Tembi

Berita-budaya»PEMANDU KURANG RAMAH

09 Nov 2011 08:32:00

PEMANDU KURANG RAMAHSpontan lebih dari 100 penonton dan peserta yang sebagian besar para pelajar itu, sempat ikut tertawa dan tersenyum, ketika mendengar jawaban dari salah satu finalis peserta SMA, yang mengatakan, “Saya tidak mau memberi uang rokok ketika pemandu museum meminta, di kala saya minta tolong dia untuk menjelaskan koleksi-koleksi yang ada di museum. Kan saya sudah membayar tiket masuk.” Demikian jawaban jujur peserta SMA tersebut ketika ditanya oleh salah satu juri dalam presentasi Lomba Penulisan Esai Museum yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Jumat, 28 Oktober 2011 lalu bertempat di Gedung F Lantai 2 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Itulah salah satu jawaban generasi muda yang mengikuti lomba penulisan esai museum-museum di kota Yogyakarta, untuk mengetahui sejauh mana para pelajar Kota Yogyakarta mengetahui, mencintai, mengunjungi, dPEMANDU KURANG RAMAHan mengapresiasi keberadaan museum-museum di kotanya. Dari finalis lomba esai museum yang diikuti sekitar 30 peserta dari kalangan pelajar SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi tersebut, banyak gagasan-gagasan bagus yang dilontarkan oleh generasi muda terhadap keberadaan museum. Salah satunya adalah bahwa pemandu museum harus profesional, ramah dan tanpa pamrih melayani semua kalangan pengunjung museum. Tanpa profesional dan keramahan, maka revitalisasi museum yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat sejak tahun 2010 lalu akan sia-sia belaka. Untuk itu, sebagian pemandu-pemandu museum harus mengubah pola pikir atau “mindset” mereka dalam melayani pengunjung.

Sebagian besar finalis masih menyoroti dan mengungkapkan keprihatian terhadap pengelolaan museum yang kurang maksimal, mulai dari penataan koleksi seadanya, kualitas SDM yang kurang memadai, langkah pemasaran yang tidak maksimal, kelengkapan fasilitas penunjang, dan lain-lainnya.PEMANDU KURANG RAMAH

Lomba Penulisan Esai Museum 2011 ini merupakan pertama kali diadakan oleh Disparbud Kota Yogyakarta yang menggandeng kerjasama dengan Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Lomba diikuti oleh sekitar 155 pelajar di Kota Yogyakarta, yang terdiri dari siswa SMP, SMA, dan Mahasiswa. Masing-masing kategori diambil 10 besar untuk masuk babak final. Dalam babak final, setiap finalis harus mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri. Sementara sebelum final dimulai, sambutan disampaikan oleh Kepala Disparbud Kota Yogyakarta, Yulia Rustiyaningsih, SIP MAP. Dalam sambutan, antara lain ia mengatakan, semoga dengan lomba esai museum ini, para pelajar semakin mencintai dan mau mengunjungi museumPEMANDU KURANG RAMAH. Lomba ini memperebutkan uang pembinaan totalnya Rp 8.500.000, tropi, dan piagam.

Para pemenang Lomba Esai Museum, untuk kategori SMP, juara I Martha Lisca Fristanti (SMPN 6 Yogyakarta); juara II Mardhiah Fadhilah Ismaya (SMPN 4 Yogyakarta); juara III Early Zahwa Alharissa (SMPN 8 Yogyakarta). Kategori SMA, juara I Bagus Banjar Bagaskara (SMAN 4 Yogyakarta); juara II Syafiqul Lathif (MTs Mu’alimin Muhammadiyah); juara III Nur Herisya Kurnia Putri (SMA Piri 1 Yogyakarta). Kategori Mahasiswa, juara I Triastono Taufiq (Prenggan Kotagede, Yogyakarta); juara II Fajar Sfyantoro (Catur Tunggal Depok, Sleman), dan juara III Nova Yusmira (Karang Gayam, Sleman, Yogyakarta).

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta