- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»CERITA BERGAMBAR MENUJU KEMERDEKAAN
07 Jul 2011 09:03:00Ini ada satu pameran yang menarik, bukan pameran seni rupa seperti selama ini sering kita lihat, tetapi merupakan pameran ‘cerita bergambar’ karya dari Abdulsalam, yang kini telah tiada. Ini merupakan kisah bersejarah yang dibuat cerita bergambar, karena itu ada tokoh-tokoh pejuang seperti Bung Karno, Bung Hatta dan seterusnya. Wajah para pejuang digambar dan visualnya bisa dikenali sebagai tokoh yang kita kenal.
Pameran yang diberi tajuk “Merdeka!’ ini diselenggarakan di Bentara Budaya Yogyakarta mulai tanggal 1-10 Juli 2011. Gambar yang dipamerkan berasal dari buku ‘cerita bergambar: Perjuangan Menuju Kemerdekaan RI’dan ‘Kisah Pendudukan Jogja 19 Desember 1948-29 Djuni 1949’. Selain itu lukisan karya Abdulsalam, dan juga disain mata uang pada jaman itu.
Dikalangan perupa pada jamannya, Abdulsalam bukanlah orang baru. Ia memang sejak kecil memang berniat untuk menjadi seniman. Pada masa itu Abdulsalam bergabung dengan S.Soedjojono, S. Tutur, Agus Djaya dan seniman Batavia lainnya di Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesoa). Generasi kini, mungkin sekali tidak mengenali Abdulsalam, bukan karena dia sudah tiada tahun 1986 lalu, tetapi karena karya-karyanya juga tidak terpublikasikan.
Upaya Bentara Budaya Yogya untuk ‘menampilkan’ seniman tua yang dilupakan, kiranya bisa untuk memberi informasi pada generasi yang jauh lebih muda, bahwa pada jaman pergerakan ada seniman lukis yang cukup dikenal bernama Abdulsalam, tetapi namanya jarang, atau bahkan mungkin, tidak pernah disebut.
Cerita bergambar mengenai perjuangan kemerdekaan, sebenarnya merupakan kisah sejarah yang ditulis secara lain, dan tidak menggunakan teori sejarah. Pengalaman subyektif Abdulsalam yang dipakai sebagai dasar untuk menulis cerita bergambar. Misalnya, pada jaman Jepang, Abdulsalam membuat cerita bergambar yang berjudul ‘Gerakan 3 A’, selain menampilkan visual berupa gambar para tokoh, ada kisah cerita yang disertakan seperti ditulis dalam katalognya. Simak teks cerita itu:
“GERAKAN 3-A
Karena hangatnya sambutan rakyat ketika mereka mendarat, Jepang menyangka bahwa nasionalisme Indonesia tidak perlu dihiraukan banyak. Gerakan 3-A yang dibentuk oleh Jepang untuk membantu usaha peperangannya (dibawah pimpinan Mr. Samsudin), ternyata tidak banyak menarik perhatian, melempem, terlalu Jepang-sentris. Karena itu gerakan tersebut terpaksa gulung tikar.
Setelah menyadari kekeliruannya ini barulah orang-orang Jepang mengajak tokoh-tokoh nasional kelas berat ikut serta dalam badan barunya yang diberi nama Gerakan PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), di bawah pimpinan empat serangkai: Bung Karno, Ki Hajar dan Kiai Mansur. Gerakan ini ternyata lebih menarik lagi bagi bangsa Indonesia, lebih-lebih karena Putera bergerak lebih banyak untuk kepentingan bangsa daripada untuk kepentingan Dai Nippon.
Karena takut kalau-kalau senjata makan tuan, maka Putera dibubarkan oleh Jepang dan diganti dengan’Jawa Hokokai’ (Kebaktian Jawa), di mana gerak-gerik Bung Karno/Bung Hatta sangat dipersempit”.
Cerita bergambar yang dipamerkan ini memangmenyerupai komik, setidaknya dari segi tekniknya, tetapi dari segi cerita, merupakan ‘pelajaran sejarah’ bagi khalayak dan mudah untuk dicerna. Dari kalangan anak-anak sampai dewasa, kiranya tidak sulit menerima informasi sejarah melalui ‘cerita bergambar’ ini. Dari pameran ini, kita menjadi tahu, pada masa lalu, buku cerita bergambar sudah mulai ditulis. Barangkali, Abdulsalam bukan satu-satunya orang yang menulis cerita bergambar.
Di jaman kini, kita memang bisa (dan mudah) menemukan cerita bergambar. Hanya saja banyak cerita bergambar hasil terjemahan, bukan jenis cerita bergambar yang mengambil setting sejarah bangsa kita.
Barangkali, dengan intensi yang berbeda, bangsa kita kini sedang menuju kemerdekaan berikutnya, seperti kisah cerita bergambar dari Abdulsalam: “Perjuangan Menuju Kemerdekaan RI’.
Ons Untoro
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- DICUTHAT KAYA CACING(05/07)
- DOLANAN DEKEPAN(05/07)
- MENGISI HIDUP DENGAN PERBUATAN BAIK(04/07)
- TIGA CANDI YANG SEPI(02/07)
- Denmas Bekel(02/07)
- 10 SISWA OBERON HIGH SCHOOL AUSTRALIA BELAJAR KEBUDAYAAN DI Tembi(01/07)
- Rama Wijaya(01/07)
- KISAH CANDIK ALA 1965 DARI TINUK YAMPOLSKY(30/06)
- Fisik Wanita yang Menunjukkan Watak(30/06)
- KREATIVITAS UNTUK ATASI SAMPAH(27/06)