Tembi

Bale-dokumentasi-resensi-buku»Cerita Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta

18 Apr 2008 10:11:00

Perpustakaan

Judul : Cerita Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta
Penulis : Drs. Bambang Suwondo (editor)
Penerbit : Depdikbud, 1980/1981, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xii + 140
Ringkasan isi :

Cerita rakyat adalah bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar secara lisan, diwariskan turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara tradisional. Cerita rakyat meliputi

  1. Mite, cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap sakral oleh pendukungya. Mite mengandung tokoh dewa atau makhluk setengah dewa.

  2. Legenda, cerita yang dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap sakral. Tokohnya manusia biasa yang memiliki sifat luar biasa.

  3. Dongeng, cerita yang tidak dianggap benar-benar terjadi terjadi, tidak terikat oleh ketentuan siapa pelaku, waktu dan tempat.

Cerita rakyat dituturkan seseorang kepada orang lain sejauh ia dapat mengingat urutan ceritanya (karena bersifat oral atau tidak tertulis). Hal ini disebabkan daya ingat seseorang sangat terbatas sehingga cerita tersebut dapat dikurangi atau ditambahi. Karena tradisi lisan, cerita rakyat tidak pernah memiliki bentuk yang tetap, melainkan hanya cenderung mengarah ke pola yang bersifat rata-rata saja. Ada kalanya tuntutan untuk menyelaraskan penuturan cerita dengan selera pendengarnya, mungkin pula dipengaruhi oleh cetusan rasa si penutur, tidak mustahil cerita rakyat tersebut dibumbui daya khayal dan daya kreasi.

Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri 1 kotamadya dan 4 kabupaten ini mempunyai banyak cerita rakyat yang bersifat mitologis dan legendaris, yang pengaruhnya masih terdapat sampai saat ini. Gunung Merapi dan Segara Kidul /samudra Indonesia adalah dua tempat yang mempunyai peranan penting dalam kepercayaan masyarakat Yogyakarta. Dalam mitos dan legenda keduanya sering disebut dengan nada dan sikap khusus. Upacara labuhan adalah salah satu hal yang erat kaitannya dengan keduanya. Juga cerita tentang Panembahan Senapati dan raja-raja Mataram di mana cerita tersebut kadang tidak masuk akal.

Dalam buku ini ada 20 cerita rakyat di berbagai Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana cerita tersebut sering tidak masuk akal. Hal ini mungkin untuk menggambarkan keistimewaan atau sifat luar biasa tokoh yang bersangkutan, sehingga masyarakat pendukungnya tetap menghormati. Berbagai cerita rakyat tersebut antara lain cerita tentang asal usul suatu nama daerah misal dalam cerita Gunung Bagus, Gunung Genthong. Cerita tentang asal usul pusaka misal asal mula Kanjeng Kyai Tunggulwulung, Kanjeng Kyai Plered. Cerita tentang perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai cita-cita misal cerita tentang Joko Umbaran, Danang Sutawijaya cikal bakal kerajaan Mataram.

Cerita rakyat banyak mengandung makna yang tersirat di dalamnya serta sistem nilai yang sesuai dengan peri kehidupan sosial budaya masyarakat pendukungya. Misalnya kebaikan dan kebenaran pasti mengalahkan kejelekan dan kecurangan. Dalam cerita Kanjeng Ratu Darawati, akhirnya ia menderita karena kejahatannya. Kyai Cakrajaya (kemudian bernama Sunan Geseng) dapat mencapai cita-citanya karena kesetiaan dan ketekunannya.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta