- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»YOGYAKARTA DAN KEINDAHAN BUNGA BUNGA KERING
01 Jan 2008 05:04:00Yogyamu
YOGYAKARTA DAN KEINDAHAN BUNGA-BUNGA KERING
Hasil dari sebuah tanaman dapat berwujud daun, tangkai, dahan, bunga, buah, kulit, maupun akar daun. Apabila orang jeli memanfaatkan hasil-hasil itu, maka keberadaan tanaman/benda yang berada di sekeliling manusia dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dengan kejelian, kemauan, dan kreativitas benda-benda apa pun dapat diwujudkan menjadi sesuatu yang indah dan bermafaat bagi kehidupan manusia.
Bantul, sebuah kabupaten di Proponsi DIY, yang letaknya paling selatan dari keseluruhan peta Propinsi DIY memiliki potensi besar pada penggunaan benda-benda yang berasal katakanlah, limbah hasil panen. Bahkan sampai dengan bunga rumput, jamur kayu, buah yang dianggap tidak berguna pun bisa dimanfaatkan di wilayah ini. Salah satu hasil kerajinan yang menonjol dari daerah Bantul ini adalah bunga kering. Uniknya lagi bunga-bunga kering ini tidak lagi berarti bunga yang telah kering atau dikeringkan dalam pengertian harafiah. Bunga-bunga itu merupakan kreasi, sebuah bentukan dari tangan-tangan terampil dan buah pikiran yang kreatif dari para perajin bunga di wilayah ini. Oleh karena itu pula tidak aneh kalau kemudian muncul berbagai bentuk bunga-bungaan yang demikian variatif. Variatif dari segi bentuk, komposisi, warna, maupun bahan dasarnya.
Munculnya kerajinan ini mendorong orang lain untuk berbuat yang sama sehingga perajin bunga kering di wilayah ini berkembang pesat hingga ke luar daerah. Sehingga bunga-bunga jenis ini sangat mudah didapatkan di seluruh Yogyakarta. Bahan-bahan pun tidak lagi melulu berasal dari tanaman yang dapat dikategorikan sebagai tanaman bunga, tetapi juga dari tanaman buah bahkan rumput dan tanaman keras. Tidak aneh kalau kemudian sabut kelapa, batok kelapa, buah nyamplung, kulit dan teras buah mahoni, buah cemara, buah pandan liar, bunga-bunga rumput liar, dan sebagainya dimanfaatkan untuk membuat kreasi bunga-bungaan yang kaya variasi dan mengesankan keprimitifan. Polesan warna yang disentuhkan pada kerajinan ini pun turut membangun imej orang tentang keindahan rangkaian bunga sekalipun mereka tahu bahwa itu bunga yang dibuat orang, bukan bunga asli.
Salah satu sifat yang menonjol dari bunga kering buatan ini adalah pada sisi keawetannya. Bunga kering ini mempunyai sifat lebih awet dan tidak memerlukan perawatan yang relatif intensif dibandingkan dengan bunga segar. Bunga kering tidak memerlukan siraman air. Ia akan awet sampai berbulan-bulan bahkan tahunan asal orang yang memilikinya mampu menjaga dari ngengat, debu, atau kerusakan fisik lain.
Berikut ini Tembi menyajikan hasil "hunting"-nya tentang bunga kering yang tersebar, utamanya di wilayah Bantul. Silakan simak. Barangkali dengan demikian, Anda akan tergugah untuk semakin mencintai lingkungan.
Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi
Artikel Lainnya :
- Denmas Bekel(16/06)
- Mengenang Chairil Anwar, Membaca Puisi Chairil di Tembi(01/05)
- Rahayuning Manungsa Dumadi Karana Kamanungsane(04/12)
- 22 Maret 2010, Kabar Anyar - DISKUSI PASCA SEKATEN DI UGM(22/03)
- REGEJEGAN BAB LEMAH(13/01)
- Ruwahan dan Sadranan di Jogja (Jawa)(01/08)
- 2 Maret 2011, Yogya-mu - KEMACETAN TOTAL DI JOGJA TINGGAL MENUNGGU WAKTU(02/03)
- Peribahasa dan Saloka Bahasa Jawa(11/07)
- 30 Maret 2010, Bothekan - NGONO YA NGONO NANGING MBOK AJA NGONO(29/03)
- Memilih Hari Untuk Minggu Depan(03/05)