- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»KREATIVITAS UNTUK ATASI SAMPAH
27 Jun 2011 10:08:00Sampah merupakan problem kita bersama yang tidak habis-habisnya. Saban hari setiap rumah tangga pasti ‘menghasilkan’ sampah. Belum lagi sampah dari pasar, warung, toko-toko, sehingga kita mudah menemukan sampah menumpuk. Yang paling parah, membuang sampah tidak pada tempatnya, misalnya di sungai, atau di tempat-tempat yang dirasa kosong tidak dipakai, biasanya segera ‘dihuni’ sampah.
Yang sudah mulai dikenal ada dua jenis kategori sampah, ialah sampah organik dan sampah unorganik. Pada sampah organik biasanya digunakan untuk kepentingan membuat kompos. Sampah organik ini berupa dedadunan dan dari bahan tumbuhan lainnya, misalnya kulit pisang dan lainnya. Sampah unorganik ada banyak jenisnya, termasuk barang-barang bekas berupapotongan besi, pecahan piring, plastik, kertas dan seterusnya.
Selain dua ketgori sampah, ada lembaga yang mmebuat kategori lagi, dan ada 4 kategori, Agus Hartono, direktur eksekutif ‘Lestari’ (Lembaga Studi dan Tata Mandiri’, membagi sampah dalam kategori ialah: yang bisa dibuat kompos, yang bisa dijual, yang bisa dikreasi dan terakhir, jenis sampah yang hanya bisa dibuang, misalnya pecahan gelas dan sejenisnya.
Pada kategori ketiga, yakni ‘yang bisa dikreasi’ Agus Hartono bersama ‘Lestari’ mencoba mengembangkan jenis kreatifitas yang berasal dari sampah. Jenis sampah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk hancur jika dipendan dalam tanah, oleh Agus bersama kelompoknya di ‘Lestari’ mengubah sampah menjadi barang seni atau jenis hasil kreativitas yang bisa difungsikan.
Samapah plastik pembungkus mie yang setiap hari bisa ditemukan dimana-mana, oleh ‘Lestari’ dikreasi menjadi misalnya, gantungan kunci, dompet, bantal, tas, jaket rompi, topi dan lainnya. Semuanya dikerjakan tidak terlalulama. Ada yang membutuhkan waktu 25 hari, tapi ada yang hanya memerlukan beberapa hari.
“Kalau polanya sudah ketemu, dengan cepat hasil kreasi bisa selesai’ kata Agus Hartono sambil menunjuk bantal plastik yang terbuat dari sampah plastik.
Selama ini kita mengenal jaket rompi terbuat dari kain. Tapi, Agus Hartono menampilkan jaket rompi yang yerbuat dari plastik, yang dipotong kecil-kecil, sehingga jaket rompinya seperti menyerupai produk tenun.
“Berapa harga jaket ini?” tanya Tembi.
“Ini belum dijual, karena masih sebagai sampel’ kata Agus.
Jenis produk dari sampah lainnya, yang berupa tas dan terbuat dari tas kresek (tas plastik), juga masih sebagai sampel, karena itu tidak dijual. Tidak kelihatan kalau bahannya dari tas kresek, karena tas kreasinya dalam bentuk ukiran-ukiran, dan berasal dari tas kresek dipotongi kecil panjang terus dipelintir-pelintir untuk kemudian dianyam.
Ada juga produk kecil, berupa gantungan kunci, dan kelihatan ada warna-warna macam-macam, hanya lantaran plastik yang dimasukan bermacam warna. Bermacam sampah plastik dipotong kecil-kecil dan dimasukan kedalam gantungan kunci yang telah disediakan.
Melihat sampah plastik, yang semula hanya teronggok dan membuat kotor, kemudian melihat hasil karya dari ‘Lestari’ barangkali kita akan tertegun, bahwa sampah bisa berubah menajdi barang berguna dan memiliki harga. Misalnya, kreasi topi dari plastik, dan kelihatan terbuat dari kain dijual dengan harga Rp. 50.000,-. Harga sebesar ini termasuk murah mengingat, bahannya dari sampah, dan merupakan jenis karya kreasi yang memberi solusi untuk problem sampah.
Kalau setiap rumah tangga, untuk mengisi waktu senggang, membuat kreasi dari sampah plastik, setidaknya persoalan dari sampah plastik mulai bisa teratasi. Karena itu, upaya untuk ‘menularkan’ kreasi sampah ke kampung-kampung perlu dilakukan, atau mungkin pemerintah setempat mengambil prakarsa untuk memfasilitasi agar kreator dari ‘Lestari’, atau lembaga lain yang juga mempunyai kegiatan yang sama, untuk masuk kampung-kampung mengajarkan berkreativitas dari sampah.
Ons Untoro
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Pertanian Organik(25/06)
- Denmas Bekel(25/06)
- LENGGER TAPENG KULON PROGO(24/06)
- ILANGE MORAL(24/06)
- Kamajaya(24/06)
- PIDATO KEBUDAYAN UTK KOMUNITAS ASEAN(23/06)
- Watak Wanita Berdasarkan Katuranggan(23/06)
- TURNAMEN BULUTANGKIS MONJALI 2011 ANTAR MUSEUM SE-DIY KEMBALI DIGELAR(22/06)
- PASAR NGASEM YANG MENJADI PASAR TAMANSARI(22/06)
- Komunikasi dan Kaderisasi dalam Pembangunan Pedesaan(22/06)