menyesuaikan budaya masyarakatnya hingga saat ini. Penggunaan batik sudah sangat luas sebagai bahan sandang dan asesoris rumah tangga yang tidak hanya lagi sebatas berupa kain jarit yang dipakai oleh kaum wanita tetapi dalam perkembangannya dewasa ini, sudah meluas menjadi berbagai produk yang sangat bervariasi. Desain-desain batik sudah mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan inovasi yang diciptakan oleh masyarakat zaman sekarang.

Memang pada awalnya perkembangan batik hanya sebatas produk kraton. Namun lama-kelamaan para abdi dalem kraton sebagai salah satu pembatik di lingkungan kraton terus mengembangkan desain-desain batik di masyarakat sehingga batik mulai dikenal oleh masyarakat luas. Sentra-sentra batik pun mulai banyak dijumpai di lingkungan luar kraton dimasyarakat Jawa. Beberapa sentra batik yang masih dikenal luas oleh kalangan masyarakat misalnya daerah Laweyan Solo, daerah Taman, daerah Tirtodipuran, Imogiri yang masuk wilayah Yogyakarta, daerah Lasem dan Pekalongan wilayah Jawa Tengah, dan masih banyak lagi sentra-sentra batik di masyarakat Jawa. Batik pada perkembangan selanjutnya sudah tidak monopoli kalangan kraton saja. Jika pada awalnya ada motif-motif tertentu yang hanya boleh dipakai oleh pihak kraton dan kerabatnya, maka pada saat ini masyarakat luas sudah dapat memiliki motif-motif khusus tersebut.

Batik sudah menjadi produksi rumah tangga dan banyak menjadi pekerjaan bagi kaum wanita. Batik yang pada awalnya lebih banyak dituangkan dalam produk kain jarit untuk pakaian, selain penggunaannya dipakai sendiri, namun sebagian besar juga diperjualbelikan. Banyak pasar tradisional di sekitar kraton dan jauh dari kraton di masyarakat Jawa yang memperjualbelikan produk-produk bahan pakaian termasuk batik. Bahkan termasuk batik ketika sudah menjadi bahan pakaian baju batik, daster batik, dan asesoris lainnya. Beberapa pasar tradisional yang terkenal menjual produk-produk batik seperti tercatat dalam sejarahadalah Pasar Klewer Surakarta, Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Johar Semarang. Pasar trasidional lain pun hingga kini juga hampir merata menjual produk-produk batik sesuai dengan ciri khas daerahnya.

Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, batik juga sudah sering dipakai oleh para pelajar di berbagai daerah. Beberapa sekolah seperti Sekolah Tamansiswa di Yogyakarta yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara, juga sekolah-sekolah di Jakarta seperti Sekolah STOVIA, para mahasiswanya kebanyakan menggunakan kain batik yang dipadukan dengan jas untuk belajar. Beberapa perkumpulan pemuda sebelum kemerdekaan juga masih banyak menggunakan kain batik untuk pengganti celana untuk acara-acara resmi seperti rapat. Pada saat itu penggunaan batik masih terbatas sekali dan belum menjadi tren batik dipakai sebagai bahan pakaian seperti baju batik atau daster batik.

Pada perkembangan selanjutnya, tren baju batik mulai marak di masyarakat Jawa bahkan saat ini seolah-olah baju batik sudah menjadi pakaian resmi nasional di samping tentu sajapakaian jas yang memang bukan asli produk dalam negeri. Hampir di setiap pertemuan, rapat, seminar, pernikahan, pelayatan, acara budaya, atau dalam setiap kesempatan, baju batik selalu mendominasi setiap acara. Toko-toko khusus batik maupun produk-produk bercap batik juga mulai bermunculan dan bahkan menjadi tren di mana-mana. Sebut saja Batik Danarhadi Solo, Batik Janoko, Batik Mataram, Batik Keris, Batik Terang Bulan di Yogyakarta, dan bahkan ratusan merek batik lainnya menghiasi setiap sudut di masyarakat Jawa.

Batik terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menciptakan media lain yang bernuansa batik. Kalau boleh disebut, banyak sekali perlengkapan rumah tangga yang menggunakan motif batik, seperti sprei, sarung bantal, sarung guling, taplak meja, korden jendela, dan sebagainya. Bahkan beberapa tahun ini, batik juga dipakai untuk memberi motif pada kerajinan seperti topeng batik, sandal batik, lampu kap, wayang klithik, dhakon, kotak perhiasan, hingga pernak-pernik untuk souvenir pernikahan seperti kipas batik, tempat tissu batik, gantungan kunci batik, dan sebagainya.

Teks dan foto : Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta