Tembi

Berita-budaya»DHALANG ORA KURANG LAKON

31 Jan 2012 07:49:00

DHALANG ORA KURANG LAKONPeribahasa Jawa di atas secara harfiah berarti dalang tidak ke-(kurang)-an lakon. Lakon adalah unsur-unsur pernaskahan atau bahan baku dari cerita (skenario) tentang apa yang akan dipentaskannya dalam pakeliran. Dalam setiap tanggapan umumnya konsumen atau penanggap meminta lakon tertentu kepada dalang. Entah itu lakon Rama Tambak, Duryudana Gugur, Rabine Abimanyu, dan sebagainya. Sekalipun demikian, sering juga penanggap meminta lakon yang tidak atau kurang lazim berlaku dalam dunia pewayangan. Mungkin saja penanggap meminta lakon Gareng Dadi Ratu, Semar Mantu, atau lakon yang memang sama sekali tidak pernah ada di dalam dunia pewayangan. Dalam kondisi seperti ini ada semacam pantangan bagi dalang untuk menolak permintaan penanggap. Sejauh mungkin dalang akan memenuhi permintaan penanggap. Ada semacam anggapan bahwa dalang yang tidak bisa mementaskan lakon seperti yang diminta penanggap adalah dalang yang belum mumpuni, dalang tidak cerdas, dalang tidak kreatif, dan seterusnya.

Untuk itulah dalang dituntut untuk selalu bisa menciptakan lakon. Sekalipun permintaan tentang lakon itu kadang-kadang tidak lazim, aneh, dan bahkan janggal, dalang sebagai dalang tetap harus bisa mementaskannya.

Pepatah atau peribahasa di atas sesungguhnya ditujukan untuk memberikan semangat kepada siapa pun yang tengah mendapatkan tanggung jawab atau pekerjaan yang berat atau dipandang sulit sekalipun. Artinya, sesulit apa pun tanggung jawab atau pekerjaan yang mesti diemban oleh seseorang, seseorang tersebut tidak boleh putus asa. Seseorang tersebut dituntut untuk mencari cara, dukungan, kreativitas, gagasan, untuk menyelesaikannya. Tidak kekurangan lakon sama artinya dengan tidak kekurangan cara atau upaya untuk menyelesaikannya.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta