Hari Tidak Baik Untuk Berpergian
Antara 16 hingga 22 Desember 2012
Mulai hari Minggu Wage, 16 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 2, bulan Sapar tahun 1946 Jimakir hingga Rabu Paing, 19 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 5 bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00), baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan. Namun, pada 22 Desember 2012 lebih baik tidak digunakan untuk berpergian...
Menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan terdapat hari kurang baik, hari tidak baik dan hari baik, untuk berpergian dan berbagai macam keperluan, yaitu mulai hari Minggu 16 Desember 2012 sampai dengan hari Sabtu 22 Desember 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Wage, tanggal 2, bulan Sapar tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Kliwon, tanggal 8 bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir, dengan perincian sebagai berikut:
Minggu Wage, 16 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 2, bulan Sapar tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Senin Kliwon, 17 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 3, bulan Sapar tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Selasa Legi, 18 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 4, bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Rabu Paing, 19 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 5 bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Kamis Pon, 20 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 6, bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00), adalah hari ‘Taliwangke’ yang jatuh pada bulan Sapar,tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Jumat Wage, 21 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 7, bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Sabtu Kliwon 22 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 8, bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00), merupakan tanggal nahas pada bulan Sapar,tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.
Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara perkawinan, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik dari pada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik.
Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 16 Desember 2012 sampai dengan Sabtu 22 Desember 2012 atau Minggu Wage, tanggal 2, bulan Sapar tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Kliwon tanggal 8, bulan Sapar, tahun 1946 Jimakir, termasuk di dalam Wuku Wayang, wuku nomor 27.
Nama wuku Wayang diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh lima. Penggambaran Wuku Wayang adalah sebagai berikut:
Raden Wayang (kiri) menghadap Batari Sri
Gambar Gedong menggambarkan kerelaannya memberikan harta bendanya.
Gambar jembangan air menggambarkan hati yang tentram damai.
Gambar pohon adalah pohon Cepaka, disenangi orang banyak.
Burungnya adalah burung Ayam Hutan, harum bicaranya.
Batari Sri memegang keris terhunus, tajam budinya dan waspada sikapnya.
Perwatakan dan sikap Wuku Wayang adalah sebagai berikut :
-
Perwatakan dan sikap Wuku Wayang adalah sebagai berikut : Kelebihannya : Rupawan, murah hati, penuh belas kasihan, menjadi pelindung. Kuat mendapat jabatan tinggi dan mempunyai wibawa besar. Tajam pikirannya dan cermat dalam bekerja. Mampu memberi cahaya bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.
-
Kelemahannya : bicaranya serba lungit (dalam dan penuh perlambang) sehingga sukar untuk dipahami dan dimengerti.
-
Bencananya : tertipu karena kebaikannya.
-
Hari nahas : Selasa Legi.
-
Hari baik : hampir semua.
Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah menanak nasi dengan cara dikukus. Lauknya daging kambing kendhit (kambing berbulu putih, ada sedikit warna hitam pada bagian perut, sehingga seperti memakai kendhit atau sabuk) dimasak macam-macam dan jadah tetelan (ketan dipadatkan) disertai doa keselamatan.
Herjaka HS
Artikel Lainnya :
- Daftar judul buku(18/04)
- MAKAM GAGAK HANDOKO DI PASAR GODEAN(15/12)
- Batara Guru(30/03)
- TROTOAR CANTIK DI JALAN PARANGTRITIS(01/04)
- Kampanye Anti Merokok(18/06)
- DOLANAN JIRAK PENTHIL(26/07)
- PETRUK RATU, PENTAS 3 KELIR 4 DALANG DARI SUKRO KASIH GELIAT KREASI TIADA HENTI(20/05)
- Habiranda, Lestari Karena Ketulusan(17/12)
- Kritik Esai Kesusteraan Jawa Modern(18/07)
- Kala(08/06)