- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
![Tembi](/image.php/tembi-beranda4.jpg?width=1000&quality=10&image=/images/tembi-beranda4-new.jpg)
Makanyuk»SOP (DI) BACOK
03 May 2010 11:16:00Makan yuk ..!
SOP (DI) BACOK
Ada beberapa jenis menu sop yang sudah dikenal, misalnya sop buntut, sop sapi, sop ayam. Yang membedakan dari maisng-masing sop adalah bagaimana cara menandai menu sop itu. Ada yang menandai dengan menyebut (atau menamakan) sop ayam Pak Min (Klaten) dan tanda-tanda lain.
Ini ada menu sop, yang secara serentak di Yogyakarta baru dibuka 17 April lalu, dan ada 19 titik di Yogyakarta, termasuk di Bantul, tepatnya di Melikan Lor. Namanya Sop Bacok. Sop di Melikan ini merupakan cabang ke 20. Di Condong catur ada sop bacok cabang 23. Pusatnya ada di Solo.
Mengapa dinamakan sop bacok?
Sederhana saja, cara motong dagingnya, yakni dari ayam kampung, dengan cara dibacok, bukan diiris. Karena prosesnya pakai dibacok, maka dinamakan sop bacok. Dari segi menu, tidak ada yang membedakan dari sop-sop pada umumnya. Selain kuah dan daging (ayam) ada wortel dan kentang. Sop bacok disajikan tidak dengan rasa pedas. Kalau ingin pedas, sambalnya tinggal ambil. Persis seperti menyajikan soto atau bakso. Sambal disendirikan.
Pada sop bacok ini ada beberapa pilihan yang diambil. Misalnya, sop biasa, sop paha, sop brutu, sop sayap, sop kepala dan sop daging. Masing-masing pilihan memiliki harga yang berbeda. Paling mahal harganya Rp 8.000, untuk sop daging, paha dan brutu. Sop sayap dan kepala hanya Rp 7000,-. Yang paling murah sop biasa Rp. 3000. Ditambah harga minuman.
Sop bacok disajikan tidak terlalu panas. Hangat-hangat nikmat. Daging ayamnya juga empuh, sehingga tidak kesulitan untuk dikunyah. Jadi, kata dibacok, barangkali sekedar untuk ‘menyangatkan’ dari mengiris, agar memberi kesan berbeda. Bayangkan kalau namanya sop mengiris, atau sop iris, seperti nampak kelihatan kecil-kecil sopnya.
Kalimat ‘ayam kampung’ melengkapi tulisan sop bacok, agaknya untuk memperjelas pada publik, bahwa daging yang digunakan bukan diambil dari ayam potong, melainkan dari ayam kampung. Memang kedua jenis ayam, potong dan kampung, memiliki rasa yang berlainan. Dari segi dagingnya juga sudah berbeda. Dari segi telurnya juga berlainan. Karena itu, kalimat ‘ayam kampung’ mempunyai daya tarik tersendiri.
Rasa sop bacok memang lumayan, artinya bisa untuk menemani makan siang. Menikmati sop bacok di Melikan lor, Bantul. Ada keinginan untuk kembali menikmati. Apalagi dilengkapi dengan juice, membuat rasa sop tambah memberikan imajinasi hidup sehat. Untuk selama promosi, harga sop bacok bersifat paket. Artinya sop bacok lengkap dengan nasi dan minuman (teh atau jeruk). Diluar minuman itu, dihitung sendiri. Setidaknya, harga paket sop bacok sekarang ini masih dalam tahap ‘masa promosi’.
Siapa saja, kalau ingin sajian berkuah dan tidak menggunakan santan, tetapi bukan soto atau bakso. Rasanya sop adalah pilihan lain. Dan sop bacok, mungkin adalah pilihan yang bisa diambil.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- Pemanasan Jelang Jakarta Blues Festival 2011 Di Bentara Budaya(19/11)
- ALAT MEMASAK TRADISIONAL(01/01)
- Hari Tidak Baik Jatuh di Awal Pekan(12/01)
- PERTIGAAN Tembi DAN BANJIR(15/04)
- 25 Nopember 2010, Primbon - Watak Dasar Bayi(25/11)
- Pesta Perupa Menggores Jogja(23/10)
- PERMAINAN PERANG TOMBAK DI JAWA 1897(22/11)
- CUBLAK-CUBLAK SUWENG (DOLANAN ANAK TRADISIONAL-17)(15/09)
- Tarik Tambang-1 (Permainan Anak Tradisional-76)(07/02)
- Nonton Cap Gomeh Di Gedung Kesenian Jakarta(08/02)
![Bale Inap](https://tembi.net/assets/box-baleinap.jpg)
![Bale Dokumentasi](https://tembi.net/assets/box-baledokumentasi.jpg)
![Bale Karya](https://tembi.net/assets/box-balekarya.jpg)
![Bale Rupa](https://tembi.net/assets/box-balerupa.jpg)
![Yogyakarta](https://tembi.net/assets/yogyakarta.jpg)