Benny & Mice
Expo
20 Tahun Berkarya
Komik strip serial paling populer saat ini tentulah Benny & mice yang terbit setiap Minggu di Harian Kompas. Benny yang berambut keriting dan Mice yang berambut lurus berkacamata, sesungguhnya adalah gambaran karakter dari dua pengarangnya sendiri yang memiliki nama lengkap Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad alias Mice.
Sejak awal mereka memang banyak mengambil latar belakang keadaan kota Jakarta, persoalan-persoalan sederhana sehari-hari yang aktual. Mulai dari soal ekonomi, politik, bencana, carut-marut masalah perkotaan, tren mode hingga kasus korupsi. Salah satunya sindirannya ditujukan kepada anggota dewan yang terhormat, lewat gambar pria bertubuh subur, berpeci hitam duduk di kursi dengan sebuah laptop, kacamata hitam diwajahnya, lalu Benny & Mice menuliskan kata sindiran: Mata kebanyakan tidur dihiasi kaca mata berbingkai mahal. Kekuatan utama dari komik ini adalah objektifitas dan kejujuran yang diilustrasikan disetiap ceritanya, dan Benny dan Mice adalah representasi dari jutaan rakyat yang terjebak dalam kemiskinan kota besar seperti Jakarta.
Pameran Benny & Mice kali ini dirancang untuk memotret kedua kartunis dari jarak yang sangat dekat. Karena itu sifatnya bukan sekedar pameran karya yang sesungguhnya sudah dikenal luas, melainkan menyuguhkan atmosfer seperti apa yang menunjang proses kreatif keduanya, bahkan juga interaksi dengan penggemar yang sebenarnya sumber inspirasi mereka. Materi pameran Benny & Mice Expo tak hanya buku dan komik strip yang dipilih lalu diperbesar seukuran dinding, ada juga instalasi, seperti bangunan halte bus, bajaj mulus dengan nomor polisi B 1515 CC, tempat sampah yang diisi karya-karya mereka, jemuran pakaian, dan konter handphone, semuanya itu merupakan gambaran dari proses pembuatan kartun yang mewakili tiap karya mereka.
Menariknya lagi, tak hanya menyuguhkan karya, kedua kartunis ini juga membuat workshop komik strip bersama mereka. Tentu saja dengan harapan para kartunis muda bisa lebih kreatif dan mengembangkan ide-ide segarnya untuk membuat karya yang lebih hebat. Yang tidak kalah penting adalah karya-karya mereka yang bertemakan pemanasan global. Sebagian karya itu sudah pernah ditampilkan dalam acara GreenFest 2009. Serupa dengan karya-karyanya yang lain, sungguh menarik melihat cara kedua kartunis ini melihat dan memahami persoalan, juga mengajak kita untuk peduli dengan pemanasan global.
Benny dan Mice adalah representasi dari jutaan rakyat yang terjebak dalam kemiskinan kota besar seperti Jakarta. Mereka adalah dua sahabat yang termarjinalkan secara struktural di Jakarta dan perpaduan dua karakter yang menyatu: polos, jujur, jahil, kampungan dan konyol. Pada tahun 2010 ini genap 20 tahun sudah mereka berkarya, jika dihitung sejak mereka berdua mulai berkolaborasi menciptakan kartun di koran dinding kampus IKJ (Institut Kesenian Jakarta).
Buku-buku mereka laris manis, dicetak ulang beberapa kali dalam setahun. Judulnya beragam antara lain Jakarta Luar Dalem, Jakarta Atas Bawah, Lagak Jakarta, Talk About Hape, 100 Tokoh yang Mewarnai Jakarta, Lost in Bali dan beberapa lainnya. Pameran ini bersifat road show dan akan mengunjungi beberapa kota, antara lain Bentara Budaya Jakarta (4-14 Maret 2010), Balai Soedjatmoko Solo (21-30 Maret 2010), Bentara Budaya Yogyakarta (6-15 April 2010), CCCL (pusat Kebudayaan Perancis) Surabaya (6-12 Mei 2010), Bentara Budaya Bali (20-29 Mei 2010).
Titin