DOLANAN LAYUNG-2
(PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-60)
Misalkan ada 8 anak laki-laki (pemain A,B,C,D,E,F,G, dan H) yang telah siap bermain Layung. Pertama, ia harus mempersiapkan sebuah bola dari janur dan gambar garis bermain dengan ukuran 5 x 12 meter yang dibagi menjadi 2 bagian sama besar (masing-masing bagian 5 x 6 m). Setelah tempat bermain siap, masing-masing anak berpasang-pasangan melakukan sut, untuk menentukan kalah-menang. Misalkan pemain A berpasangan dengan pemain E, pemain B dengan pemain F, pemain C dengan pemain G, dan pemain D dengan pemain H. Dari hasil sut, kelompok menang terdiri dari pemain A,B,C, dan D, sementara kelompok kalah terdiri dari pemain E,F,G, dan H. Mereka menyatu berdasarkan kelompok menang kalah.
Kelompok menang (kelompok Y) segera menempatkan diri pada satu kotak, begitu pula kelompok kalah (kelompok Z) segera menempati kotak lainnya. Diharapkan posisi antar pemain dalam satu kelompok menyebar dalam satu kotak agar mudah menangkap bola yang dilempar kelompok pemain lawan. Kelompok Y sebagai kelompok menang berhak membawa dan melempar bola duluan. Setelah semua pemain siap, maka kelompok Y segera melemparkan bola ke arah kelompok Z. Ternyata lemparan bola keluar lapangan. Maka kelompok Z berhak memulai melempar bola. Lalu kelompok Z melemparkan bola ke arah pemain Y. Ternyata kelompok Y tidak bisa menangkap bola. Maka kelompok Z mendapat nilai 1. Kelompok Z berhak untuk memulai lagi permainan.
Kali ini lemparan bola kelompok Z dapat ditangkap kelompok Y. Maka kelompok Y segera mengembalikan bola ke arah kelompok Z ke tempat yang kosong. Ternyata kelompok Z tetap bisa menangkap bola lemparan kelompok Y. Kelompok Z segera melemparkan kembali bola ke arah kelompok Y. Kali ini kelompok Y bisa menangkap bola, tetapi tidak lama kemudian bola terjatuh. Maka kelompok Y dianggap mati, dan satu nilai lagi untuk kelompok Z. Berarti kelompok Z sudah mendapatkan nilai 2. Demikian seterusnya. Apabila kelompok lawan bisa mematikan dua kali berturut-turut, berarti mendapat nilai. Namun jika hanya satu kali berarti baru pindah melempar bola. Dari hasil permainan akhir tersebut ternyata kelompok Y mendapat nilai 10 dan kelompok Z mendapat nilai 15, maka sebagai pemenangnya adalah kelompok Z. Para pemain kelompok Z berhak digendong oleh para pemain kelompok Y sesuai dengan kesepakatan. Apabila permainan ingin dimulai lagi dari awal, maka langkah-langkahnya sama dari awal lagi.
Demikian permainan Layung berlangsung. Dari dolanan ini mengajarkan kekompakan dan kerjasama yang baik dari masing-masing kelompok. Selain itu, dolanan ini juga mendidik sportivitas kepada semua pemain. Namun yang jelas, dolanan ini mudah dimainkan tanpa harus mengeluarkan biaya besar sekaligus mendidik anak-anak untuk hidup bersosialisasi dengan teman sebaya sekaligus menjaga keseimbangan emosi.
Suwandi
Sumber: Permainan Tradisional Jawa, Sukirman Dharmamulya, dkk., 2004, Yogyakarta, Kepel Press
Artikel Lainnya :
- MENGORBANKAN DIRI UNTUK(12/12)
- TJERITA SILAT DAN TJERITA ROMAN: KISAH TIONGHOA MASA LALOE(10/05)
- Penjebar Semangat (06/07)
- RAMPOGAN MACAN SUDAH TIDAK ADA LAGI(06/07)
- Mengenal Seni Tradisi di Tembi Saat Kunjungan SMK N 1 Sewon Bantul(16/05)
- Keren(20/11)
- SEJARAH PLERED IBU KOTA MATARAM II(08/04)
- Pendidikan Modern dan Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara(13/05)
- 20 Februari 2010, Adat Istiadat - UPACARA ADAT REBO PUNGKASAN SAPARAN KEMBUL SEWU SEDULUR, GIRIMULYO, KULON PROGO: MEMPERERAT PERSAUDARAAN(20/02)
- Andra and The Backbone, Bangga Bawakan Lagu Daerah(21/11)