Gunung Tambalan, Makam Regent I Bantul ?
Keletakan
Makam Gunung Tambalan secara administratif terletak di Dusun Gunung Tambalan, Kalurahan Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Gunung Tambalan sebenarnya merupakan sebuah bukit yang berdiri di sisi barat Dusun Gunung Tambalan. Keletakannya seperti terpisah dari dusun tersebut karena berada di tengah areal persawahan yang cukup luas. Lokasi ini dapat dijangkau melalui Jalan Raya Bantul pada kisaran kilometer 13. Setelah sampai di tempat ini ambil jalan ke arah barat. Pada jarak sekitar 2 kilometer dari Jalan Raya Bantul, maka pengunjung akan sampai di sisi selatan Dusun Gunung Tambalan.
Kondisi Fisik
Gunung Tambalan sebenarnya merupakan sebuah bukit yang berdiri di sisi barat Dusun Gunung Tambalan. Keletakannya seperti terpisah dari dusun tersebut karena berada di tengah areal persawahan yang cukup luas. Tidak ada rangkaian bukit atau gundukan tanah lain yang meninggi di tempat itu selain Gunung Tambalan itu sendiri.
Gunung Tambalan ini dijadikan makam umum di Dusun Gunung Tambalan. Oleh karena keletakannya yang seperti itu, maka kompleks makam yang dibangun di atasnya dibuat seperti bertingkat-tingkat. Jalan dari dusun menuju ke Gunung Tambalan ini telah dibuat rata, halus, dan lurus.
Berdasarkan kontur tanahnya kompleks atau areal di Gunung Tambalan ini dibagi dalam beberapa kapling atau area. Area I menempati urutan paling puncak dari kondisi tanah di gunung tersebut. Area II merupakan kompleks makam di bawah Area I. Demikian seterusnya sampai ke Area V. Jadi secara keseluruhan kompleks makam di Gunung Tambalan ini terdiri atas lima area, yakni Area I, II, III, IV, dan V. Keluasan tanah di Gunung Tambalan ini diperkirakan mencapai 6.500 meter persegi.
Area I merupakan area yang digunakan untuk memakamkan Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat I bersama istrinya. Makam KRT. Jayaningrat I beserta ini juga dilengkapi dengan cungkup yang terbuat dari tembok. Cungkup dilengkapi dengan pintu yang menghadap ke selatan. Ukuran panjang nisan dari makam KRT. Jayaningrat adalah 162 Cm, lebar 75 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 80 Cm. Ukuran nisan dari makam istri KRT. Jayaningrat I kurang lebih sama dengan nisan KRT. Jayaningrat.
Nisan dari KRT, Jayaningrat beserta istrinya terbuat dari batu andesit. Ada hal yang cukup unik berkaitan dengan nisan dari KRT. Jayaningrat ini yakni bahwa pada hampir seluruh permukaan batu nisannya terpahatkan tulisaln berhuruf Jawa dengan bentuk yang menyimpang dari kelaziman. Menurut jurukunci setempat, Bp. Jadi atau Surakso Surosetiko (52) huruf Jawa yang diterakan di seluruh permukaan batang nisan itu kemungkinan merupakan perpaduan dengan huruf Pallawa. Hingga kini belum ada yang bisa membaca teraan huruf-huruf tersebut dengan lancar dan lengkap.
Area II adalah area yang dikhususkan untuk pemakaman Citroboman dan trahnya. Citroboman adalah keturunan dari Sultan Hamengku Buwana II. Akan tetapi perihal jati diri dan latar belakang sejarah dari trah Citroboman ini hingga sekarang belum dapat diketahui dengan gamblang. Letak area II ini berada di sisi selatan (bawah-kanan) dari makam KRT. Jayadiningrat I dan II.
Area III adalah area yang digunakan untuk memakamkan Kasan Tabri. Kasan Tabri adalah sesepuh Dusun Tambalan Kauman di masa lalu. Tokoh ini sering disebut juga kepala suku di daerah Kauman. Ia pulalah yang selama ini bertugas sebagai penunggu peninggalan masjid awal Mataram yang di tempat ini dikenal dengan nama Batu Migit. Letak dari makam ini berada di sisi timur area makam Citroboman.
Area IV merupakan area yang digunakan untuk memakamkan para pengikut Pangeran Diponegoro yang disebut sebagai makam Kepanjen. Para panji yang dimakamkan di tempat ini diduga merupakan keturunan disanti Majapahit sebab gelar panji atau nama panji memang lazim pada kerajaan-kerajaan di Jawa Timur, termasuk Majapahit. Makam Kepanjen ini terletak berada di sisi timur makam Kasan Tabri.
Area V merupakan kapling atau area yang dikhususkan untuk makam Kyai dan Nyai Tambal. Nisan dari Kyai dan Nyai Tambal ditempatkan pada cungkup tersendiri dan tampaknya merupakan bangunan yang cukup baru. Letak makam Kyai dan Nyai Tambal berada di bawah (selatan) dari makam Citroboman maupun Kepanjen dan Kasan Tabri. Posisi makam keduanya berada di tengah-tengah dari area makam di Gunung Tambalan.
bersambung
a.sartono
Artikel Lainnya :
- SASTRA DI RESTO(22/08)
- 2 September 2010, Primbon - Watak Bayi Berdasarkan Hari dan Pasaran Kelahiran(02/09)
- SOP (DI) BACOK(03/05)
- Berbagi Rejeki(21/01)
- DJAKA LODANG 1 (15/06)
- TARI TOPENG: Setia Merawat Tradisi(07/03)
- Balapan Theklek(31/01)
- Dolanan Boy-Boy-an-3 (Permainan Anak Tradisional-82)(12/06)
- 20 Mei 2010, Primbon - Kakang Kawah dan Adhi Ari-ari(20/05)
- SEGA BAKAR CINDELARAS(16/01)