Gua-Sumur di Gunung Permoni, Bantul, Jogja
Batuan di berbagai pegunungan di Jogja (dan di tempat lain) banyak yang ditambang untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Guna memenuhi kebutuhan hidup semacam itu manusia rela melakukan pekerjaan-pekerjaan bahkan yang mengandung resiko berbahaya sekalipun. Penambangan batu di berbagai gunung atau pegunungan sekalipun mengandung resiko semacam it uterus saja dilakukan. Salah satu titi penambangan batuan itu terdapat di Pegunungan Permoni, Dusun Blawong, Jetis, Bantul. Oleh karena aktivitas yang demikian itu pula kawasan Blawong terkenal sebagai kawasan dengan orang-orang yang ahli dalam urusan membuat sumur, memproduksi dan memasang buis beton, penambangan batu, dan hal-hal yang berkaitan dengan penggalian tanah.
Kini apa yang dinamakan sebagai Gunung atau Pegunungan Permoni tersebut telah mengalami pengikisan dan pelubangan di sana-sini akibat aktivitas penambangan yang demikian. Seperti diketahui pegunungan yang terletak di sisi selatan Pleret ini memang mengandungi batu putih yang cukup keras. Batu-batu putih hasil penambangan dari gunung ini biasanya digunakan untuk pembuatan pondasi, dinding tembok, dan sebagainya.
Aktivitas penambangan semacam itu sedikit atau banyak telah mengakibatkan perubahan kondisi pegunungan. Bahkan di salah satu sisi dalam dari pegunungan ini terbentuk gua-gua dan sumur yang dalam akibat penambangan batuan yang tampaknya memang dilakukan dengan keras. Pada salah satu sumur atau gua yang terjadi akibat penambangan ini bahkan sampai mengeluarkan air. Artinya, pengerukan yang dilakukan hingga demikian dalam sehingga sampai menembus sumber air tanah. Akibatnya air yang keluar dari dalam tanah ini menyembul keluar dan terperangkap dinding batuan yang keras sehingga air terus mendesak ke atas. Sumur-gua tersebut akhirnya terisi penuh oleh air tanah.
Sumur-gua ini hampir semuanya tanpa pagar pelindung atau apa pun yang dapat difungsikan sebagai pelindung. Hal demikian menjadikannya cukup berbahaya bagi siapa pun yang melintas di sisinya. Apabila orang tergelincir dan tercebur ke dalam sumur-gua ini orang dapat tenggelam. Selain itu pengerukan batuan pada gunung ini yang nyaris tanpa perhitungan yang matang dapat mengakibatkan keruntuhan atau longsor. Hal demikian ini tentu juga menimbulkan bahaya.
Pada sisi lain sumur-gua ini pada gilirannya bisa dijadikan objek wisata karena karena bentukannya memang mampu menyuguhkan pemandangan alam yang unik. Akan tetapi pada sisi lain hal ini juga menimbulkan kerusakan alam sekaligus potensial menimbulkan bahaya.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- AMBAH-AMBAH LEMAH-2 (DOLANAN ANAK TRADISIONAL-23)(12/01)
- 'IJAB QOBUL' UNTUK KEISTIMEWAAN(19/04)
- 5 Mei 2010, Kabar Anyar - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK(05/05)
- Affandi Menonton Adu Jago Bersama Para Maesto Lainnya(07/12)
- Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater(27/07)
- 27 Juli 2010, Kabar Anyar - KETOPRAK 'LEREH KEPRABON' SULTAN HAMENGKU BUWONO VII(27/07)
- WUKIRSARI, BANTUL, SENTRA BATIK TULIS DENGAN PEWARNA ALAMI(05/08)
- 14 Desember 2010, Kabar Anyar - PENETAPAN, YES(14/12)
- Indonesie(10/11)
- 20 Nopember 2010, Kabar Anyar - Menghadirkan Masalalu(20/11)