- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»POS RONDA DAN SISTEM TANDA BUNYI KENTONGAN DI JOGJA
12 Oct 2011 07:47:00Pada masa lalu pos-pos ronda hampir selalu memiliki alat komunikasi dan keamanan sekalipun alat-alat itu bisa dikatakan sederhana saja. Alat-alat keamanan itu misalnya tongkat berkait untuk pengamanan di kala terjadi musibah kebakaran. Ada pula geranggang (lembing), tombak dan penggada. Kedua alat terakhir ini digunakan jika wilayah setempat terancam bahaya kejahatan atau kriminal. Kecuali itu, alat yang lain yang tidak bisa ditinggalkan adalah kentongan. Bahkan jauh di masa-masa Praja Kejawen masih berjaya pos-pos ronda juga dilengkapi dengan bende. Bende lebih difungsikan untuk menandai waktu.
Kini, ketika alat-alat informasi semakin maju, alat penanda waktu seperti bende bisa dikatakan tidak mungkin dapat ditemukan di pos-pos ronda. Alat penunjuk waktu telah digantikan dengan jam tangan atau jam dinding. Bahkan juga digantikan oleh HP. Alat komunikasi berupa kentongan memang masih bisa ditemukan di berbagai pos ronda. Akan tetapi kentongan-kentongan ini nyaris melemah fungsinya karena hampir semua orang telah menggunakan HP. Jadi, jika pun terjadi sesuatu yang genting di wilayah setempat petugas ronda akan dengan cepat menghubungi orang lain (petugas/yang berwenang) dengan menggunakan HP.
Alat lain berupa lembing, tongkat berkait, tombak, dan pemukul hampir tidak bisa ditemukan lagi pos-pos ronda. Keberadaan alat-alat semacam ini mungkin justru dirasa menakutkan di zaman sekarang. Bisa jadi juga penyediaan alat semacam itu di pos gardu justru bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan-tujuan yang tidak baik.
Pada masa lalu sistem pemukulan/pembunyian kentongan juga memiliki arti atau kode-kode tertentu. Tampaknya kode atau sistem tanda bunyi kentongan dengan nada dan intonasi tertentu dan arti tertentu pada zaman ini mulai dilupakan. Hal itu setidaknya bisa dibuktikan dengan ketidaktahuan orang akan kode-kode bunyi dari kentongan yang sebenarnya memiliki arti tertentu. Kecuali itu, hampir semua pos ronda tidak lagi mencantumkan sistem kode bunyi dengan arti tertentu tersebut.
Sekalipun demikian, Tembi masih bisa menemukan sebuah pos ronda yang masih mencantumkan sistem atau kode bunyi kentongan dengan arti-arti tertentu. Pos ronda yang dimaksudkan terletakj di Dusun Danalayan, Kalurahan Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Salah satu contoh bunyi (tabuhan) kentongan itu adalah sebagai berikut:
Tong-tong-tong-tong-tong (terus-menerus demikian) berarti terjadi raja pati atau pembunuhan. Jika bunyinya tong tong-tong tong-tong tong-tong tong (terus-menerus) dalam nada ini maka di wilayah tersebut terjadi pencurian (kemalingan). Contoh-contoh lain dari sistem tanda bunyi dari kentongan bisa dicermati dari gambar-gambar hasil bidikan Tembi. Silakan mencermati dan menerjemahkan.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- DHALANG ORA KURANG LAKON(31/01)
- Elo, Elo Lha Endi Buktine Seabad Kelahiran Empu Karawitan Ki Tjokrowasito(15/04)
- WONG JAWA ING SURINAME(16/12)
- KETEDUHAN DI JALAN PAKUNINGRATAN, BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA (27/01)
- WAYANG KLITHIK, HAMPIR TERLUPAKAN(06/10)
- 15 April 2010, Kabar Anyar - NASIHAT BIJAK SERAT WULANGREH(15/04)
- 9 Nopember 2010, Kabar Anyar - Bangunan Kayu Jati dan Pengaruhnya(09/11)
- Konser Kaki Langit Jubing Kristianto Dan Kolaborasi Apik(08/03)
- HOT PLATE TAHU JEPANG(07/12)
- Seni ukiran kertas dipamerkan di Jakarta(17/01)