Situs-Situs
DALEM AGENG PESANGGRAHAN AMBARUKMA
(3)
Kecuali bangunan berupa Pendapa Agung, Dalem Ageng, Pringgitan, dan Gadri, bangunan lain di kompleks Pesanggrahan Amabarukma di antaranya adalah Bale Kambang yang dikitari oleh Taman. Bangunan Bale Kambang adalah bangunan yang dikitari oleh kolam sehingga wujud bangunan tersebut seperti sebuah benda yang mengambang di atas permukaan air. Bale sendiri bisa diartikan sebagai sebuah bangunan yang tidak berdinding atau berdinding sebagian. Kambang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai mengambang atau terapung.
Bangunan Bale Kambang di Pesanggrahan Ambarukma merupakan bangunan yang terletak di bagian paling belakang dari keseluruhan bangunan yang ada di kompleks ini. Bangunan Bale Kambang ini berbentuk segi delapan dan terdiri dari dua tingkat. Bentuk atap juga bertajuk segi delapan. Atap juga ditopang oleh delapan buah tiang (saka penanggap).
Lantai bawah dari bangunan ini lebih kecil daripada lantai atasnya. Lantai atas ini juga ditopang oleh tiang-tiang (pilar) dari struktur batu bata. Fungsi dari lantai bawah adalah untuk beristirahat setelah berenang di kolam.
Ruang di lantai bawah berjumlah delapan dengan bentuk segitiga dan tertutup lubang jendela. Semula lantai bagian panggung (atas) dilapisi kayu namun sekarang lapisan kayu tersebut telah digantikan dengan karpet berwarna cokelat kopi susu. Ruang Gadri dan Bale Kambang dihubungkan oleh tangga penghubung yang juga diberi atap.
Kolam keliling Bale Kambang memiliki ukuran 25 m x 32 m dan kedalaman 2 m. Air kolam di Bale Kambang berasal dari aliran Sungai Tambakbayan dari Kampung Palodadi. Dulunya di utara kolam terdapat empat buah kolam kecil yang dibuat secara paralel yang berfungsi sebagai penyaring air sehingga air yang masuk ke dalam kolam di Bale Kambang menjadi jernih dan bersih. Kolam-kolam tersebut diisi dengan arang dan pasir.
Taman di sekitar Bale Kambang terdapat di sisi timur dan barat bangunan Bale Kambang. Di taman ini sampai sekarang masih terdapat pohon-pohon besar (tua). Di antaranya adalah Pohon Mangga, Jambu Dersana, Bisbul (Tremos/Apel Bulu), dan Mundu.
bersambung
a.sartono
sumber: BP3 Yogyakarta, 2008, Monografi Pesanggrahan-pesanggrahan Kraton Yogyakarta