Tembi

Berita-budaya»Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

27 Jul 2011 09:20:00

Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

Penurunan minat masyarakat terhadap seni tari berbasis tradisi semakin terlihat seiring perkembangan jaman, akibatnya kreativitas dan apresiasi sangat kurang bagi mereka yang menekuni dunia tari tradisional. Tembi Rumah Budaya yang dimotori oleh Tembi Dance Company, kelompok tari kontemporer yang didirikan di Jogjakarta awal tahun 2009 ini, membuat pagelaran bertajuk Apresiasi Tari Tembi 2011, sebuah pagelaran tari pertama kali yang bertujuan untuk memfasilitasi kreativitas kaum muda yang menekuni dunia tari, menjadi ‘ajang gaul’ dan saling belajar antar penari lokal maupun mancanegara.

Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

Apreasiasi Tari Tembi yang berlangsung selama tiga hari (15-17 Juli 2011) kemarin berlangsung ramai dan Tembi Rumah Budaya berhasil menjadi ruang apresiasi bagi para kreator-kreator muda khususnya dunia tari. Menariknya, acara ini tak hanya menampilkan tarian-tarian berbasis tradisi, tetapi ada juga seni pertunjukkan teater Ryuzanji dari Jepang yang menampilkan dua judul karyanya, juga kolaborasi bersama Tembi Dance Company.

Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

Hari pertama Apresiasi Tari Tembi 2011 dibuka oleh pertunjukkan teater Ryuzanji dengan karyanya yang berjudul ‘Hanafuda Denki karya Shuji Terayama. Meski cerita dan dialog yang digunakan pemain menggunakan bahasa Jepang, penonton yang hadir merasa terhibur dengan pertunjukkan dari Ryuzanji karena kelompok teater ini mencoba membuat sinopsis dan teks yang menggiring penonton untuk bisa sedikit mengerti karya yang mereka tampilkan. Hari kedua, ATT semakin ramai, selain pertunjukkan tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) dan Universitas Negri Yogyakarta (UNY) meramaikan ATT di malam kedua, ada juga pertunjukkan dari Komunitas Lereng Gunung Merapi.

Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

Pagelaran hari kedua, dibuka oleh komunitas Lereng Merapi yang membawakan karya berjudul Merapi Masih Tersenyum. Cerita ini menggambarkan keadaan anak-anak yang kemarin menjadi korban bencana erupsi maupun banjir lahar sampai akhirnya mendapat pertolongan dari berbagai pihak dan berhasil bangkit dan kembali menata cita-cita. Dengan dukungan properti seadanya pementasan komunitas Lereng Merapi berhasil menghibur dan memberikan energi positif untuk kembali bangkit. Suguhan tari karya anak-anak tari ISI dan UNY juga tak kalah menarik, pagelaran malam kedua di tutup oleh kolaborasi Tembi Dance Company dengan kelompok teater Ryuzanji.

Apresiasi Tari Tembi 2011 Kolaborasi Tarian Dan Teater

Apresiasi Tari Tembi 2011 hari terakhir, di tutup oleh pagelaran teater Ryuzanji dengan karyanya berjudul Sotoba Komachi karya Yukio Mishima. Sama dengan karyanya yang pertama, kali ini karyanya diterima penonton dengan sangat baik, begitu juga tarian ciptaan Tembi Dance Company yang menutup pagelaran ATT malam itu. Apresiasi Tari Tembi 2011 berjalan baik dan sangat diapresiasi dengan baik, sekiranya tahun-tahun berikutnya pagelaran serupa dapat kembali dilaksanakan dan menjadi lebih baik di tahun mendatang.

Natalia Sitorus
Foto-foto: a.Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta