Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KETEDUHAN DI JALAN PAKUNINGRATAN, BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA

27 Jan 2010 10:22:00

Yogyamu

KETEDUHAN DI JALAN PAKUNINGRATAN:
BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA

Apa yang dilakukan Pemkot Jogja dengan menggalakkan penghijauan di tengah kota memang patut diapresiasi dengan baik. Pasalnya kini banyak wilayah atau tempat di tengah kota Jogja mulai kelihatan menghijau dan cukup memberikan efek keteduhan meskipun belum optimal. Tampaknya pertumbuhan tanaman yang ditanam di tengah kota masih kalah cepat dengan pertumbuhan kendaraan bermesin yang setiap hari masuk dan kemudian menjelajahi setiap ruang di Jogja. Jogja tampaknya harus terus empot-empotan atau megap-megap karena hawa yang panas plus gelontoran polutan yang selalu meningkat frekuensi, volume, dan tingkat peracunan serta kepekatannya.

Banyak ruang yang telah diberi tanaman pada berbagai tempat di kota Jogja. Hampir semuanya membuahkan sesuatu yang bermanfaat untuk kesehatan, keindahan, dan kenyamanan. Meskipun demikian, ada juga tanaman yang ditanam namun terasa kurang sreg bagi lingkungan setempat maupun orang yang menggunakan ruang (jalan) yang di salah satu sisinya ditanami pohon tanjung. Persoalannya adalah karena jalan tersebut relative sangat padat terutama pada jam-jam tertentu. Kecuali itu, ruas jalan tersebut juga relatif sempit sehingga kehadiran tanaman di ruas jalan tersebut menyita bahu jalan yang sering digunakan sebagai ruang parkir serta menyita keleluasaan gerak lalu lalang kendaraan maupun orang.

Tanaman yang ditanam di ruas jalan itu pun akhirnya banyak yang mati. Entah mati dengan sendirinya atau mati karena ulah manusia. Pada sisi-sisi itu kelihatan bahwa ruang di kota Jogja menjadi sesuatu yang tidak sederhana. Pemanfaatannya harus diperhitungkan dengan berbagai kepentingan para pengguna ruang tersebut. Jika sekian kepentingan tidak bisa diwadahi, maka yang terjadi adalah ketimpangan atau ketidakpuasan, keluh kesah, dan sebagainya. Tentu tidak semua kepentingan bisa terpuaskan. Akan tetapi kepentingan yang utama dan paling mendesak tentu yang akan dijadikan pilihan pertama.

Ruas jalan yang dibicarakan di sini sebenarnya adalah ruas jalan yang tidak terlalu panjang, yakni ruas Jalan Pakuningratan yang terletak di sebelah barat Gereja Santo Albertus Magnus Jetis, Yogyakarta. Penghijauan atau penanaman pohon di bahu jalan (mepet trotoar) di jalan ini sebenarnya akan bermanfaat untuk meneduhkan, menghijaukan, dan memberikan kesegaran udara pada jalan ini. Akan tetapi jika kehadiran tanaman itu nantinya justru menyulitkan gerak kendaraan dan orang di tempat ini, maka kehadiran tanaman semacam itu bisa dianggap belum atau tidak perlu.

Barangkali bisa ditempuh cara lain untuk meneduhhijaukan ruas jalan ini. Misalnya pada trotoarnya ditempatkan pot-pot yang realtif besar untuk tempat tumbuh tanaman perindang. Pot dapat dibuat dengan sentuhan artistik yang baik sehingga kecuali bisa digunakan untuk tumbuh tanaman peneduh juga indah dipandang mata. Dengan demikian pula ruas jalan atau bahu jalan tidak tersita oleh adanya tanaman. Keteduhan bisa dicapai namun ruang pada ruas jalan juga bisa digunakan secara maksimal.

a sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta